Terbentur Masalah Dana, KONI Ingin PON Remaja 2017 Tetap Digelar

Jum'at, 21 Oktober 2016 - 10:07 WIB
Terbentur Masalah Dana, KONI Ingin PON Remaja 2017 Tetap Digelar
Terbentur Masalah Dana, KONI Ingin PON Remaja 2017 Tetap Digelar
A A A
JAKARTA - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) masih berusaha keras agar Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja 2017 bisa digelar di Jawa Tengah. Meski Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tidak memberikan dana, KONI akan tetap berusaha mewujudkan PON Remaja agar bisa menjaring bibit-bibit atlet muda di Nusantara.

Kamis (20/10/2016) KONI Pusat bersama 31 KONI Provinsi seluruh Indonesia mengadakan rapat untuk membahas agenda ini. Melalui ungkapan Tono Suratman selaku Ketua Umum KONI, pihaknya akan mencari solusi soal pembiayaan tanpa harus melibatkan pemerintah dalam hal ini Kemenpora.

"Hasil rapat menegaskan mereka (KONI provinsi) meminta PON Remaja tetap berjalan. Ini berkaitan dengan program yang sebelumnya telah dilakukan. Apalagi untuk menghadapi kejuaraan ini juga harus membangun sarana prasarana," ucap Tono di Hotel Century Senayan, Jakarta.

"Kita masih bisa mencari dari pihak lain, atau dari swasta. Yang penting, ajang ini tetap berjalan karena untuk mencari bibit-bibit atlet muda Indonesia," tambahnya.

Menurutnya, persiapan PON Remaja 2017 telah dilakukan jauh-jauh hari. Nantinya atlet berprestasi yang terjun ke ajang ini diproyeksikan untuk mengikuti Asian Youth Games (AYG) hingga Olimpic Youth Games (OYG).

"Jenjang pembinaan PON Remaja jelas, AYG dan OYG. Mubazir bila tak diadakan. Sejak dua tahun lalu, kami sudah membina atlet dengan menggunakan dana hibah Pengprov DKI Jakarta. Nah, pertanggungjawabannya lalu kemana?," Sekretaris Umum KONI DKI Jakarta, A Budi Pramono.

Sementara itu Kemenpora telah mengirim surat kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Prabowo yang menyatakan jika pemerintah pusat tidak memberikan rekomendasi PON Remaja dengan berbagai alasan. Di antaranya karena masalah anggaran serta ada kejuaraan yang levelnya sama yaitu Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) yang akan digelar tidak lama setelah PON Remaja usai.

Atas keluarnya surat tersebut, KONI yang merupakan pelaksana kegiatan langsung bereaksi dan mengumpulkan KONI provinsi untuk menyikapi masalah ini. Mereka juga mengundang Kepada Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Tengah, Budi Santoso serta Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Gatot S Dewa Broto.

Terkait hal itu, beberapa KONI Provinsi mengusulkan agar PON Remaja digabungkan dengan POPNAS atau POPNAS dengan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) milik Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas). Saran ini disampaikan langsung ke Gatot dan ia bakal mempertimbangkan usulan tersebut.

"Kenapa tidak? Tapi sampai detik ini, sebelum ada perubahan Menpora, tetap seperti itu. Harus ada satu pihak yang kick off, kalau jemput bola ke Kemendiknas pernah lakukan, tapi dibilang itu ranah mereka dan ini bukan sesuatu yang simple," ujar Gatot. "Yang jelas, keputusan kami masih sama (tak ada anggaran untuk PON Remaja). Anggaran tahun depan lebih banyak untuk persiapan Asian Games dan sebagainya," pungkasnya.
(bep)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7235 seconds (0.1#10.140)