Di Tangan Mourinho, Fabregas Jadi Jago Bertahan

Kamis, 21 Mei 2015 - 20:17 WIB
Di Tangan Mourinho,...
Di Tangan Mourinho, Fabregas Jadi Jago Bertahan
A A A
LONDON - Tak dipungkiri lagi, sosok Cesc Fabregas jadi kunci kesuksesan Chelsea musim ini merengkuh gelar juara Liga Inggris dan Piala Liga. Mantan pemain Arsenal yang justru ditolak mantan klubnya tersebut, kini jadi pionir utama The Blues di kancah liga domestik, bahkan Eropa.

Torehan 21 assist musim ini (18 Liga Inggris, 3 Liga Champions) membuat pemain Chelsea lainnya dengan mudah menceploskan bola ke jala lawan. Menariknya, hal tersebut ia lakukan dengan peran yang baru di bawah komando Jose Mourinho.

Pemain asal Spanyol itu ditransfer dari Barcelona di awal musim untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Frank Lampard. Gelandang box-to-box atau penjelajah adalah peran yang terbilang baru bagi Fabregas dalam lima musim belakangan.

Bersama Arsenal, Fabregas adalah gelandang yang bertugas mengeksplorasi lini depan The Gunners. Pemain yang mewariskan nomor keramat Patrick Vieira tersebut terkadang juga pemecah kebuntuan di lini depan ketika para penyerang andalan kerap mandul. Total 36 gol dilesakkan ke gawang lawan di Liga Inggris.

Begitu pun peran Fabregas di Barcelona. Selama tiga musim kembali membela klub masa kecilnya, pemain berusia 28 tahun itu datang sebagai cikal bakal penerus Xavi Hernandez dalam pola permainan 4-3-3 ala Pep Guardiola. Sebanyak 28 gol sudah dilesakkan Fabregas di kompetisi La Liga Spanyol.

Ketika kembali ke Inggris, Fabregas diubah jadi pemain 'bengal' yang tugasi menjatuhkan lawan di lini tengah permainan timnya. Tetap menggunakan nomor empat, peran Fabregas diubah jadi gelandang jangkar bertandem dengan Nemanja Matic di lini tengah Chelsea.

Berdasarkan catatan mesin statistik Whoscored, Fabregas mengisi peran sebagai DMF (Defensive Midfielder) sebanyak 30 pertandingan, 10 kali sebagai AMF (Attacking Midfielder) serta CMF (Center Midfielder) sebanyak sekali. Kemampuan Fabregas yang mumpuni soal menahan bola, melepaskan umpan terobosan serta bertahan digunakan betul oleh Mourinho musim ini. Catatan tiga golnya seolah menandakan Fabregas tak ditugasi menjebol gawang lawan.

Sebagai bukti nyata, posisi tersebut membuat Fabregas kini jadi sosok yang bengal di lapangan. sebanyak 13 kartu kuning plus satu kartu merah dikeluarkan wasit untuk Fabregas musim ini di Liga Inggris maupun Liga Champions.

Tambahan lain yang membuktikan Fabregas sukses mengisi peran barunya adalah sebuah penilaian pusat studi sepak bola. Laman berita Mirror, Kamis (21/5/2015) menyebut, Fabregas tercatat sebagai gelandang bertahan terbaik di Eropa versi CIES Football Observatory. Dengan melihat enam aspek utama seorang gelandang bertahan; bertahan, mengumpan, mengalirkan bola, menciptakan peluang serta melepaskan tendangan, Fabregas punya nilai tertinggi.

Fabregas sukses mengalahkan Marco Veratti (Paris Saint-Germain) serta Xabi Alonso (Bayern Muenchen), Sergio Busquet (Barcelona) dan Claudio Marchisio (Juventus) yang menempati urutan kedua hingga kelima. Uniknya, dalam penilaian gelandang serang terbaik di Eropa, nama Fabregas tak ada dalam 15 pemain dengan daya serang terbaik.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1971 seconds (0.1#10.140)