Jateng terancam kehilangan lima atlet potensial

Minggu, 10 November 2013 - 15:31 WIB
Jateng terancam kehilangan lima atlet potensial
Jateng terancam kehilangan lima atlet potensial
A A A
Sindonews.com - KONI Jateng harap-harap cemas. Pasalnya lima atlet terbaik yang menjadi andalan Jateng dalam beberapa ajang bergensi, mengajukan surat pengunduran diri.

Kelima atlet yang mengajukan pengunduran diri adalah, pelari Trianingsih, Agus Prayogo, atlet bridge putri Kristina Wahyu, Suci Amita Dewi dan karateka Imam Tauhid Ragananda. Selain mereka, ada taekwondoin M Jefri Aldiyanto dan Dhityar Putri Ambar. Jika kelima Atlet tersebut pindah, maka akan sangat merugikan Jateng pada PON Jabar 2016 mendatang, karena mereka adalah lumbung Emas bagi Jateng.

Wakil Ketua Umum II KONI Jateng Hartono membenarkan adanya kabar atlet yang mengajukan diri pindah. Dia pun mengaku prihatin, sedih sekaligus kecewa dengan niat hengkangnya lima atlet pendulang emas bagi Jateng tersebut. “Memang benar ada beberap atlet utama kita mengajukan diri untuk pindah,” katanya.

Keprihatinan Hartono memang beralasan, karena atlet-atlet yang mengajukan pindah adalah mereka atlet berpotensi milik Jateng. Sebut saja Trianingsi, merupakan pelari Jateng penghasil emas pada ajang PON Riau 2012 lalu. Selain itu, menjadi andalan Jateng Trianingsih merupakan pelati andalan Indonesia, di ajang Internasinal, berbagai medali sudah pernah Dia raih.

Selain itu empat atlet lain, juga merupakan atlet-atlet peraih emas PON Riau 2012 lalu. Mereka bahkan digadang-gadang bisa tampil pada PON Jabar 2016 mendatang dan menjadi lumbung emas bagi Jateng.

Hartono mengatakan, permohonan kepindahan atlet-atlet Jateng diajukan karena faktor pekerjaan. Seperti Pelari peraih emas 5.000 dan 10.000 m Agus Prayogo ingin pindah lantan bertugas di Secapa AD Jabar, kemudian Trianingsih beralasan karena tidak bisa meninggalkantanggung jawabnya sebagai staf bidang kepegawaian Kantor Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga.

“Kristina dan Suci Amita (atlet bridge putri beregu) yang mengajukan diri sejaka 28 Maret 2013 dan 22 April, lantaran sudah bekerja di Jakarta. Imam Tauhid juga beralasan pindah lantaran sudah bekerja PT Citra Menara Mas Bandung dan kuliah di Unpas Bandung Fakultas Seni Jurusan Seni Musik,” jelasnya.

Namun demikian kata Hartono, KONI Jateng akan tetap berusaha untuk mempertahankan mereka. “Sesuai dengan kebijakan, kami tidak akan melepaskan mereka dan kami akan koordinasi dengan Pengprov masing –masing, untuk mencari solusi,” katanya.

Dikatakannya, Jateng sudah menyusun upaya-upaya mempertahankan atlet potensialnya. Salah satu upaya uang dilakukan adalah pada tahun 2014, KONI sudah memikirkan untuk menyiapkan dana khusus guna mempertahankan atlet-atletnya potensialnya. ”Selain itu saat ini kita sedang merencanakan Pelatda Desentralisasi. Peserta program tersebut adalah atlet peraih medali SEA Games, peraih emas PON, kejurnas, Porprov yang jumlahnya mencapai 150 atlet,” bebernya.
(dka)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3792 seconds (0.1#10.140)