Terjebak di Grup Neraka, Bima Perkasa Jogja Klaim Sebagai Kuda Hitam

Selasa, 10 Januari 2017 - 21:58 WIB
Terjebak di Grup Neraka, Bima Perkasa Jogja Klaim Sebagai Kuda Hitam
Terjebak di Grup Neraka, Bima Perkasa Jogja Klaim Sebagai Kuda Hitam
A A A
SLEMAN - Bima Perkasa Jogja siap tampil maksimal pada Seri I Indonesian Basketball League (IBL) 2017 di GOR Kertajaya Surabaya, 20-22 Januari 2017. Terjebak di grup neraka, tak membuat tim yang mengakuisisi Bimasakti Malang pada akhir tahun 2016 itu gentar.

Bima Perkasa Jogja tergabung di Divisi Merah bersama juara IBL 2016 CLS Knights Surabaya, Satria Muda Pertamina Jakarta, Bank BJB Garuda Bandung, dan JNE Siliwangi Bandung. Meski berat, Yanuar Dwi Priasmoro dkk mematook target lolos babakplay-off.

"Semoga lolos play-off, karena hanya enam tim yang berhak lolos. Tidak mudah karena kami paling buncit dan persiapan paling terlambat," kata Pelatih Bima Perkasa Jogja Liem Jiang Rien kepada Sindonews seusai memimpin latihan di GOR Klebengan Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (10/1/2017).

Perihal persiapan tim, Liem mengatakan saat ini pihaknya tengah membangun chemistry antara pemain rookie dari liga mahasiswa, pemain IBL, dan dua pemain asing yang diperkirakan akan turut bergabung dalam latihan Rabu (11/1/2017) atau Kamis (12/1/2017), yakniJamine Peterson dan Tyrell Corbin. Hal itu menurutnya penting supaya dapat menerapkan strategi dengan baik dalam pertandingan nantinya.

Soal skill individu, menurut Liem tidak ada kendala. Apalagi tujuh pemain di antaranya merupakan jebolan IBL. Meski demikian, dirinya juga berharap baik pemain rookie maupun IBL dapat meningkatkan kecerdasan dalam bertanding, supaya dapat mengimbangi permainan pemain asing jebolan Divisi I NCAA atau Liga Mahasiswa di Amerika Serikat ini.

"Harapan terbesar kami ada pada dua pemain asing dan mental anak-anak dalam bertanding. Kalau kendala yang paling mengganjal, lebih pada waktu berlatih yang kurang. Selama ini hanya tujuh hingga delapan kali pertemuan, idealnya 12 kali dengan durasi 2-4 jam," imbuh Liem.

Terkait dengan tim yang patut diwaspadai, pria yang juga merupakan Pelatih Tim U-16 DIY pada Kejurnas 2016 lalu ini menilai semua tim sama kuatnya. Terlebih masing-masing tim kini memiliki dua pemain asing. Namun dirinya memberikan perhatian lebih kepada lima tim yang masuk dalam peringkat lima besar IBL 2016, dan sudah menggunakan pemain asing sebelumnya.

"Ya kami akan mencoba curi poin (dari tim) yang setara kualitasnya seperti Satya Wacana, Hangtuah, NSH, dan Pacific. Kehadiran pemain asing memang sangat membantu tim kami yang termasuk baru di IBL, karena tanpa mereka tentu berat bagi kami yang persiapannya kurang dan terbilang mepet. Yang pasti kami akan jadi kuda hitam," jelasnya.

"Meski berat, yang pasti kami tidak akan melepas tiap game (pertandingan), bermain lepas dengan siapapun, dan lebih usung etos kerja, kekompakan tim, serta tuntut profesional masing-masing pemain. Kami semua nantinya akan bertemu (dengan semua klub yang menjadi peserta IBL 2017),"

Dari total 11 tim yang tampil di IBL 2017, enam di antaranya masuk Divisi Putih, yakni PB Pelita Jaya, W88 News Aspac Jakarta, Hangtuah Sumsel, Satya Wacana Salatiga, NSH Jakarta, dan Pacific Caesar Surabaya.

Mengacu pada aturan permainan NBA, masing-masing tim nantinya berkesempatan akan bertanding dua kali dengan tim-tim yang berada dalam satu pool, dan satu kali bertanding dengan semua tim berbeda pool. Format pertandingan pun mengusung home and away.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5638 seconds (0.1#10.140)