Jepara Diproyeksi Tuan Rumah Kejurprov

Sabtu, 18 Oktober 2014 - 19:46 WIB
Jepara  Diproyeksi Tuan Rumah Kejurprov
Jepara Diproyeksi Tuan Rumah Kejurprov
A A A
SEMARANG - Kabupaten Jepara, masih menjadi alternatif utama untuk pelaksanaan Kejuaraan Daerah (Kejurda) sepak takraw 2014.

Pelaksanaannya Kejurprov diperkirakan pada minggu keempat Desember 2014. Ini sudah diputuskan dalam rapat pengurus provinsi Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Jateng, baru-baru ini. Pertimbangannya, dari sarana dan prasarana dan logistik daerah yang berada di pesisir Laut Jawa tersebut cukup menunjang.

“Dari sisi anggaran logistik, makan dan penginapan sangat mendukung, tapi finalisasinya masih dirapatkan lagi pada November mendatang. Mungkin, ada daerah lain yang lebih siap dari logistik, penginapan dan sebagainya,“ kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PSTI Jateng, Rasiwan, kemarin.

Rasiwan menjelaskan, kategori kejurda akan dibagi kelompok umur di bawah 23 tahun dan umum, dengan mempertandingkan tiga kelas, yakni nomor beregu, double event dan hoope. Peserta dari kabupaten dan kota di Jateng, termasuk 15 atlet putra dan 15 atlet putri bayangan tim Pra PON yang sudah terbentuk.

“Jadi nanti ada tim sendiri secara khusus memantau performa individu. Kejurda tersebut sebagai ajang promosi dan degradasi pemain di tim bayangan Pra PON, yang dibentuk Agustus lalu,” jelasnya.

Dia mengatakan, di tim putra, masih diperkuat atlet PON lalu, yakni Yudi Purnomo dan Wisnu. Keduanya masih memenuhi syarat karena usianya 27 tahun saat pelaksanaan PON.

“PON mendatang batasan usianya maksimal 27 tahun, keduanya masih layak. Kalau PON sebelumnya batasannya 25 tahun,” terangnya.

Pihaknya memastikan bahwa tim bayangan yang sudah dibentuk saat ini, telah disesuaikan dengan aturan dari Pengurus Besar (PB) PSTI, usianya maksimal 27 tahun.

Sebab, pada seleksi Agustus lalu sempat diikuti oleh peserta dari umum, karena waktu itu aturan dari pusat belum turun. Sehingga perlu dilakukan penyesuian dengan aturan yang berlaku.

“Akibat batasan usia terus berubah, satu generas emas Jateng hilang. Kan kasihan padahal mereka masih produktif, kemungkinan besar aturan yang sudah ditetapkan saat ini sudah tidak bisa berubah lagi,“ ucapnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8064 seconds (0.1#10.140)