Ribuan PHK di Balik Anjloknya Harga Minyak

Senin, 08 Februari 2016 - 13:28 WIB
Ribuan PHK di Balik Anjloknya Harga Minyak
Ribuan PHK di Balik Anjloknya Harga Minyak
A A A
JAKARTA - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengungkapkan, ada ribuan karyawan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) di balik anjloknya harga minyak dunia hingga USD30/barel. Awal tahun ini saja sudah masuk laporan 5.000 orang kehilangan pekerjaanya.

Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, dari ribuan orang tersebut mayoritas karyawan kontrak. Sehingga, menimbulkan banyak pengangguran baru akibat harga minyak terperosok cukup dalam. (Baca: 300 Ribu Buruh Migas di Indonesia Terancam PHK).

"Di anggota KSPI, 200 orang kena PHK di perusahaan Harla Burton. Sementara itu, laporan ke KSPI seluruhnya sudah ada PHK 5.000 orang, itu karyawan mayoritas kontrak. Artinya pengangguran baru akibat harga minyak hancur," ujarnya saat dihubungi Sindonews di Jakarta, Senin (8/2/2016).

Menurutnya, langkah PHK tidak tepat meski harga minyak sedang berada di titik yang rendah. Sebaiknya perusahaan bisa melakukan tindakan lain seperti mengurangi jam kerja.

"Yang benar itu kurangi jam kerja, jangan PHK. Kedua, kurangi hari kerja, misal tadinya dua minggu di rig, dua minggu di darat jadi satu minggu di rig, tiga minggu di darat, lalu pengurangan shift yang tadinya dua jadi satu, pilihan terakhir dirumahkan," jelas dia.

Selain itu, pemerintah juga bisa mengambil peran dalam menyikapi maraknya PHK. Bisa dengan mengimbau, tidak memangkas jumlah karyawan hingga harga minyak kembali merangkak naik.

"Pemerintah harus menekan pengusaha sampai harga minyak membaik. Harusnya pemerintah juga ambil langkah cepat jangan tutupi kalau ada PHK," pungkas Said.

Baca:

Dua Perusahaan Elektronik Jepang di RI PHK 2.500 Karyawan

Menko Darmin Tak Tahu Kabar PHK Dua Perusahaan Asal Jepang di RI

Serikat Pekerja Nilai Pemerintah Tutupi Data PHK
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5839 seconds (0.1#10.140)