Mantan Pejabat FIFA Akui Terima Suap

Kamis, 04 Juni 2015 - 09:54 WIB
Mantan Pejabat FIFA Akui Terima Suap
Mantan Pejabat FIFA Akui Terima Suap
A A A
NEW YORK - Bola panas kasus korupsi dan penyuapan di tubuh FIFA semakin bergulir liar. Kali ini, mantan anggota Komite Eksekutif FIFA, Chuck Blazer mengakui telah menerima suap dalam kasus pengundian tuan rumah Piala Dunia 1998 dan 2010.

Seperti diberitakan CNN, pengakuan Blazer tercantum dalam dokumen yang diserahkannya kepada Pengadilan New York, Amerika Serikat November 2013. Namun pihak pengadilan baru membukanya kepada publik pada Rabu (3/6) waktu setempat.

Dalam dokumen setebal 40 halaman itu, Blazer mengakui dia menerima suap terkait pemilihan tuan rumah Piala Dunia 1998 dan 2010.

"Saya bersama anggota Komite Eksekutif FIFA lainnya setuju untuk menerima suap terkait pemilihan Afrika Selatan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010," tulis Blazer.

"Yang lainnya, saya setuju dengan para pejabat lain di sekitar tahun 1992 untuk memfasilitasi penerimaan suap terkait pemilihan tuan rumah Piala Dunia 1998," lanjutnya.

Pengakuan ini menambah deretan pejabat FIFA yang diduga terkait dalam kasus penyuapan, korupsi, dan pencucian uang dalam tubuh otoritas sepak bola tertinggi dunia itu.

Sebelumnya, tujuh pejabat FIFA ditangkap oleh Federal Bureau Investigation (FBI) di Swiss, Rabu (27/5) pekan lalu. Mereka ditangkap karena diduga memperkaya diri sendiri dan terlibat dalam kasus penyuapan untuk pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 yang akan berlangsung di Russia dan Qatar.

Penangkapan ini kemudian menghasilkan gelombang protes dari para anggota FIFA. Mereka menuntut Kongres FIFA pada Jumat (29/5) ditunda.

FIFA menolak permintaan itu dan tetap melaksanakan Kongres yang akhirnya memilih kembali Sepp Blatter sebagai presiden. Terpilihnya Blatter semakin memanaskan situasi.

Para anggota FIFA menuntut adanya reformasi termasuk pencopotan Blatter sebagai presiden. UEFA bahkan mengancam akan memboikot Piala Dunia jika hal itu tidak dilakukan.

Akhirnya, setelah gelombang protes tidak juga reda, Blatter memilih mundur.

"Saya memiliki mandat dari keanggotaan FIFA, namun saya tidak merasa bahwa saya memiliki dukungan dari seluruh organisasi dunia sepak bola, fans, para pemain, klub, serta orang-orang yang hidup dan lewat sepak bola. Seperti yang kita semua lakukan di FIFA," ungkap Blatter seperti dikutip The Guardian, Rabu (3/6/2015).

"Oleh karena itu, saya telah memutuskan untuk meletakkan jabatan saya pada Kongres Luar Biasa (FIFA). Dan, untuk sementara waktu saya akan terus melaksanakan fungsi saya sebagai Presiden FIFA sampai proses pemilihan itu berlangsung."
(rus)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5515 seconds (0.1#10.140)