Harga Minyak Dunia Jatuh Terseret Isu Kenaikan Pasokan

Senin, 23 Mei 2016 - 08:55 WIB
Harga Minyak Dunia Jatuh Terseret Isu Kenaikan Pasokan
Harga Minyak Dunia Jatuh Terseret Isu Kenaikan Pasokan
A A A
SINGAPURA - Harga minyak dunia di awal perdagangan Asia pada awal pekan terseret jatuh saat dolar Amerika Serikat (USD) kembali ke tren penguatan, terimbas sinyal Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang akan menaikkan suku bunga acuan (Fed rate) antara bulan Juni dan Juli. Sementara isu kenaikan pasokan minyak global setidaknya dalam lima tahun kedepan juga memberikan tekanan cukup besar.

Dilansir Reuters, Senin (23/5/2016) harga minyak mentah berjangka AS jatuh 16 sen ke level USD48,25 per barel pada pukul 7.47 pm setelah sempat anjlok 41 dalam sesi sebelumnya. Sementara minyak berjangka Brent tercatat juga mengalami penyusutan sebesar 7 sen menjadi USD48,65 per barel ketika sempat mengakhiri sesi sebelumnya dengan penurunan 9 sen.

Sedangkan indeks USD menjadi lebih rendah pada awal perdagangan hari ini setelah mendapatkan keuntungan selama tiga pekan terakhir. Penguatan dolar Amerika Serikat membuat greenback serta komoditas termasuk minyak menjadi lebih mahal terutama bagi negara pemegang mata uang lain.

"Pasar melihat peluang kenaikan suku bunga pada Juni membuat mengakhiri pekan ini dikisaran 30% atau naik 4% dari pekan sebelumnya. Perubahan harga ini saya rasa cukup signifikan. Kita lihat apa hasil pertemuan pada Juni nanti," jelas analis grup perbankan ANZ dalam sebuah laporan pasar awal pekan.

(Baca Juga: Produksi Minyak Diramal Tak Bisa Penuhi Permintaan)

Tercatat harga minyak AS pekan lalu naik 3,3%, di sisi lain Brent juga melonjak 1,7% pekan sebelumnya saat pasokan global mengalami tekanan karena kebakaran hutan di Kanada dan kerugian yang dialami Nigeria, Libya dan Venezuela. Kondisi tersebut membuat pasokan menyusut setelah sempat menyentuh level tertinggi setidaknya sejak 2011 lalu.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak pada hari Jumat kemarin mengalami pasokan minyak global masih melampaui permintaan pada kisaran 1,5 juta barel per hari. Iran juga berencana meningkatkan kapasitas ekspor minyak mereka sebesar 2,2 juta barel pada musim panas nanti. Bahkan mereka menegaskan tidak mempunyai rencana untuk membekukan tingkat produksi minyak dan ekspor.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3243 seconds (0.1#10.140)