Wow, Real Madrid Depak 12 Pelatih dalam 12 Tahun Terakhir
A
A
A
MADRID - Keputusan Real Madrid mendepak Carlo Ancelotti dari bangku kepelatihan memang cukup mengejutkan banyak kalangan. Bagaimana tidak, Carlo Ancelotti yang di musim pertamanya mampu mencetak sejarah dengan menghadiahkan gelar La Decima (trofi Liga Champions Eropa ke 10) dan satu piala Copa, justru didepak begitu saja karena tak mampu menghadirkan satupun trofi di musim keduanya.
Bagi sebagian kalangan, keputusan ini memang terasa sedikit berlebihan. Pasalnya, meski tak mampu menghadiahkan satupun gelar di musim 2014/2015, namun Ancelotti tetap mampu membawa Madrid bermain dengan performa maksimal dan mengakhiri musim di posisi dua kelaseme La Liga serta menembus babak semifinal Liga Champions Eropa.
Namun bagi para pecinta Real Madrid, hal ini tentunya sama sekali tidak mengagetkan. Pasalnya, klub kaya raya asal ibu Kota ini memang dikenal sangat gampang dalam mengambil keputusan untuk melakukan pemecatan. Buktinya, el Real sudah mengganti 12 nama pelatih hanya dalam waktu 12 tahun. Dengan jumlah ini, Real Madrid bahkan menjadi klub raksasa paling banyak melakukan pergantian pelatih dalam kurun waktu 12 tahun terakhir.
Berikut nama-nama pelatih yang hengkang dari bangku kepelatihan Real Madrid dalam 12 tahun terakhir
1. Vincente del Bosque (2003)
Pelatih yang kini masih dipercaya untuk menukangi Timnas Spanyol, merupakan pelatih yang paling banyak menghadiahkan gelar bagi El Real dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Setelah berhasil menghadiahkan tujuh gelar bagi El Real sejak kedatangannya di tahun 1999, Real Madrid justru menolak memperpanjang kontraknya di tahun 2003. Tidak dilanjutkannya kontrak Del Bosque sebenarnya sudah sejak lama tercium oleh awak media, pasalnya sejak awal tahun 2002, Del Bosque sudah tidak lagi dilibatkan pada kebijakan Madrid dalam mendatangkan pemain anyar.
2. Carlo Queiroz (2004)
Posisi Carlo Queiroz di Manchester United berhasil membuat para petinggi Real Madrid tertarik untuk menggunakan jasanya sebagai pengganti Vincente del Bosque yang hengkang di tahun 2003. Namun hal itu nyatanya tidak serta merta membuatnya bisa nyaman duduk di bangku kepelatihan klub Ibu Kota. Buktinya, hanya 10 bulan berada di bangku kepelatihan, dirinya langsung di depak karena dianggap gagal mendongkrak performa Real Madrid yang kala itu dipenuhi sejumlah pemain bintang seperti Ronaldo, Zinedine Zidane, Luis Figo dan David Beckham. Padahal, kala itu Queiroz berhasil mempersembahkan trofi Super Coppa de Espana.
3. José Antonio Camacho (2004)
José Antonio Camacho sebenarnya sempat dipercaya menukangi Real Madrid pada tahun 1998. Di kesempatan pertamanya, Camacho hanya bertahan selama 22 hari sebelum akhirnya memilih hengkang karena tidak bisa menemui kesepakatan dengan pihak menejemen. Namun di tahun 2004 Camacho akhirnya mendapatkan kesempatan kedua. Menggantikan posisi Carlo Queiroz yang didepak lantaran dianggap gagal, Camacho nyatanya hanya bertahan selama tidak lebih dari lima bulan.
4.Mariano Garcia Remon (2004)
Hengkangnya José Antonio Camacho menjadi berkah tersendiri bagi Mariano Garcia Remon. Demi mengisi kekosongan bangku kepelatihan, Remon yang sempat meniti karir sebagai penjaga gawang ini langsung ditunjuk sebagai pelatih kepala El Real. Namun sayang, lantaran dianggap gagal mendongkrak performa El Real, Remon pun hannya bertahan selama dua bulan di bangku kepelatihan El Real.
5. Vanderlei Luxemburgo (2005)
Pelatih asal Brasil ini didatangkan dari Santos pada tengah musim 2004/2005. Luxemburgo kemudian berhasil membuat Madrid menunjukan performa memuaskan dengan tujuh kemenangan beruntun di kancah liga sejak kedatangannya. Namun sayang di musim pertamanya ia gagal menghadiahkan gelar juara Liga setelah tertinggal empat poin di belakang musuh bebuyutan mereka Barcelona. Asa untuk bisa membawa El Real megembalikan masa jaya sebenarnya sempat kembali terlihat di awal musim 2005/2006. Namun sayang, pilihannya menggunakan pola aneh 4-2-2-2 dan buruknya fisik para pemain di bawah kepelatihannya, membuat dirinya didepak dari bangku kepelatihan jelang Natal 2005.
