Blatter: Membenahi FIFA Bukan Hal Mudah
A
A
A
ZURICH - Presiden FIFA, Joseph Sepp Blatter dalam pidato pembukaannya di kongres otoritas sepak bola tertinggi dunia menyatakan bahwa membersihkan FIFA dari sejumlah masalah bukanlah hal yang mudah. Blatter yang dalam kongres kali ini kembali mencalonkan diri sebagai Presiden FIFA, menganggap pembenahan semua masalah yang ada di tubuh FIFA hanya bisa dilakukan lewat peran serta semua anggota yang berjumlah 209 negara.
''Hari ini saya mencoba untuk menyatukan kembali semangat kerjasama agar kita semua bisa melangkah maju bersama. Ini bukanlah hal yang mudah (untuk membenahi FIFA), tapi kita semua disini untuk membenahi masalah yang ada,'' jelas Blatter seperti dilansir REUTERS.
Blatter sendiri sebenarnya menjadi calon kuat yang akan menduduki posisi Presiden FIFA dalam pemilihan kali ini. Namun belakangan kecaman dari sejumlah negara justru mengarah kepadanya lantaran penangkapan yang dialakukan FBI terhadap beberapa petinggi FIFA.
Sebelumnya, Selandia Baru dan Kanada memutuskan untuk mendukung Pangeran Ali untuk duduk sebagai Presiden FIFA. Jerman yang tahun 2014 lalu keluar sebagai juara Piala Dunia bahkan menganggap kalau Blatter tidak lagi bisa dipercaya untuk memimpin FIFA yang merupakan otoritas sepak bola tertinggi di dunia.
''Hari ini saya mencoba untuk menyatukan kembali semangat kerjasama agar kita semua bisa melangkah maju bersama. Ini bukanlah hal yang mudah (untuk membenahi FIFA), tapi kita semua disini untuk membenahi masalah yang ada,'' jelas Blatter seperti dilansir REUTERS.
Blatter sendiri sebenarnya menjadi calon kuat yang akan menduduki posisi Presiden FIFA dalam pemilihan kali ini. Namun belakangan kecaman dari sejumlah negara justru mengarah kepadanya lantaran penangkapan yang dialakukan FBI terhadap beberapa petinggi FIFA.
Sebelumnya, Selandia Baru dan Kanada memutuskan untuk mendukung Pangeran Ali untuk duduk sebagai Presiden FIFA. Jerman yang tahun 2014 lalu keluar sebagai juara Piala Dunia bahkan menganggap kalau Blatter tidak lagi bisa dipercaya untuk memimpin FIFA yang merupakan otoritas sepak bola tertinggi di dunia.
(rus)