Temui Wanita Afghanistan, Taliban Ingin Makan Warga AS

Kamis, 05 November 2015 - 18:29 WIB
Temui Wanita Afghanistan, Taliban Ingin Makan Warga AS
Temui Wanita Afghanistan, Taliban Ingin Makan Warga AS
A A A
KABUL - Seorang wanita Afghanistan bernama Fatima, 23, kaget dan takut setelah tiba-tiba ditemui militan Taliban di sebuah bus saat perjalanan pulang ke Kabul. Dalam pertemuan yang diam-diam direkam visa ponsel itu, militan Taliban berbicara lembut tapi mengancam akan memakan setiap warga Amerika Serikat (AS).

Rekaman itu sebagian tertutup oleh jari Fatima yang ketakutan jika ketahuan merekam percakapannya dengan militan Taliban itu. Dalam pertemuan itu, sang militan sengaja bertutur kata halus untuk menghilangkan kesan bahwa kelompok Taliban kejam dan brutal.

Militan Taliban berjanggut tebal dan bersorban berbicara dalam bahasa campuran Pashto dan bahasa nasional Afghanistan.

”Salam bagi Anda, saya harap Anda tidak terlalu lelah menyambut,” sapa militan Taliban itu sebelum meminta setiap pegawai pemerintah Afghanistan di bus itu untuk mengundurkan tangannya agar tidak berjabat tangan.

”Jangan khawatir,” kata militan itu. ”Beberapa orang mengatakan Taliban adalah kanibal, saya seorang Taliban, tetapi tidak kanibal. Tapi saya akan makan kepala orang Amerika,” ancam militan itu, seperti dalam rekaman yang dikutip AFP, Kamis (5/11/2015).

Video itu diunggah Fatima di halaman Facebook-nya. Menurutnya, pertemuannya dengan militan Taliban itu terjadi akhir Oktober lalu di sebuah bus yang melewati sebuah pos pemeriksaan Taliban di Provinsi Baghlan. Fatima saat itu dalam perjalanan pulang dari kota Mazar-i-Sharif ke Kabul.

”Saya sangat cemas," kenang Fatima, yang menolak untuk memberikan nama belakangnya, karena takut keselamatannya terancam.

Fatima yang seorang psikolog mengaku dibesarkan sebagai pengungsi di Iran pada akhir tahun 1990-an, ketika rezim Taliban berkuasa di Afghanistan. ”Persepsi saya tentang Taliban dibentuk oleh tindakan mereka, seperti serangan (bom) bunuh diri mereka di Afghanistan, yang membunuh banyak warga sipil, katanya.

Setelah aman di Kabul, dia menunjukkan video itu kepada teman-temannya. Tiga hari kemudian, dia mengunggahnya di halaman Facebook-nya. Beberapa pengguna Facebook memujinya.”Anda adalah seorang gadis pemberani,” bunyi salah satu komentar pengguna Facebook yang melihat video itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4108 seconds (0.1#10.140)