Kesimpulan Pertama Penyebab Marquez Jatuh
A
A
A
MUGELLO - Marc Marquez terpaksa menyelesaikan balapan di Sirkuit Mugello, Italia, Minggu (31/5/2015) dengan tangan kosong setelah joki Repsol Honda itu mengalami insiden kecelakaan di lap ke-17. Dari hasil kesimpilan sementara, teknik rem belakang pada RC213V menjadi penyebab terjatuhnya juara dunia dua kali tersebut.
Pada balapan seri keenam ini Marquez tampil beda dengan joki lainnya, terutama dalam penggunaan ban belakang. Sebab ia lebih menggunakan kompon hard pada bagian ban belakang. Strategi ini diterapkan guna menempel duo tim Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.
Bukannya menekan rival terdekatnya, Marquez malah terlempar ke posisi ke-13 di lap awal sebelum akhirnya mendapatkan tempat kedua. Saat balapan semakin menarik, petaka bagi pembalap kelahiran Cervera, Spanyol, 17 Februari 1993 itu akhirnya datang tepat ketika ia tengah berduel mempertahankan posisinya dari Dani Pedrosa dan Andrea Iannone.
Saat pertempuran ketiga pembalap berlangsung sengit di depan 90.447 penonton, Baby Alien justru meninggalkan balapan lebih cepat lantaran terjatuh dan posisinya di rebut joki dari tim Ducati. Dari hasil kesimpulan pertama Marquez berusaha menjelaskan penyebab insiden kecelakaan tersebut. (Baca juga: Sering Ciptakan Manuver Berbahaya, Marquez Kena Batunya)
"Saya pikir penonton sudah melihat saya di TV. Saya tidak terlalu mengalami masalah pada bagian depan ban, jadi saya merasa positif dan puas. Tapi tidak dengan bagian ban belakang yang mulai haus setelah tujuh putaran berlangsung dan saya mengalami masalah yang sama. Saat mesin mulai tak bisa diajak kompromi, saya tidak punya dukungan lagi dari ban belakang. Sehingga saya berusaha menghilangkan beban pada bagian belakang motor, namun itu tidak cukup karena jika saya mengaspal sampai 20 lap maka saya akan terjatuh juga," tutur Marquez seperti dikutip Speedweek, Senin (1/6/2015).
Marquez menambahkan bagian tersulit pada balapan di Italia adalah mendapatkan posisi ideal di lap awal. Selain itu, Baby Alien juga kewalahan dalam menaklukan setiap sudut di sirkuit yang memiliki 14 tikungan tersebut.
"Beberapa lap pertama berjalan lancar, karena ban belakang masih segar. Saya menggunakan ban baru sehingga saya dapat menemukan stabilitas yang bagus pada bagian roda belakang. Saat itu saya jelas merasa pede, tapi masalah kehausan ban belakang menjadi penyebabnya. Di Jerez misalnya, awalnya saya mampu menempel Jorge Lorenzo, namun ketika ban rusak saya mengalami slide dan sulit untuk menaklukan setiap sudutnya. Akibat seringnya saya melewati batas saat bermanuver, saya pun terjatuh di Mugello," jelas Marquez.
Ditambahkan: "Ini adalah masalah terbesar kami, kami harus bekerja keras. Tahun lalu, saya selalu bisa merasakan roda belakang dan sering mengecek keadaan ban tersebut. Tapi beberapa alasan tidak bekerja lagi. Itu adalah masalah yang kita tidak bisa mengesampingkan," tutup Marquez.
Pada balapan seri keenam ini Marquez tampil beda dengan joki lainnya, terutama dalam penggunaan ban belakang. Sebab ia lebih menggunakan kompon hard pada bagian ban belakang. Strategi ini diterapkan guna menempel duo tim Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.
Bukannya menekan rival terdekatnya, Marquez malah terlempar ke posisi ke-13 di lap awal sebelum akhirnya mendapatkan tempat kedua. Saat balapan semakin menarik, petaka bagi pembalap kelahiran Cervera, Spanyol, 17 Februari 1993 itu akhirnya datang tepat ketika ia tengah berduel mempertahankan posisinya dari Dani Pedrosa dan Andrea Iannone.
Saat pertempuran ketiga pembalap berlangsung sengit di depan 90.447 penonton, Baby Alien justru meninggalkan balapan lebih cepat lantaran terjatuh dan posisinya di rebut joki dari tim Ducati. Dari hasil kesimpulan pertama Marquez berusaha menjelaskan penyebab insiden kecelakaan tersebut. (Baca juga: Sering Ciptakan Manuver Berbahaya, Marquez Kena Batunya)
"Saya pikir penonton sudah melihat saya di TV. Saya tidak terlalu mengalami masalah pada bagian depan ban, jadi saya merasa positif dan puas. Tapi tidak dengan bagian ban belakang yang mulai haus setelah tujuh putaran berlangsung dan saya mengalami masalah yang sama. Saat mesin mulai tak bisa diajak kompromi, saya tidak punya dukungan lagi dari ban belakang. Sehingga saya berusaha menghilangkan beban pada bagian belakang motor, namun itu tidak cukup karena jika saya mengaspal sampai 20 lap maka saya akan terjatuh juga," tutur Marquez seperti dikutip Speedweek, Senin (1/6/2015).
Marquez menambahkan bagian tersulit pada balapan di Italia adalah mendapatkan posisi ideal di lap awal. Selain itu, Baby Alien juga kewalahan dalam menaklukan setiap sudut di sirkuit yang memiliki 14 tikungan tersebut.
"Beberapa lap pertama berjalan lancar, karena ban belakang masih segar. Saya menggunakan ban baru sehingga saya dapat menemukan stabilitas yang bagus pada bagian roda belakang. Saat itu saya jelas merasa pede, tapi masalah kehausan ban belakang menjadi penyebabnya. Di Jerez misalnya, awalnya saya mampu menempel Jorge Lorenzo, namun ketika ban rusak saya mengalami slide dan sulit untuk menaklukan setiap sudutnya. Akibat seringnya saya melewati batas saat bermanuver, saya pun terjatuh di Mugello," jelas Marquez.
Ditambahkan: "Ini adalah masalah terbesar kami, kami harus bekerja keras. Tahun lalu, saya selalu bisa merasakan roda belakang dan sering mengecek keadaan ban tersebut. Tapi beberapa alasan tidak bekerja lagi. Itu adalah masalah yang kita tidak bisa mengesampingkan," tutup Marquez.
(bbk)