Laga Tinju Dunia di Surabaya
A
A
A
SURABAYA - Dahaga pencinta tinju di Surabaya bakal terobati. Pasalnya, laga perebutan gelar kelas ringan WBO antara Daud Jordan dari Indonesia melawan petinju Ghana Maxwell Awuku akan digelar di DBL Arena, 6 Juni mendatang.
Bukan hanya bisa melihat Kejuaraan WBO Asia Pasific, pencinta tinju Surabaya juga akan disuguhkan total laga beruntun, termasuk perebutan gelar Sabuk Emas Kapolda Jatim antara Roy Muklis versus Edi Comaro. “Ini adalah jumlah pertandingan tinju terbanyak di Indonesia. Ada dua promotor yang terlibat,” ujar Mikdon Tanaem, salah satu promotor yang terlibat.
Dipilihnya Surabaya sebagai laga tinju dunia karena melihat sejarah Surabaya dan Jatim yang pernah menjadi jadi kiblat tinju profesional. “Dulu memang banyak petinju bagus dari Surabaya, tapi saat ini kurang. Dengan adanya laga tinju ini diharapkan tinju Surabaya bisa bangkit,” katanya. Mikdon menuturkan, ada 14 laga terbagi menjadi dua, yaitu kasta internasional dan nasional (Sabuk Emas Kapolda Jatim).
“Masingmasing kasta ada tujuh laga. Duel unggulan akan tersaji antara Daud ‘Cino’ Yordan versus Maxwell Awuku (Ghana) dan Roy Muklis melawan Edi Comaro,” papar pria yang akrab disapa Nedi ini. Untuk laga Daud, ini adalah kesempatan meraih juara kelas ringan WBO. Itu bisa didapat jika dia mampu mengandaskan penantang peringkat 5 WBO Maxwell.
Jika menang, Daud akan berjibaku dengan peringkat 2 dan memperebutkan sabuk kelas ringan yang lowong. Rencananya, pertarungan ini akan disiarkan live RCTI. Sementara di tingkat nasional, lanjut Mikdon, merupakan kesempatan Roy untuk bisa mengorbit ke jenjang dunia jika mampu mengalahkan Edi (Satria Menoreh BC). “Roy punya potensi juara dunia seperti Chris John.
Untuk seperti Chris John, paling tidak butuh lima tahun lagi,” ujarnya. Untuk kelas bantam junior, ini juga kesempatan juara nasional Frans Damur (UBS BC Surabaya) untuk mempertahankan gelar jika mampu menghajar peringkat 4 nasional Jhon Mandeo (Sasando BC Tangerang). “Peluang Frans ke level Asia masih terbuka. Meski potensinya tak sebesar Roy, Frans bisa meraih gelar juara Asia,” tandasnya.
Rachmad tomy
Bukan hanya bisa melihat Kejuaraan WBO Asia Pasific, pencinta tinju Surabaya juga akan disuguhkan total laga beruntun, termasuk perebutan gelar Sabuk Emas Kapolda Jatim antara Roy Muklis versus Edi Comaro. “Ini adalah jumlah pertandingan tinju terbanyak di Indonesia. Ada dua promotor yang terlibat,” ujar Mikdon Tanaem, salah satu promotor yang terlibat.
Dipilihnya Surabaya sebagai laga tinju dunia karena melihat sejarah Surabaya dan Jatim yang pernah menjadi jadi kiblat tinju profesional. “Dulu memang banyak petinju bagus dari Surabaya, tapi saat ini kurang. Dengan adanya laga tinju ini diharapkan tinju Surabaya bisa bangkit,” katanya. Mikdon menuturkan, ada 14 laga terbagi menjadi dua, yaitu kasta internasional dan nasional (Sabuk Emas Kapolda Jatim).
“Masingmasing kasta ada tujuh laga. Duel unggulan akan tersaji antara Daud ‘Cino’ Yordan versus Maxwell Awuku (Ghana) dan Roy Muklis melawan Edi Comaro,” papar pria yang akrab disapa Nedi ini. Untuk laga Daud, ini adalah kesempatan meraih juara kelas ringan WBO. Itu bisa didapat jika dia mampu mengandaskan penantang peringkat 5 WBO Maxwell.
Jika menang, Daud akan berjibaku dengan peringkat 2 dan memperebutkan sabuk kelas ringan yang lowong. Rencananya, pertarungan ini akan disiarkan live RCTI. Sementara di tingkat nasional, lanjut Mikdon, merupakan kesempatan Roy untuk bisa mengorbit ke jenjang dunia jika mampu mengalahkan Edi (Satria Menoreh BC). “Roy punya potensi juara dunia seperti Chris John.
Untuk seperti Chris John, paling tidak butuh lima tahun lagi,” ujarnya. Untuk kelas bantam junior, ini juga kesempatan juara nasional Frans Damur (UBS BC Surabaya) untuk mempertahankan gelar jika mampu menghajar peringkat 4 nasional Jhon Mandeo (Sasando BC Tangerang). “Peluang Frans ke level Asia masih terbuka. Meski potensinya tak sebesar Roy, Frans bisa meraih gelar juara Asia,” tandasnya.
Rachmad tomy
(ars)