Rayakan Heat juara, remaja 15 tahun tertembak

Senin, 24 Juni 2013 - 13:22 WIB
Rayakan Heat juara, remaja 15 tahun tertembak
Rayakan Heat juara, remaja 15 tahun tertembak
A A A
Sindonews.com - Ada cerita yang menyedihkan di balik pesta Miami Heat merebut cincin juara NBA secara beruntun, Jumat (21/6) pagi WIB. Kabar itu datang dari Brandon Reid, remaja berusia 15 tahun itu harus mendapatkan perawatan intensif ketika peluru nyasar mengenai telinganya saat perayaan yang dilakukan penggemar Heat, ketika mereka mengetahui tim kesayangannya memenangkan laga penentuan di final melawan San Antonio Spurs.

Kronologi kejadian diawali ketika penggemar Heat yang memadati markas kesayangan mereka di American Airlines Arena bersorak setelah mengetahui timnya berhasil merebut juara NBA untuk kedua kalinya secara beruntun. Reid yang menyaksikan tayangan final lewat tv di kediaman ibunya itu terkapar, ketika penggemar merayakan keberhasilan ini dengan menembakkan senjata api ke udara.

Siapa yang menyangka, peluru itu ternyata mengenai telinganya ketika berhasil menembus kaca rumahnya. Menurut pihak kepolisian, Florida, rumah ibunya itu diketahui keberadaannya tidak jauh dari stadion tersebut. Padahal sejak awal polisi sudah melarang penggemar melepaskan tembakan ke udara saat merayakan keberhasilan apa pun.

Akibat kejadian itu, Reid langsung di larikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan. Reid yang sudah mulai sadar itu menuturkan, peluru yang menghantam telinganya itu dipikir batu besar. "Jujur, saya awalnya berpikir batu besar mengenai telinga saya. Tapi tiba-tiba saya merasa kesakitan yang luar biasa," tuturnya setelah kejadian dilansir Opposing Views, Senin (24/6/2013).

Ahli bedah saraf, Dean Hertzler yang menangani kondisi kesehatan Reid mengatakan, ia beruntung karena peluru yang menghantamnya itu mengenai salah satu bagian paling tebal dari tengkorak. Meski begitu, Marvin Reid selaku ayahnya tidak bisa membayangkan jika peluru itu tepat mengenai atas telinga anaknya itu.

"Kami senang mereka (Heat) menang, tapi fakta bisa berubah menjadi sesuatu yang tragis. Dengan kejadian ini, saya menilai bagaimana proses keamanan sebenarnya, sebelum Anda mulai bertindak untuk melakukan perayaan itu. Mudah-mudahan kejadian ini tidak akan terulang ke depan," tutup Marvin.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2957 seconds (0.1#10.140)