Kontroversi Kematian Bryce Dejean-Jones, Salah Alamat Berujung Maut

Senin, 30 Mei 2016 - 18:08 WIB
Kontroversi Kematian Bryce Dejean-Jones, Salah Alamat Berujung Maut
Kontroversi Kematian Bryce Dejean-Jones, Salah Alamat Berujung Maut
A A A
DALLAS - Tewasnya pebasket NBA dari tim New Orleans Pelicans Bryce Dejean-Jones mengundang kontroversi. Meski Jones tewas akibat ditembak secara brutal, pengusutan tetap sulit dilakukan mengingat hukum yang berlaku di Texas.

Jones tewas bersimbah darah ketika hendak mengunjungi apartemen pacarnya di Camden Belmont, wilayah Dallas, Texas, Sabtu pagi. Rencananya, pemain berusia 24 tahun itu ingin merayakan ulang tahun pertama putrinya.

Naasnya, Jones mengetuk pintu apartemen yang salah. Mungkin sebagai bentuk pertahan diri, sang pemilik yang enggan membukakan pintu nyatanya langsung mempersenjatai diri dengan pistol.

Ketika Jones memaksa masuk dengan menendang pintu, berondongan peluru pistol langsung ditembakkan pemilik apartemen yang membuat Jones ambruk. Meski bisa dilarikan ke rumah sakit, pemain berposisi guard itu tetap menghembuskan nafas terakhirnya akibat kehabisan darah.

"Seorang warga Dallas mengatakan kepada polisi ia mendengar seseorang masuk apartemennya dengan menendang pintu depan. Warga mengatakan ia berseru kepada orang itu, tapi tidak dijawab. Dan ketika pintu kamar warga ditendang terbuka, warga menembakkan senjatanya," beber juru bicara polisi DeMarquis Black dalam pernyataannya yang dikutip dari CNN.

Menurut agen Jones, Scott Nichols, ini pertama kali kliennya mengunjungi apartemen tersebut. Kesalahan yang dibuat Jones adalah salah lantai, di mana ia mengunjungi lantai 3 yang seharusnya alamat sang pacar berada di lantai 4.

Namun pihak kepolisian memberi penyataan atas komentar Nichols. "Tidak ada informasi yang menunjukkan almarhum Bryce Dejean-Jones tahu penduduk apartemen sekitar sini. Atau tahu ada yang bersenjata saat dia memasuki apartemen," ucap Black.

Kasus ini membuat petinggi NBA sekelas Adam Silver turut buka suara. Namun saat ini belum ada keputusan Polisi akan menindak sang penembak.

Hal itu mengingat kesulitan polisi menentukan hukuman sang pemilik apartemen sebab ada aturannya. Seperti diberitakan CNN, Texas adalah salah satu dari banyak negara yang membenarkan penggunaan kekuatan mematikan dalam kasus-kasus tertentu ketika seseorang merasa terancam di rumah mereka.

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa negara, termasuk Texas, telah mengampanyekan perlindungan di tempat seseorang dengan punya "hak untuk melakukan sesuatu".

Sebagai contoh, warga diperbolehkan melakukan apa saja, termasuk menembak, jika merasa terancam. Dalam kasus Jones, baik pemilik dan sang pemain kedua-duanya tidak tahu jika kejadian cuma dikarenakan salah alamat.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3929 seconds (0.1#10.140)