6. Juan Ramón López Caro (2006)
Pelatih kelahiran 23 Maret 1963 ini teklah memulai karir kepelatihan sejak usianya belum genap 30 tahun. Namun namanya baru mulai dikenal luas dunia usai dipercaya untuk menukangi tim utama Real Madrid di sisa musim 2005/2006. Sayangnya, catatan kurang memuaskan Juan Ramon dengan hanya mengemas 12 kemenangan dari 24 laga, membuatnya dikembalikan ke klub usia muda Madrid musim berikutnya.
7. Fabio Capello (2007)
Duduk di bangku kepelatihan Real Madrid sebenarnya bukan hal baru bagi Fabio Capello. Pelatih asal Italia ini sebelumnya juga pernah menukangi El Real di musim 1996/1997 dan berhasil menghadiahkan satu gelar La Liga. Namun lantaran kekosongan gelar sejak tahun 2004 hingga 2006, membuat Real Madrid akhirnya kembali memboyong Capello dari Italia. Namun sayang, meski di kesempatan keduanya Capello kembali berhasil mempersembahkan gelar La Liga, namun pola permainan difensive yang diterapkan-nya membuat petinggi El Real akhirnya kembali mendepak Capello dari bangku kepelatihan.
8. Bernd Schuster (2008)
Keinginan Real Madrid untuk mengembalikan ciri khas permainan menyerang akhirnya bisa kembali dimulai sejak penunjukan pelatih asal Jerman. Didatangkan dari Getafe pada 9 Juli 2007, Schuster terbilang sukses menunjukan kapasitas kepelatihannya dengan berhasil menghadiahkan gelar juara La Liga dan Super Copa de Espana. Namun sayang, kegagalannya membawa Real Madrid memenangkan trofi Liga Champions Eropa, membuatnya didepak pada tengah musim keduanya.
9. Juande Ramos (2009)
Di plot untuk meneruskan kerja Bernd Schuster di paruh kedua musim 2008/2009, Juande Ramos langsung dihadapkan dengan laga berat kontra Barcelona. Meski akhirnya berhasil meraih 52 poin dari 18 sisa pertandingan La Liga, namun kekalahan kandang yang diterima Real Madrid saat berhadapan dengan Barcelona, membuatnya harus rela untuk segera angkat kaki dari bangku kepelatihan.
10. Manuel Pellegrini (2010)
Pelatih asal Chile yang kini menukangi Manchester City sebenarnya sempat diharapkan untuk bisa kembali mendongkrak performa Real Madrid di musim 2009/2010. Dengan harapan besar yang ada di tangannya, Pellegrini pun memutuskan untuk menghamburkan dana besar untuk mendatangkan sejumlah pemain bintang Seperti Kaka, Cristiano Ronaldo dan Xabi Alonso. Namun sayang, dengan dana luar biasa besar yang dihamburkan-nya, Pellegrini justru gagal mempersembahkan sebiji trofi pun bagi El Real. Alhasil di akhir musim El Real pun menendang Pellegrini dari bangku kepelatihan.
11. Jose Mourinho (2013)
Pelatih asal Portugal yang satu ini sebenarnya cukup sukses melakoni karir kepelatihannya bersama Real Madrid. Ia bahkan termasuk salah satu pelatih faforit karena berhasil membuat El Real mampu mengalahkan Barcelona untuk pertama kalinya sejak tahun 2008. Karena puas dengan pola permainan yang diterapkanya, pihak klub bahkan menyodorkannya perpanjangan kontrak hingga akhir musim 2016. Namun sayang, kegagalan Mourinho untuk menghadiahkan Real Madrid gelar juara Eropa, membuat pihak klub akhirnya harus mengakhiri karir kepelatihan Mourinho pada 1 Juni 2013. Mourinho sendiri berhasil mempersembahkan 1 gelar La Liga, 1 Copa del Rey dan 1 piala Super Copa de Espana.
12. Carlo Ancelotti (2015)
Kedatangan Carlo Ancelotti di Real Madrid pada awal musim 2013/2014 bisa dibilang menjadi sebuah keberuntungan. Pasalnya, kala itu Barcelona yang sebelumnya sempat mendominasi Eropa, sedang berada dalam masa kelam usai ditinggal Pep Guardiola semusim sebelumnya. Meski akhirnya gagal mempersembahkan gelar La Liga bagi El Real, namun Ancelotti justru sukses menghadiahkan gelar Liga Champions Eropa ke-10 yang terakhir kalinya di dapat Madrid pada masa kepelatihan Vincente del Bosque. Namun sayang, lantaran gagal menghadiahkan trofi di musim keduanya, Ancelotti kemudian di depak dari bangku kepelatihan.
