Greysia/Nitya Kalah, Indonesia Gugur di Babak Semifinal
Greysia/Nitya Kalah, Indonesia Gugur di Babak Semifinal
A
A
A
DONGGUAN - Langkah Indonesia di Piala Sudirman 2015 harus terhenti pada babak semifinal. Menghadapi China, Sabtu (16/5/2015) Indonesia dipastikan kalah saat memasuki game keempat.
Awalnya Indonesia sempat memimpin lewat pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Bertarung melawan Cai Yun/Fu Haifeng, Hendra/Ahsan menang 21-16 dan 21-17.
Namun setelah itu hasil buruk diterima para pemain Indonesia. Pada game kedua, Bellaetrix Manuputty mundur dari pertandingan karena mengalami cedera lutut kiri. Selanjutnya di game ketiga, Jonatan Cristie dipaksa bertekuk lutut oleh Chen Long. Jonatan kalah 10-21 dan 15-21.
Harapan sempat muncul dari ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Mereka yang tampil di game keempat melawan Tang Yuanting/Yu Yang, bisa unggul 21-17 pada set pertama. Namun sayang, keunggulan itu tak bisa mereka ulang saat game kedua dan ketiga. Setelah melewati pertarungan sengit, Greysia/Nitya kalah 17-21 dan 15-21. Secara keseluruhan, China menang dengan skor 3-1.
"Kami sudah berusaha membalikkan keadaan tapi ternyata belum bisa. Kami sudah melakukan yang terbaik. Semua yang kami miliki sudah kami keluarkan. Ini mungkin masalah ketenangan di lapangan, mental di lapangan. Secara teknik dan fisik kami berada dalam level yang sama, kami tidak kalah dengan mereka. Tapi mungkin memang belum saatnya," sesal Greysia.
"Dari awal main kami tidak pernah merasa tertekan. Karena kami meyakini, berapapun skor tim Indonesia, kami terus berusaha untuk menyumbangkan poin," tambah Nitya.
Hasil ini semakin memperburuk catatan Indonesia di pentas Piala Sudirman. Sejak diadakan pada 1989, Indonesia baru satu kali menjadi juara. Gelar tersebut diraih pada tahun pertama saat kejuaraan digelar di Jakarta.
Awalnya Indonesia sempat memimpin lewat pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Bertarung melawan Cai Yun/Fu Haifeng, Hendra/Ahsan menang 21-16 dan 21-17.
Namun setelah itu hasil buruk diterima para pemain Indonesia. Pada game kedua, Bellaetrix Manuputty mundur dari pertandingan karena mengalami cedera lutut kiri. Selanjutnya di game ketiga, Jonatan Cristie dipaksa bertekuk lutut oleh Chen Long. Jonatan kalah 10-21 dan 15-21.
Harapan sempat muncul dari ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Mereka yang tampil di game keempat melawan Tang Yuanting/Yu Yang, bisa unggul 21-17 pada set pertama. Namun sayang, keunggulan itu tak bisa mereka ulang saat game kedua dan ketiga. Setelah melewati pertarungan sengit, Greysia/Nitya kalah 17-21 dan 15-21. Secara keseluruhan, China menang dengan skor 3-1.
"Kami sudah berusaha membalikkan keadaan tapi ternyata belum bisa. Kami sudah melakukan yang terbaik. Semua yang kami miliki sudah kami keluarkan. Ini mungkin masalah ketenangan di lapangan, mental di lapangan. Secara teknik dan fisik kami berada dalam level yang sama, kami tidak kalah dengan mereka. Tapi mungkin memang belum saatnya," sesal Greysia.
"Dari awal main kami tidak pernah merasa tertekan. Karena kami meyakini, berapapun skor tim Indonesia, kami terus berusaha untuk menyumbangkan poin," tambah Nitya.
Hasil ini semakin memperburuk catatan Indonesia di pentas Piala Sudirman. Sejak diadakan pada 1989, Indonesia baru satu kali menjadi juara. Gelar tersebut diraih pada tahun pertama saat kejuaraan digelar di Jakarta.
(bep)
Explore More