Klub Rasionalisasi Gaji Pemain

Senin, 18 Mei 2015 - 09:05 WIB
Klub Rasionalisasi Gaji Pemain
Klub Rasionalisasi Gaji Pemain
A A A
PALEMBANG - Klub-klub melakukan rasionalisasi gaji para pemain setelah PSSI menghentikan QNB League 2015. Sriwijaya FC dan Persija Jakarta akan menggelar negosiasi ulang kontrak kerja dengan pemain saat tampil di turnamen pramusim yang digelar Mei hingga Agustus mendatang.

Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid mengatakan, pemain akan mendapatkan opsi pemotongan gaji sampai 75% dari kontrak sebelumnya. ”Rencananya memang gaji pemain akan dipotong, tetapi besarannya masih kami bicarakan,” ujar Faisal kemarin.

Faisal menuturkan, kebijakan itu diambil manajemen dengan alasan kompetisi yang diikuti para pemain hanya berlevel turnamen bukan kompetisi. ”Rasionalisasi pemotongan gaji sesuai arahan dari RUPS kemarin karena setiap klub juga sepakat melakukan upaya serupa.

Bahkan, PT Liga memberikan saran pemotongan itu sekitar 75%. Namun, kami masih belum tentukan hingga sekarang berapa besarnya,” ungkap Faisal. Menurut pria asal Padang ini, langkah ini adalah imbas gagalnya kompetisi QNB-League 2015. Demi tetap menjaga keberlangsungan tim, pihaknya terpaksa ikut turnamen pramusim itu dengan mengadakan opsi pemotongan gaji tersebut.

Rencananya, para pemain sudah dapat merasakan rumput hijau hari ini. Seluruh skuad Laskar Wong Kitomulai terlihat berdatangan ke mes Pertiwi dari menjalankan masa libur panjangnya. ”Semuanya sudah berkumpul di latihan perdana segera akan kita bicarakan kepada pemain atau mungkin akan ada tawar me-nawar dengan mereka.

Ini yang memang sedang terjadi di persepakbolaan kita, mau bagaimana lagi,” kata Mursyid. Tim Ibu Kota Persija mengambil langkah serupa. Pelatih Persija Rahmad ”RD” Darmawan menyebut, manajemen akan menggelar pertemuan dengan seluruh pemain terkait rasionalisasi gaji.

”Kemungkinan pemain hanya akan mendapatkan 25% dari hak mereka,” kata RD, Kamis (14/5). RD menyatakan, langkah tersebut diambil manajemen klub sebagai imbas penghentian kompetisi. ”Detailnya seperti apa, baru akan disampaikan manajemen saat bertemu pemain. Termasuk bagaimana reaksinya, saya juga belum tahu,” ujarnya. Menurut dia, persoalan antara PSSI dan Kemenpora memang berdampak luas pada sepak bola.

Mantan pelatih timnas Indonesia U-23 itu menilai harus segera ada solusi terbaik demi menyelamatkan masa depan sepak bola.

Muhammad moeslim/ ma’ruf
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7395 seconds (0.1#10.140)