Bagi sebagian kalangan, keputusan ini memang terasa sedikit berlebihan. Pasalnya, meski tak mampu menghadiahkan satupun gelar di musim 2014/2015, namun Ancelotti tetap mampu membawa Madrid bermain dengan performa maksimal dan mengakhiri musim di posisi dua kelaseme La Liga serta menembus babak semifinal Liga Champions Eropa.
Namun bagi para pecinta Real Madrid, hal ini tentunya sama sekali tidak mengagetkan. Pasalnya, klub kaya raya asal ibu Kota ini memang dikenal sangat gampang dalam mengambil keputusan untuk melakukan pemecatan. Buktinya, el Real sudah mengganti 12 nama pelatih hanya dalam waktu 12 tahun. Dengan jumlah ini, Real Madrid bahkan menjadi klub raksasa paling banyak melakukan pergantian pelatih dalam kurun waktu 12 tahun terakhir.
Berikut nama-nama pelatih yang hengkang dari bangku kepelatihan Real Madrid dalam 12 tahun terakhir
1. Vincente del Bosque (2003)
Pelatih yang kini masih dipercaya untuk menukangi Timnas Spanyol, merupakan pelatih yang paling banyak menghadiahkan gelar bagi El Real dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Setelah berhasil menghadiahkan tujuh gelar bagi El Real sejak kedatangannya di tahun 1999, Real Madrid justru menolak memperpanjang kontraknya di tahun 2003. Tidak dilanjutkannya kontrak Del Bosque sebenarnya sudah sejak lama tercium oleh awak media, pasalnya sejak awal tahun 2002, Del Bosque sudah tidak lagi dilibatkan pada kebijakan Madrid dalam mendatangkan pemain anyar.
2. Carlo Queiroz (2004)
Posisi Carlo Queiroz di Manchester United berhasil membuat para petinggi Real Madrid tertarik untuk menggunakan jasanya sebagai pengganti Vincente del Bosque yang hengkang di tahun 2003. Namun hal itu nyatanya tidak serta merta membuatnya bisa nyaman duduk di bangku kepelatihan klub Ibu Kota. Buktinya, hanya 10 bulan berada di bangku kepelatihan, dirinya langsung di depak karena dianggap gagal mendongkrak performa Real Madrid yang kala itu dipenuhi sejumlah pemain bintang seperti Ronaldo, Zinedine Zidane, Luis Figo dan David Beckham. Padahal, kala itu Queiroz berhasil mempersembahkan trofi Super Coppa de Espana.
3. José Antonio Camacho (2004)
José Antonio Camacho sebenarnya sempat dipercaya menukangi Real Madrid pada tahun 1998. Di kesempatan pertamanya, Camacho hanya bertahan selama 22 hari sebelum akhirnya memilih hengkang karena tidak bisa menemui kesepakatan dengan pihak menejemen. Namun di tahun 2004 Camacho akhirnya mendapatkan kesempatan kedua. Menggantikan posisi Carlo Queiroz yang didepak lantaran dianggap gagal, Camacho nyatanya hanya bertahan selama tidak lebih dari lima bulan.
4.Mariano Garcia Remon (2004)
Hengkangnya José Antonio Camacho menjadi berkah tersendiri bagi Mariano Garcia Remon. Demi mengisi kekosongan bangku kepelatihan, Remon yang sempat meniti karir sebagai penjaga gawang ini langsung ditunjuk sebagai pelatih kepala El Real. Namun sayang, lantaran dianggap gagal mendongkrak performa El Real, Remon pun hannya bertahan selama dua bulan di bangku kepelatihan El Real.
5. Vanderlei Luxemburgo (2005)
Pelatih asal Brasil ini didatangkan dari Santos pada tengah musim 2004/2005. Luxemburgo kemudian berhasil membuat Madrid menunjukan performa memuaskan dengan tujuh kemenangan beruntun di kancah liga sejak kedatangannya. Namun sayang di musim pertamanya ia gagal menghadiahkan gelar juara Liga setelah tertinggal empat poin di belakang musuh bebuyutan mereka Barcelona. Asa untuk bisa membawa El Real megembalikan masa jaya sebenarnya sempat kembali terlihat di awal musim 2005/2006. Namun sayang, pilihannya menggunakan pola aneh 4-2-2-2 dan buruknya fisik para pemain di bawah kepelatihannya, membuat dirinya didepak dari bangku kepelatihan jelang Natal 2005.
