PON 2016 Mulai Pertandingkan Ganda Campuran

Sabtu, 31 Mei 2014 - 07:22 WIB
PON 2016 Mulai Pertandingkan Ganda Campuran
PON 2016 Mulai Pertandingkan Ganda Campuran
A A A
SEMARANG - Nomor baru dalam olahraga catur, mixed pair atau ganda campuran mulai dipertandingkan dalam PON 2016 di Provinsi Jawa Barat. Sebelumnya dalam Sea Games 2013 nomor ini juga dipertandingkan.

Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) sudah mengeluarkan keputusan terkait kebijakan tersebut, termasuk dengan kuota atlet dan medali. PON mendatang akan memperebutkan 15 medali, terdiri dari 3 untuk ganda campuran, 3 perorangan putra, 3 beregu putra, 3 perorangan putri dan 3 beregu putri.

Pada PON 2012 di Pekanbaru Riau, hanya memperebutkan 12 medali. Setelah ada penambahan nomor baru, jumlah medali meningkat menjadi 15.

Sekretaris Umum Percasi Jateng Agus Martoyo menuturkan, sejauh ini Percasi belum menetapkan atlet untuk nomor baru ganda campuran. Untuk menentukan atlet di nomor baru tersebut tidak mudah. Pasalnya baik pecatur putra dan putri, tidak boleh saling komunikasi.

“Ini butuh kecocokan hati dan tidak hanya membutuhkan ketrampilan individu. Sama-sama orang pintar, tapi hasilnya belum tentu bagus,” tutur Agus Martoyo, kemarin.

Dia mengaku tidak khawatir kesulitan mendapatkan atlet. Sebab, beberapa pecatur sudah mulai diseleksi sejak 2012 melalui Liga Catur Jateng, yang diikuti oleh sejumlah atlet berusia kurang dari 20 tahun. Jadi ketika 2016 mendatang, usianya sudah menginjak 24 tahun.

“Memang ada wacana 2016 mendatang usia dibatasi 25 tahun. Tapi ini belum ada keputusan resmi dari PB Percasi, kalau PON 2012 silam masih ada dispensasi mengikuti beberapa cabang olahraga yang lain,” ucapnya.

Sejumlah atlet putri Liga Catur Jateng yang menonjol di antaranya Zahro Kumaira MNW (Master Nasional Wanita) dari Semarang, Angel Ruth MPW (Master Percasi Wanita) dari Semarang dan Santi Nur Abidah MPW dari Semarang. Kemudian, Nurul Wahidatul Salatiga.

Adapun untuk putra, M Lutfi Ali VM (Purbalingga), peraih 2 medali emas Sea Gamse dan Nuh Hakim (Semarang).

Menurut Agus, rata-rata para atlet menguasai untuk tiga kelas, baik itu klasik (90 menit), cepat (25 menit) dan kilat 5 menit.

“Untuk atlet Semarang, rata-rata menonjol di kelas cepat dan kilat,” paparnya.

Ketua Umum Percasi Jateng Agus Sarjono berharap ada penambahan medali. Pasalnya dalam PON 2012 Jateng hanya mendapat 1 perunggu dari Sulung Wahyuningsih. “Kita inisiatif menggelar Liga Catur agar prestasi atlet ini terpantau, karena menggunakan sistem promosi dan degradasi,” kata Agus.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7001 seconds (0.1#10.140)