Soal Ricuh di PON, Aher: Silakan Koreksi, tapi Jangan Salah Alamat

Selasa, 27 September 2016 - 11:43 WIB
Soal Ricuh di PON, Aher: Silakan Koreksi, tapi Jangan Salah Alamat
Soal Ricuh di PON, Aher: Silakan Koreksi, tapi Jangan Salah Alamat
A A A
BANDUNG - Kericuhan kembali terjadi di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016. Insiden yang kali ini muncul di cabang gulat, membuat Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PON XIX/2016, Ahmad Heryawan buka suara.

Kericuhan terjadi di cabang gulat yang berlangsung di GOR Saparua, Kab. Bandung, Senin (26/9/2016) kemarin. Pelatih Kalimatan Timur memukul wasit asal Iran lantaran kecewa dengan keputusan yang diberikan saat timnya bertanding melawan Jawa Barat di kelas 65 kg.

Buntut insiden itu membuat pertandingan gulat di GOR Saparua dihentikan sementara. Kericuhan itu jadi yang kedua setelah dua hari sebelumnya, Sabtu (24/9), pertandingan semifinal gulat kelas 74 kg bebas juga berujung keributan antara penonton dan ofisial tim Kalimantan Selatan.

Maraknya kekerasan dalam olahraga ditanggapi Ahmad Heryawan selaku Ketua Umum PB PON. Pria yang akrab disapa Aher itu menilai kericuhan yang terjadi cuma dinamika kecil dalam sebuah kompetisi dan berharap bisa segera diselesaikan.

"Kalau ada kericuhan atau riak-riak di sebuah pertandingan, itu biasa. Jangan dibesarkan masalahnya apa, tapi cepat selesaikan dan cari penyebabnya apa," ujar Aher yang juga menjabat sebagai Gubernur Jabar seperti dikutip dari situs resmi PB PON (pon-peparnas2016jabar.go.id), Selasa (27/9/2016).

Kericuhan di cabang gulat meneruskan masalah yang sama di gelaran PON sejak awal hingga saat ini. Sebelumnya keributan juga sempat terjadi cabang sepak bola, polo air, wushu, renang indah, futsal, dan tinju.

Aher berharap, insiden yang terjadi tidak lantas memberi predikat buruk pada gelaran PON XIX/2016. Pasalnya, ia mengklaim suara protes yang masuk ke meja dewan hakim PB PON lebih sedikit.

"Jadi dibandingkan dengan pelaksanaan PON sebelumnya maupun even lain baik di dalam maupun di luar negeri, permasalahan yang masuk ke meja dewan hakim PB PON XIX ini jauh lebih sedikit," katanya.

Ada pun maraknya kericuhan yang terjadi biasanya menyangkut masalah wasit dan juri. Aher menegaskan, penunjukkan mereka bukanlah tanggung jawab PB PON XIX/2016.

"Jadi harus proporsional. Silakan mengoreksi, tapi jangan salah alamat. Kita hanya fasilitasi pertandingan agar berjalan lancar. Silakan tanya ke setiap kontingen terkait pelayanan Jabar sebagai tuan rumah. Baik masalah akomodasi, konsumsi, hingga transportasi. Semuanya tidak ada masalah, bahkan sebagian besar kontingen provinsi peserta PON XIX mengakui jika pelayanan Jabar tidak terkalahkan dan yang terbaik selama pelaksanaan PON. Jadi Insha Allah, catur sukses yang kita canangkan akan tercapai," tutupnya.
(mir)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7385 seconds (0.1#10.140)