Tim Asian Games Indonesia Sulit Tembus 10 Besar

Rabu, 01 Oktober 2014 - 18:20 WIB
Tim Asian Games Indonesia Sulit Tembus 10 Besar
Tim Asian Games Indonesia Sulit Tembus 10 Besar
A A A
INCHEON - Target mencapai 10 besar di Asian Games 2014, sepertinya sangat berat bagi Indonesia. Kondisi itu dikarenakan adanya beberapa cabang yang tidak mampu mempersembahkan medali emas atau satu pun medali di ajang multievent terbesar di Asia itu.

Selain Sepak bola, cabang renang, tenis, dan panahan, menjadi beberapa cabang yang gagal mempersembahkan hasil maksimal di Asian Games edisi ke-17 ini. Faktanya, mereka tidak mampu memberikan medali untuk Indonesia meski para atlet telah melakukan kerja keras secara maksimal. Terutama bagi renang yang diproyeksi bisa membawa pulang sekeping medali.

Menurut Kepala Bidang Bina Prestasi (Kabidbinpres) PRSI Heru Purwanto, para perenang Indonesia sudah tampil sebaik mungkin di ajang tersebut. Namun, dia merasa atletnya yang turun seperi I Gede Siman Sudartawa, Triady Fauzi Sidiq, Glenn Victor Sutanto, Ricky Anggawidjaja, Dennis Josua Tiwa, dan Alexis Omar Wijaya, masih sangat tertinggal dari para pesaingnya menyusul hasil nihil dalam raihan medali.

Sebelum Asian Games digelar, PRSI optimistis bisa mempersembahkan medali perunggu. Hal itu didasarkan atas progres prestasi mulai 2010 hingga 2013. Akan tetapi, nomor putra sangat sulit untuk bersaing mengingat di dalamnya terdapat para perenang kelas dunia terutama dari China dan Jepang. Lower body strength dan kekuatan kaki perenang Indonesia masih kalah jauh dari perenang negara lain.

"Tentu saja, hasil keseluruhan Asian Games tidak sesuai harapan kami karena target semula bisa membawa pulang medali," kata Heru. "Kami berharap kepada Siman dan Triadi (Fauzi). Apalagi, keduanya sama-sama sempat masuk final di nomor sprint. Sayangnya, catatannya masih kalah jauh dari perenang China dan Jepang," ucapnya.

Selain itu, dia juga menyinggung masalah persiapan yang tidak berjalan lancar. Sebab, para pemain sangat minim uji coba di turnamen Internasional. Belum lagi, para atlet tidak terlalu mendapatkan dukungan dari pemerintah karena ada beberapa uji coba tidak mampu di realisasikan satlak prima.

"Umumnya negara lain sudah berlatih di Amerika Serikat, Eropa, dan Australia, sedangkan tim kami hanya berlatih di Indonesia. Padahal untuk meningkatkan catatan waktu sangat penting adanya pesaing yang sepadan untuk berlatih," ujar Heru. "Kami sempat mengajukan ikut kejuaraan di Amerika pada Juli-Agustus lalu. Tapi, permintaan kami itu ditolak satlak prima," tegasnya.

Sementara itu, cabang Tenis juga menuai hasil yang sama di ajang Asian Games tahun ini. Empat petenis Indonesia, Christopher Rungkat, Aditya Harry Sasongko, Albert Sie, dan David Susanto, gagal mempersembahkan medali untuk Indonesia. Padahal, di nomor perorangan banyak petenis top Asia tidak turun. Dengan begitu, PP Pelti yang sebelumnya menargetkan satu medali emas harus pupus.

Persiapan tim tenis menjelang Asian Games sangat memprihatinkan. Buktinya, hanya Christopher dan Susanto yang melakukan try out keluar negeri ikuti turnamen kelas Pro-Circuit (USD10.000), sedangkan Aditya dan Elbert Sie hanya di Indonesia. Bahkan Elbert Sie tidak terlihat ikuti kejuaraan nasional di Indonesia karena sibuk melatih di Bandung.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.1213 seconds (0.1#10.140)