Harga Minyak Global Membaik Terimbas Isu Kesepakatan OPEC

JAKARTA - Harga minyak mentah dunia membaik dari posisi terburuk dalam 12 tahun terakhir di awal perdagangan hari ini, Jumat (12/2/2016) meski outlook masih terlihat suram. Penguatan minyak AS terimbas pernyataan menteri energi Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) hingga memicu harapan adanya kerja sama untuk memotong produksi mereka. Namun para analis meragukan hal tersebut.

Dilansir Reuters, mereka menilai harga minyak global tidak akan bergerak terlalu jauh serta pasokan akan tetap bertahan. Tercatat pada hari ini, minyak mentah berjangka AS jenis West Texas Intermediate (WTI) ada pada posisi USD27,35 per barel dipukul 00.14 GMT dengan rincian kenaikan USD1,14 atau 4,35% untuk bertahan dari posisi sebelumnya.

Harga minyak berjangka jenis Brent juga membaik dengan kenaikan 17 sen pada level USD31,01 per barel dengan kisaran perdagangan di antara USD30,01 sampai USD31,14.

Melemahnya harga minyak dalam sesi sebelumnya terimbas stok domestik yang terus tumbuh membuat investor melarikan diri dari ekuitas dan aser berisiko untuk mencari investasi yang cenderung aman seperti emas. Namun hari ini menteri energi dari Timur Tengah dan negara-negara OPEC mengatakan para produsen minyak ini bersedia membuka pembicaraan dengan eksportir lain terkait pemotongan produksi.

Menteri energi Uni Emirat Arab (UEA) berulang kali menegaskan para anggota OPEC bisa berdiskusi dengan negara lain untuk memangkas produksi, meski murahnya harga minyak dunia telah memaksa beberapa perusahaan melakukan pengurangan output.

Sementara para analis mengatakan mereka sedikit pesimis ada kesempatan antara negara OPEC dan non-OPEC untuk mencapai kata sepakat. "Komentar dari Menteri energi UEA dan OPEC yang bersedia bekerja sama terkait pemotongan produksi hanya akan berdampak sedikit," tegas bank ANZ.