IAAF Sebut Dua Legenda Penyebab Maraknya Doping

Senin, 15 Desember 2014 - 01:17 WIB
IAAF Sebut Dua Legenda Penyebab Maraknya Doping
IAAF Sebut Dua Legenda Penyebab Maraknya Doping
A A A
LONDON - Wakil presiden International Association of Athletic Federation (IAAF), Sebastian Coe sudah geram dengan kasus doping. Mantan atlet Inggris itu menilai jika maraknya doping di atletik adalah buah dari kasus serupa yang melibatkan dua legenda atletik, Ben Johnson dan Marion Jones di masa lalu.

Johnson, atlet lari Kanada terbukti menggunakan zat terlarang dalam tubuhnya dalam kejuaraan dunia Atletik tahun 1987 dan Olimpiade Musim Panas di Seoul, Korea Selatan setahun berselang. Akibatnya, gelar medali perunggu dan emas yang sempat diraihnya dicopot.

Sedangkan, Jones adalah pelari wanita Amerika Serikat yang terbukti mengenakan doping di Olimpiade 2000 di Sydney, Australia. Tahun 2007, lima medali emasnya dicopot sebab dia mengaku menggunakan bantuan steroid dalam meningkatkan prestasinya saat itu.

Kini, doping kembali merusak olahraga setelah sebuah media Jerman menilai adanya penggunaan doping secara sistematis di Rusia. Bahkan hal tersebut kini ikut melibatkan IAAF selaku induk olahraga atletik di mana dua pejabat tertingginya mengundurkan diri secara misterius saat kasus doping tersebut tengah diusut.

Hal tersebut yang membuat Coe merasa kesal dengan maraknya doping sehingga ia menyebut jika kasus tersebut bermula dari kelakuan dua legenda olahraga tersebut. "Dalam 40 tahun saya telah terlibat dalam atletik, ada momen besar dalam kasus ini yakni yang melibatkan Ben Johnson dan Marion Jones. Ini bermula dari sana," ucap Coe kepada BBC, Senin (15/12).

"Ini jadi pekan yang buruk bagi atletik. Aku akan menelusurinya lebih jauh, sudah seminggu yang menyeramkan ini berlangsung," tambahnya.

"Tak satu pun dari kita harus sembunyi atau menghindar dari hal tersebut. Kita harus menyelesaikan kasus memalukan ini, meminta maaf dan menyelesaikan urusan dengan salah satu dari mereka yang tertuduh secepat mungkin," tutupnya.
(rus)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7331 seconds (0.1#10.140)