6. Juan Ramón López Caro (2006)
Pelatih kelahiran 23 Maret 1963 ini teklah memulai karir kepelatihan sejak usianya belum genap 30 tahun. Namun namanya baru mulai dikenal luas dunia usai dipercaya untuk menukangi tim utama Real Madrid di sisa musim 2005/2006. Sayangnya, catatan kurang memuaskan Juan Ramon dengan hanya mengemas 12 kemenangan dari 24 laga, membuatnya dikembalikan ke klub usia muda Madrid musim berikutnya.
7. Fabio Capello (2007)
Duduk di bangku kepelatihan Real Madrid sebenarnya bukan hal baru bagi Fabio Capello. Pelatih asal Italia ini sebelumnya juga pernah menukangi El Real di musim 1996/1997 dan berhasil menghadiahkan satu gelar La Liga. Namun lantaran kekosongan gelar sejak tahun 2004 hingga 2006, membuat Real Madrid akhirnya kembali memboyong Capello dari Italia. Namun sayang, meski di kesempatan keduanya Capello kembali berhasil mempersembahkan gelar La Liga, namun pola permainan difensive yang diterapkan-nya membuat petinggi El Real akhirnya kembali mendepak Capello dari bangku kepelatihan.
8. Bernd Schuster (2008)
Keinginan Real Madrid untuk mengembalikan ciri khas permainan menyerang akhirnya bisa kembali dimulai sejak penunjukan pelatih asal Jerman. Didatangkan dari Getafe pada 9 Juli 2007, Schuster terbilang sukses menunjukan kapasitas kepelatihannya dengan berhasil menghadiahkan gelar juara La Liga dan Super Copa de Espana. Namun sayang, kegagalannya membawa Real Madrid memenangkan trofi Liga Champions Eropa, membuatnya didepak pada tengah musim keduanya.
9. Juande Ramos (2009)
Di plot untuk meneruskan kerja Bernd Schuster di paruh kedua musim 2008/2009, Juande Ramos langsung dihadapkan dengan laga berat kontra Barcelona. Meski akhirnya berhasil meraih 52 poin dari 18 sisa pertandingan La Liga, namun kekalahan kandang yang diterima Real Madrid saat berhadapan dengan Barcelona, membuatnya harus rela untuk segera angkat kaki dari bangku kepelatihan.
10. Manuel Pellegrini (2010)
Pelatih asal Chile yang kini menukangi Manchester City sebenarnya sempat diharapkan untuk bisa kembali mendongkrak performa Real Madrid di musim 2009/2010. Dengan harapan besar yang ada di tangannya, Pellegrini pun memutuskan untuk menghamburkan dana besar untuk mendatangkan sejumlah pemain bintang Seperti Kaka, Cristiano Ronaldo dan Xabi Alonso. Namun sayang, dengan dana luar biasa besar yang dihamburkan-nya, Pellegrini justru gagal mempersembahkan sebiji trofi pun bagi El Real. Alhasil di akhir musim El Real pun menendang Pellegrini dari bangku kepelatihan.
11. Jose Mourinho (2013)
Pelatih asal Portugal yang satu ini sebenarnya cukup sukses melakoni karir kepelatihannya bersama Real Madrid. Ia bahkan termasuk salah satu pelatih faforit karena berhasil membuat El Real mampu mengalahkan Barcelona untuk pertama kalinya sejak tahun 2008. Karena puas dengan pola permainan yang diterapkanya, pihak klub bahkan menyodorkannya perpanjangan kontrak hingga akhir musim 2016. Namun sayang, kegagalan Mourinho untuk menghadiahkan Real Madrid gelar juara Eropa, membuat pihak klub akhirnya harus mengakhiri karir kepelatihan Mourinho pada 1 Juni 2013. Mourinho sendiri berhasil mempersembahkan 1 gelar La Liga, 1 Copa del Rey dan 1 piala Super Copa de Espana.
12. Carlo Ancelotti (2015)
Kedatangan Carlo Ancelotti di Real Madrid pada awal musim 2013/2014 bisa dibilang menjadi sebuah keberuntungan. Pasalnya, kala itu Barcelona yang sebelumnya sempat mendominasi Eropa, sedang berada dalam masa kelam usai ditinggal Pep Guardiola semusim sebelumnya. Meski akhirnya gagal mempersembahkan gelar La Liga bagi El Real, namun Ancelotti justru sukses menghadiahkan gelar Liga Champions Eropa ke-10 yang terakhir kalinya di dapat Madrid pada masa kepelatihan Vincente del Bosque. Namun sayang, lantaran gagal menghadiahkan trofi di musim keduanya, Ancelotti kemudian di depak dari bangku kepelatihan.
(rus)