Suarez Punya Banyak Musuh di Juventus
A
A
A
BERLIN - Penyerang Barcelona, Luis Suarez sepertinya akan menjadi sorotan pada laga final Liga Champions kontra Juventus yang akan berlangsung di Stadion Olympias Berlin, Minggu (7/6) dini hari mendatang WIB. Kehadiran dua pemain dalam skuat Juventus yang pernah mempunyai masalah dengan Suarez menjadi warna tersendiri pada laga puncak kompetisi kasta tertinggi di Eropa itu. Selain Patrice Evra, ada juga Giorgio Chiellini yang bisa dibilang musuh lama pemain asal Uruguay tersebut.
Seperti diketahui Suarez pernah jadi sorotan dunia sepak bola atas tindakannya menggigit bahu Giorgio Chiellini, dalam laga Uruguay kontra Italia pada laga Grup D Piala Dunia 2014, di Estadio Das Dunas, Natal, tahun kemarin. Insiden itu terjadi pada menit ke-79 ketika Suarez dan Chiellini berebut posisi dalam situasi tanpa bola. Suarez kemudian menggigit bagian belakang bahu kiri Chiellini dan dibalas bek Italia itu dengan mengayunkan sikunya ke belakang sehingga mengenai Suarez.
Keduanya kemudian terjatuh. Sementara Suarez memegangi giginya, Chiellini memegangi bagian belakang bahunya dan mencoba menunjukkannya kepada wasit Marco Rodriguez. Menurut AFP, gambar close-up menunjukkan adanya tanda merah bekas gigitan. Namun, Rodriguez tak mengeluarkan kartu. Dua menit setelahnya, bek Uruguay Diego Godin mengubah angka di papan skor menjadi 1-0, yang bertahan hingga akhir dan membuat Italia tersingkir. Memori tersebut akan kembali muncul saat Chiellini yang membela Juve menghadapi Suarez bersama Barca.
(Baca Juga: Permusuhan Evra-Suarez Memanas di Final Champions)
Meski begitu Chiellini menegaskan tidak punya masalah dengan Suarez dan tidak menganggap insiden gigitan itu secara pribadi. "Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya tidak punya masalah dengan Luis Suarez. Saya akan menjaga Suarez, seperti yang saya lakukan dengan Benzema. Hal yang sama juga berlaku ketika menghadapi Messi dan juga Cristiano Ronaldo serta Neymar akan diperlakukan sama seperti Bale," jelas Chiellini.
Tidak cukup hanya punya satu musuh, Suarez juga punya kenangan kelam dengan bek Juventus lainnya yakni Patrice Evra. Keduanya pernah terlibat konflik, saat Suarez dinyatakan bersalah karena melontarkan pernyataan rasisme kepada pemain bertahan asal Prancis tersebut. Akibatnya penyerang asal Uruguay itu menjadi bahak investigasi Federasi Sepak Bola Inggris (FA), hingga akhirnya badan tertinggi di Liga Inggris itu menjatuhkan hukuman kepada Suarez yang kala itu masih membela Liverpool.
Karena ulahnya tersebut FA menjatuhkan hukuman berat kepada Suarez. Dia dihukum tak boleh bermain dalam 8 pertandingan dan didenda 40.000 pounds atau senilaiRp 563,5 juta. Sementara itu Evra berjanji untuk menghindari konflik dan tetap akan menjabat tangan Suarez. Meski begitu, Evra juga menjamin bahwa El Pistolero bakal merasakan siksaan lewat pengawalannya di atas lapangan. "Banyak sekali yang menanyakan pertanyaan itu pada saya. Tapi bagi saya kini tidak ada masalah dengan hal itu," ujar Evra.
"Hal paling penting adalah saya bisa bermain di partai final. Saya juga bangga dengan diri saya sendiri, dengan warna kulit saya dan saya akan tetap menjabat tangannya (Suarez). Tak masalah. Namun bisa saya pastikan jika dirinya akan merasakan tekanan dari pengawalan saya di atas lapangan nanti!" tegas bek berusia 33 tahun tersebut.
Seperti diketahui Suarez pernah jadi sorotan dunia sepak bola atas tindakannya menggigit bahu Giorgio Chiellini, dalam laga Uruguay kontra Italia pada laga Grup D Piala Dunia 2014, di Estadio Das Dunas, Natal, tahun kemarin. Insiden itu terjadi pada menit ke-79 ketika Suarez dan Chiellini berebut posisi dalam situasi tanpa bola. Suarez kemudian menggigit bagian belakang bahu kiri Chiellini dan dibalas bek Italia itu dengan mengayunkan sikunya ke belakang sehingga mengenai Suarez.
Keduanya kemudian terjatuh. Sementara Suarez memegangi giginya, Chiellini memegangi bagian belakang bahunya dan mencoba menunjukkannya kepada wasit Marco Rodriguez. Menurut AFP, gambar close-up menunjukkan adanya tanda merah bekas gigitan. Namun, Rodriguez tak mengeluarkan kartu. Dua menit setelahnya, bek Uruguay Diego Godin mengubah angka di papan skor menjadi 1-0, yang bertahan hingga akhir dan membuat Italia tersingkir. Memori tersebut akan kembali muncul saat Chiellini yang membela Juve menghadapi Suarez bersama Barca.
(Baca Juga: Permusuhan Evra-Suarez Memanas di Final Champions)
Meski begitu Chiellini menegaskan tidak punya masalah dengan Suarez dan tidak menganggap insiden gigitan itu secara pribadi. "Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya tidak punya masalah dengan Luis Suarez. Saya akan menjaga Suarez, seperti yang saya lakukan dengan Benzema. Hal yang sama juga berlaku ketika menghadapi Messi dan juga Cristiano Ronaldo serta Neymar akan diperlakukan sama seperti Bale," jelas Chiellini.
Tidak cukup hanya punya satu musuh, Suarez juga punya kenangan kelam dengan bek Juventus lainnya yakni Patrice Evra. Keduanya pernah terlibat konflik, saat Suarez dinyatakan bersalah karena melontarkan pernyataan rasisme kepada pemain bertahan asal Prancis tersebut. Akibatnya penyerang asal Uruguay itu menjadi bahak investigasi Federasi Sepak Bola Inggris (FA), hingga akhirnya badan tertinggi di Liga Inggris itu menjatuhkan hukuman kepada Suarez yang kala itu masih membela Liverpool.
Karena ulahnya tersebut FA menjatuhkan hukuman berat kepada Suarez. Dia dihukum tak boleh bermain dalam 8 pertandingan dan didenda 40.000 pounds atau senilaiRp 563,5 juta. Sementara itu Evra berjanji untuk menghindari konflik dan tetap akan menjabat tangan Suarez. Meski begitu, Evra juga menjamin bahwa El Pistolero bakal merasakan siksaan lewat pengawalannya di atas lapangan. "Banyak sekali yang menanyakan pertanyaan itu pada saya. Tapi bagi saya kini tidak ada masalah dengan hal itu," ujar Evra.
"Hal paling penting adalah saya bisa bermain di partai final. Saya juga bangga dengan diri saya sendiri, dengan warna kulit saya dan saya akan tetap menjabat tangannya (Suarez). Tak masalah. Namun bisa saya pastikan jika dirinya akan merasakan tekanan dari pengawalan saya di atas lapangan nanti!" tegas bek berusia 33 tahun tersebut.
(akr)