Wakil Presidennya Ditangkap, FIFA Justru Senang
Rabu, 27 Mei 2015 - 18:11 WIB
Wakil Presidennya Ditangkap, FIFA Justru Senang
A
A
A
ZURICH - Tertangkapnya Wakil Presiden FIFA, Jeffrey Webb ternyata malah membuat federasi sepak bola tertinggi dunia itu senang. Buktinya, saat menggelar konferensi terkait penangkapan tujuh anggotanya, juru bicara FIFA, Walter de Gregorio menyatakan kalau hal ini sangat bagus bagi FIFA.
''Ini sangat bagus bagi FIFA. Mungkin bagi citra FIFA ini sedikit menjadi masalah, tapi untuk proses pemberantasan korupsi di tubuh FIFA, hal ini sangat baik,'' jelas De Gregorio seperti dilansir Dailymail.
Sebelumnya, Wakil Presiden otoritas sepak bola tertinggi dunia (FIFA), Jeffrey Webb ditangkap polisi dalam penggerebekan yang dilakukan di sebuah hotel mewah di Swiss, Rabu (27/5/2015). Dalam penangkapan tersebut, ada enam orang official lainnya yang juga ikut ditahan bersama sang wakil presiden FIFA.
Penangkapan Webb sendiri berkaitan kasus penyuapan yang diterimanya berkaitan dengan hak komersial turnamen sepak bola di Amerika dan Amerikan Selatan pada tahun 1990 silam. Tidak tanggung-tanggung, Webb yang juga menjabat sebagai presiden CONCACAF ini diduga menerima suap sebesar 100 juta dolar atau setara dengan Rp1,5 triliun.
''Ini sangat bagus bagi FIFA. Mungkin bagi citra FIFA ini sedikit menjadi masalah, tapi untuk proses pemberantasan korupsi di tubuh FIFA, hal ini sangat baik,'' jelas De Gregorio seperti dilansir Dailymail.
Sebelumnya, Wakil Presiden otoritas sepak bola tertinggi dunia (FIFA), Jeffrey Webb ditangkap polisi dalam penggerebekan yang dilakukan di sebuah hotel mewah di Swiss, Rabu (27/5/2015). Dalam penangkapan tersebut, ada enam orang official lainnya yang juga ikut ditahan bersama sang wakil presiden FIFA.
Penangkapan Webb sendiri berkaitan kasus penyuapan yang diterimanya berkaitan dengan hak komersial turnamen sepak bola di Amerika dan Amerikan Selatan pada tahun 1990 silam. Tidak tanggung-tanggung, Webb yang juga menjabat sebagai presiden CONCACAF ini diduga menerima suap sebesar 100 juta dolar atau setara dengan Rp1,5 triliun.
(rus)
