Untuk PON, KONI DIY Gelontorkan Dana Rp3,5 Miliar

Kamis, 08 Januari 2015 - 18:20 WIB
Untuk PON, KONI DIY Gelontorkan Dana Rp3,5 Miliar
Untuk PON, KONI DIY Gelontorkan Dana Rp3,5 Miliar
A A A
YOGYAKARTA - Kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mempersiapkan diri secara serius untuk tampil di PON 2016. Bahkan persiapan sudah dilakukan di tahap Pra-PON dengan menggelontorkan dana Rp3,5 miliar.

Dana yang dikucurkan KONI DIY ini diperuntukan membantu peralatan bagi semua Pengurus Daerah (Pengda) cabang olah raga. "Kita minta semua cabor untuk segera mengajukan peralatan ke KONI DIY. Kita berikan waktu sampai akhir Januari ini," tandas Ketua KONI DIY GBPH Prabukusumo, Kamis (8/1/2015).

KONI DIY saat ini membina 39 cabor yang sudah memiliki kepengurusan organisasi. Dari jumlah tersebut tercatat baru 28 cabor yang sudah mengajukan permohonan bantuan peralatan untuk latihan.

Jika semula, bantuan hanya akan diberikan untuk tiga cabor yang dinilai memiliki prestasi cukup membanggakan beberapa waktu terakhir. Kini kebijakan dirubah, bantuan alat diberikan untuk semua cabor, dengan mempertimbangkan mampu dimaksimalkan untuk persiapan Pra PON DIY.

"Kemarin ada miskomunikasi dengan sekretariat karena selama ini memang bantuan alat hanya untuk cabor yang berprestasi. Tapi sekarang semua cabor silahkan mengajukan," tandas adik dari Raja Keraton Kasultanan Yogyakarta tersebut.

Sesuai dengan cabang olahraga yang digeluti, peralatan yang diajukan tentu menyesuaikan kebutuhan. Bagi cabor yang peralatannya, tidak membutuhkan biaya banyak, seperti bola voli, maka pengajuan bisa dilakukan oleh pengurus provinsi, namun penggunaan bisa oleh pengurus di kabupaten dan kota.

Kebijakan tersebut mempertimbangkan, pembinaan atlet yang dilakukan baik di kabupaten, kota maupun provinsi, memiliki tujuan untuk pembinaan potensi yang dimiliki. Pembinaan dilakukan untuk meraih prestasi dan bisa meningkatkan daya saing sebuah daerah.

Meski dana yang disiapkan cukup lumayan dan penggunaannya sangat terbuka ternyata kebijakan tersebut tidak juga mulus pelaksanaanya. Seperti yang dialami untuk Gantole. KONI DIY masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan salah satu cabor dirgantara tersebut.

"Untuk gantole, alat harus di datangkan dari luar. Persyaratannya tidak mudah untuk bisa mendapatkannya," tandas Kabid Pembinaan dan Prestasi DIY Agung Nurgoho.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5693 seconds (0.1#10.140)