Dulang Perunggu, Indonesia Tembus Dunia

Senin, 16 Juni 2014 - 22:52 WIB
Dulang Perunggu,  Indonesia Tembus Dunia
Dulang Perunggu, Indonesia Tembus Dunia
A A A
JAKARTA - Tim taekwondo Indonesia kembali menembus dunia. Hal diperoleh setelah sukses mendulang dua medali perunggu kategori poomsae di ajang kejuaraan dunia bertajuk World University Taekwondo Championship yang berlangsung di Hohhot Inner Mongolia, China 10 – 14 Juni 2014.

Sebelumnya, Indonesia juga sukses di Kejuaraan Asia setelah merebut dua perak dan satu perunggu di Uzbekistan. Dari siaran pers yang diterima Sindonews.com, Selasa (16/6), di kejuaraan level dunia itu Indonesia menurunkan enam atlet untuk berlaga di empat nomor.

Sementara taekwondoin putri, Defia Rosmaniar turun di nomor perorangan putri. Untuk beregu putra terdiri dari Maulana Haidir, Muhammad Fazza dan Abdurrahman Wahyu. Di kategori kyorugi Indonesia turun di dua kelas. Taekwondoin asal Jateng Ong Stevanus turun di kelas U 58, dan Ahmad Nabil turun di kelas U-54.

Perunggu pertama diperoleh taekwondoin asal Jawa Barat, Maulana Haidir di nomor individual putra dengan raihan skor 7,634. Medali emas dikategori ini diraih oleh atlet asal Korea dengan skor 7,900 dan perak diraih atlet asal China dengan skor 7,867.

Satu perunggu lagi diperoleh Abdurahman Wahyu, Muhammad Fazza dan Maulana Haidir di nomor beregu putra. Emas di kategori ini direbut oleh taekwondoin asal China dan perak dari Korea. Sedangkan Defia Rosmaniar yang turun di nomor individual putri gagal meraih medali setelah ia hanya berhasil menduduki peringkat ke-6.

Di kategori kyorugi (tarung), Indonesia yang menurunkan Ong Stevanus di kelas U-58 Kg dan Ahmad Nabil di kelas U-54 Kg belum berhasil menyumbangkan medali. Ong terhenti langkahnya di babak kedua setelah dikalahkan taekwondoin Jepang Yuma Yamada dengan skor 4 – 6.

Di babak sebelumnya Ong sukses menumbangkan taekwondoin kelas dunia asal China, Chen Yongyuan dengan skor 8 – 6. Sementara itu, Ahmad Nabil gagal lolos ke babak berikutnya setelah dihadang oleh taekwondoin Rusia Soslan Baitamov dengan skor 4 – 4 (sudden death).

Kejuaraan dunia universitas ini diikuti oleh 432 atlet papan atas dunia dari 38 negara yang rata-rata dipersiapkan negarannya untuk Olimpiade. Kejuaraan ini adalah kalender resmi event World Taekwondo Federation (WTF) yang diselenggarakan oleh FISU (Federasi Olahraga Universitas Internasional). Kejuaraan ini juga menentukan point nilai dan mempengaruhi daftar peringkat atlet untuk mengikuti olimpiade.

Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Letjen TNI (Purn) Marciano Norman sangat mengapresiasi keberhasilan tim nas taekwondo yang dengan perjuangannya mampu menembus dominasi negara-negara kuat taekwondo dunia seperti Korea, Iran, China, Thailand dan Meksiko.

“Dua medali perunggu adalah suatu pencapaian yang maksimal dan patut kita syukuri. Ini artinya taekwondo Indonesia sudah bisa unjuk kekuatan di level dunia. Dengan pencapaian ini pula kita optimis dapat menatap prestasi di ajang Asian Games, bahkan Olimpiade, Rio Jeneiro, Brasil 2016 mendatang. Selesai dari ajang ini kita akan melakukan telaah sekaligus evaluasi untuk memperbaiki dan meningkatkan terus kemampuan serta pengalaman bertanding mereka. Khususnya di kategori kyorugi yang peta kekuataannya sudah hampir merata”. Ujar Marciano.

Ditambahkannya, keberhasilan tim nasional taekwondo Indonesia juga tidak lepas dari dukungan pihak Bank BRI yang mendukung kelancaran program pembinaan dan prestasi taekwondo Indonesia. Oleh karenanya ia berterima kasih kepada Bank BRI yang memiliki komitmen terus mendukung perkembangan taekwondo Indonesia untuk dapat berprestasi hingga ke tangga dunia.

Sementara itu, terkait dengan keberhasilan Indonesia pelatih poomsae Indonesia asal Korea, Shin Seung Jun mengatakan, bahwa tim poomsae Indonesia saat ini sudah bagus. Ia menekankan pentingnya pengalaman bertanding yang lebih intens agar kepercayaan diri dan mental bertanding para atlet lebih terasah lagi.

“Tim poomsae Indonesia relatif sudah berbicara di tingkat dunia, Cuma kita harus terus menjaga penampilan terbaik mereka dengan banyaknya mereka mengikuti kejuaraan Internasional, apalagi tim ini dipersiapkan untuk menghadapi kejuaraan dunia poomsae di Meksiko, September 2014 nanti,” ungkap pelatih yang biasa dipanggil Mr. Shin itu.

Menurut pelatih Kyorugi, Kim Jae Bong, Khusus untuk kyorugi, event internasional ini dijadikan salah satu rangkaian uji coba sebelum mengikuti ajang Asian Games, Incheon Korea, September mendatang, sekaligus merupakan upaya Indonesia untuk mengamankan daftar peringkat dunia agar bisa mengikuti Olimpiade. Setelah ini timnas Indonesia akan berlatih secara intensif ke Korea selama dua setengah bulan dan melakukan latih tanding dengan tim nasional Korea, serta mengikuti open tournament di negara tersebut.

“Saya optimis, dengan pencapaian prestasi di dua event tersebut, ditambah dengan jam terbang mereka selama di Korea nanti, Indonesia bisa memperoleh medali di Asian Games,” ujar Kim.

Senada dengan Kim, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) PBTI, Zulkifli Tanjung mengatakan, bahwa keikutsertaan taekwondo Indonesia di ajang internasional ini merupakan langkah serius PBTI yang telah dipercayakan oleh pemerintah melalui Kemenpora agar cabor taekwondo dapat menyumbangkan medali di Asian Games. Dengan persiapan yang makin matang, Zul juga optimis cabor taekwondo dapat melaksanakan target itu. Oleh karenanya, ia juga berharap Kemenpora juga lebih serius mendukung persiapan cabor, khususnya taekwondo yang telah diputuskan untuk mengikuti Asian Games.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4365 seconds (0.1#10.140)