Petualangan 17 Tahun Blatter Berakhir Tragis
A
A
A
ZURICH - Sudah bukan rahasia lagi jika posisi Sepp Blatter sebagai Presiden FIFA terus digoyang oleh sejumlah kalangan. Kasus korupsi yang melibatkan sejumlah pejabat FIFA sampai ancaman boikot Piala Dunia mewarnai perjalanan pria berusia 79 tahun sejak terpilih kembali sebagai orang nomor satu di sepak bola dunia kelima kalinya pada 29 Mei lalu.
Tepat beberapa jam lalu, Blatter resmi meletakkan jabatannya sebagai Presiden FIFA setelah 17 tahun mengurusi masalah sepak bola di dunia. Ini hanya terpaut satu pekan pasca FBI menggerebek sebuah hotel di Zurich, Swiss, menyusul laporan korupsi.
"Saya telah benar-benar mempertimbangkan keputusan ini dan berpikir tentang presiden bahkan selama 40 tahun terakhir dalam hidup saya. Saya menghargai dan mencintai FIFA lebih dari apa pun.
"Saya hanya ingin melakukan yang terbaik untuk FIFA dan lembaga saya. Saya memutuskan untuk berdiri lagi sebagai orang nomor satu di organisasi sepak bola dunia. Pemilihan ditutup dengan kemenangan, tetapi tantangan yang kita hadapi belum berakhir. Sementara saya memiliki mandat dari keanggotaan FIFA, namun saya tidak merasa bahwa saya memiliki dukungan dari seluruh organisasi dunia sepak bola, fans, para pemain, klub, serta orang-orang yang hidup dan lewat sepak bola. Seperti yang kita semua lakukan di FIFA," ungkap Blatter seperti dikutip The Guardian, Rabu (3/6/2015).
"Oleh karena itu, saya telah memutuskan untuk meletakkan jabatan saya pada Kongres Luar Biasa (FIFA). Dan, untuk sementara waktu saya akan terus melaksanakan fungsi saya sebagai Presiden FIFA sampai proses pemilihan itu berlangsung."
Tepat beberapa jam lalu, Blatter resmi meletakkan jabatannya sebagai Presiden FIFA setelah 17 tahun mengurusi masalah sepak bola di dunia. Ini hanya terpaut satu pekan pasca FBI menggerebek sebuah hotel di Zurich, Swiss, menyusul laporan korupsi.
"Saya telah benar-benar mempertimbangkan keputusan ini dan berpikir tentang presiden bahkan selama 40 tahun terakhir dalam hidup saya. Saya menghargai dan mencintai FIFA lebih dari apa pun.
"Saya hanya ingin melakukan yang terbaik untuk FIFA dan lembaga saya. Saya memutuskan untuk berdiri lagi sebagai orang nomor satu di organisasi sepak bola dunia. Pemilihan ditutup dengan kemenangan, tetapi tantangan yang kita hadapi belum berakhir. Sementara saya memiliki mandat dari keanggotaan FIFA, namun saya tidak merasa bahwa saya memiliki dukungan dari seluruh organisasi dunia sepak bola, fans, para pemain, klub, serta orang-orang yang hidup dan lewat sepak bola. Seperti yang kita semua lakukan di FIFA," ungkap Blatter seperti dikutip The Guardian, Rabu (3/6/2015).
"Oleh karena itu, saya telah memutuskan untuk meletakkan jabatan saya pada Kongres Luar Biasa (FIFA). Dan, untuk sementara waktu saya akan terus melaksanakan fungsi saya sebagai Presiden FIFA sampai proses pemilihan itu berlangsung."
(bbk)