Marquez: Lorenzo Hebat, tapi Rossi yang Paling Sulit Dikalahkan

Kamis, 03 November 2016 - 18:15 WIB
Marquez: Lorenzo Hebat, tapi Rossi yang Paling Sulit Dikalahkan
Marquez: Lorenzo Hebat, tapi Rossi yang Paling Sulit Dikalahkan
A A A
CERVERA - Marc Marquez menyelesaikan musim balap MotoGP 2016 dengan keluar sebagai juara dunia. Pembalap Repsol Honda menilai rider Movistar Yamaha Valentino Rossi adalah lawan yang paling sulit dikalahkan musim ini.

Marquez mengunci trofi juara saat menangkan Grand Prix Jepang atau ketika musim balap masih menyisakan tiga seri lagi. Perolehan poin The Baby Alien tidak mungkin terkejar oleh Rossi sehingga Ia berhak menggondol trofi juara dunia ketiganya di pentas MotoGP atau yang kelima di semua kelas balap.

Penampilan Marquez memang nyaris sempurna tahun ini. Meski sempat tertinggal di awal musim, konsistensinya di atas kuda besi jauh lebih baik ketimbang Rossi dan Lorenzo.

Marquez sempat tercatat tidak terjatuh hingga memastikan gelar juara di Jepang. Meski akhirnya mencium aspal saat balapan di Australia dan Malaysia, setidaknya pembalap Spanyol bisa lebih baik ketimbang Rossi yang gagal menyelesaikan race empat kali (tiga kali terjatuh dan sekali mengalami kerusakan motor).

Begitupun dengan Lorenzo, juara dunia tahun lalu juga mengalami banyak masalah tahun ini. Faktor ban Michelin menyebabkan rider yang musim depan hijrah dari Yamaha ke Ducati gagal menyelesaikan balapan tiga kali dan dua kali finis di luar sepuluh besar.

Tak ayal, Marquez banyak dibilang bisa lebih dewasa di lintasan tahun ini. Setelah gagal total dan malah ribut dengan Rossi, pembalap berusia 23 tahun bisa lebih cermat di tiap seri balap.

Rider yang diboyong Honda pada tahun 2013 menilai, kunci keberhasilannya musim ini adalah bisa mempelajari gaya balapan lawannya. Dalam hal ini, Rossi dan Lorenzo yang diamati untuk kemudian Ia kalahkan.

"Ketika Anda melawan Valentino, Anda bisa banyak belajar. Ia punya banyak pengalaman, selalu ada sesuatu yang bisa anda petik dalam cara yang berbeda. Oleh karena itu, jawaban saya tetap sama," ungkap Marquez seperti dikutip Tuttomotoriweb, Kamis (3/11/2016).

"Tapi setiap balapan jelas berbeda. Saya beberapa kali juga bertarung melawan Jorge. Dia pembalap hebat di bagian akhir race, tapi Valentino adalah pembalap yang paling sulit untuk dikalahkan," jelasnya.

Setelah mengambil ilmu balap Rossi dan Lorenzo, tugas Marquez selanjutnya adalah membenahi gaya balapnya sendiri. Ia mengatakan, berani berubah dan mengambil risiko jadi kekuatannya ketimbang pembalap lain.

"Untuk menangkan gelar, anda harus stabil. Tapi terkadang, Anda juga harus berani mengambil risiko untuk menang dan dapatkan 25 poin. Yang penting adalah bagaimana caranya bisa berada di podium sesering mungkin,"

"Tahun ini sangat penting belajar beradaptasi dengan cepat setelah berbagai perubahan yang terjadi (ban dan perangkat elektronik). Itu perbedaannya dibandingkan pembalap lain, saya berhasil mengubah gaya balap dengan sangat cepat," tutupnya.
(bep)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7515 seconds (0.1#10.140)