Jadwal KLB FIFA Masih Simpang Siur
A
A
A
ZURICH - Wacana tentang pelaksanaan Kongres Luas Biasa (KLB) FIFA menyusul pengunduran diri Sepp Blatter masih simpang siur. Pernyataan pria 79 tahun dalam konferensi persnya menyatakan bahwa KLB akan berlangsung setidaknya pada Mei 2016 mendatang. Namun pendapat itu langsung dibantah Kepala Audit FIFA, Domenico Scala.
Scala memberikan rincian tentang proses KLB untuk menggantikan posisi Blatter sebagai Presiden FIFA dan perubahan struktur organisasi. Ia menjelaskan pemilihan presiden baru tidak akan berlangsung tahun ini. Sebab ia harus mengumpulkan sejumlah calon atau kandidat yang akan mendaftarkan diri sebagai orang nomor satu di Federasi Sepak Bola Dunia.
"Presiden FIFA (Blatter) telah menyatakan pengunduran dirinya. Berarti reformasi ini akan mencakup tentang perubahan mendasar dengan cara organisasi terstruktur. Sementara waktu akhirnya akan sampai ke komite eksekutif, dan waktu pemilihan presiden baru akan berlangsung antara Desember (2015) hingga Maret 2016," terang Scala seperti dikutip The Guardian, Rabu (3/6/2015).
Scala melanjutkan dengan mengatakan bahwa FIFA akan mempertimbangkan perubahan struktur komite eksekutif, dengan langkah-langkah lebih lanjut untuk memastikan transparansi yang lebih baik. Dengan maksud, agar organisasi ini tidak digunakan oleh individu yang ingin memperkaya diri sendiri.
"Langkah-langkah ini akan memastikan bahwa organisasi tidak dapat digunakan oleh individu yang ingin memperkaya diri sendiri dengan mengorbankan pertandingan," lanjut Scala.
Keputusan Blatter mundur sebagai Presiden FIFA hanya berselang beberapa jam setelah FIFA mengakui telah membayar USD10 juta atau sekira Rp132 miliar, yang diperuntukan untuk penyelenggaraan Piala Dunia Afrika Selatan ke rekening yang dikendalikan oleh mantan Wakil Presiden FIFA, Jack Warner.
Bukti keterlibatan Sekretaris Jenderal Jerome Valcke terlibat kasus pembayaran US$10 juta yang tengah diselidiki oleh aparat penegak hukum di Amerika Serikat beredar. Badan sepak bola ini mengeluarkan bantahan setelah surat kabar New York Times dan beberapa koran lain edisi Selasa (02/06) memberitakan dugaan keterlibatan Valcke dalam pembayaran dana tersebut.
Namun FIFA mengatakan ini adalah pembayaran dari pemerintah Afrika Selatan untuk mendukung pengembangan sepak bola di kawasan Karibia. FIFA juga mengatakan tidak ada keterlibatan pejabat-pejabat senior dalam persetujuan atau pengiriman uang tersebut. (Baca juga: Blatter Mundur Bukti Suap Jerome Valcke Beredar)
Sementara itu, Presiden Federasi Sepak bola Inggris, (FA) Greg Dyke menyambut baik keputusan Blatter mengundurkan diri. Ia mengatakan kepada media di tanah Ratu Elizabeth bahwa itu adalah keputusan yang brilian. "Brilian untuk sepak bola dunia," sahut Dyke.
Scala memberikan rincian tentang proses KLB untuk menggantikan posisi Blatter sebagai Presiden FIFA dan perubahan struktur organisasi. Ia menjelaskan pemilihan presiden baru tidak akan berlangsung tahun ini. Sebab ia harus mengumpulkan sejumlah calon atau kandidat yang akan mendaftarkan diri sebagai orang nomor satu di Federasi Sepak Bola Dunia.
"Presiden FIFA (Blatter) telah menyatakan pengunduran dirinya. Berarti reformasi ini akan mencakup tentang perubahan mendasar dengan cara organisasi terstruktur. Sementara waktu akhirnya akan sampai ke komite eksekutif, dan waktu pemilihan presiden baru akan berlangsung antara Desember (2015) hingga Maret 2016," terang Scala seperti dikutip The Guardian, Rabu (3/6/2015).
Scala melanjutkan dengan mengatakan bahwa FIFA akan mempertimbangkan perubahan struktur komite eksekutif, dengan langkah-langkah lebih lanjut untuk memastikan transparansi yang lebih baik. Dengan maksud, agar organisasi ini tidak digunakan oleh individu yang ingin memperkaya diri sendiri.
"Langkah-langkah ini akan memastikan bahwa organisasi tidak dapat digunakan oleh individu yang ingin memperkaya diri sendiri dengan mengorbankan pertandingan," lanjut Scala.
Keputusan Blatter mundur sebagai Presiden FIFA hanya berselang beberapa jam setelah FIFA mengakui telah membayar USD10 juta atau sekira Rp132 miliar, yang diperuntukan untuk penyelenggaraan Piala Dunia Afrika Selatan ke rekening yang dikendalikan oleh mantan Wakil Presiden FIFA, Jack Warner.
Bukti keterlibatan Sekretaris Jenderal Jerome Valcke terlibat kasus pembayaran US$10 juta yang tengah diselidiki oleh aparat penegak hukum di Amerika Serikat beredar. Badan sepak bola ini mengeluarkan bantahan setelah surat kabar New York Times dan beberapa koran lain edisi Selasa (02/06) memberitakan dugaan keterlibatan Valcke dalam pembayaran dana tersebut.
Namun FIFA mengatakan ini adalah pembayaran dari pemerintah Afrika Selatan untuk mendukung pengembangan sepak bola di kawasan Karibia. FIFA juga mengatakan tidak ada keterlibatan pejabat-pejabat senior dalam persetujuan atau pengiriman uang tersebut. (Baca juga: Blatter Mundur Bukti Suap Jerome Valcke Beredar)
Sementara itu, Presiden Federasi Sepak bola Inggris, (FA) Greg Dyke menyambut baik keputusan Blatter mengundurkan diri. Ia mengatakan kepada media di tanah Ratu Elizabeth bahwa itu adalah keputusan yang brilian. "Brilian untuk sepak bola dunia," sahut Dyke.
(bbk)