Transfer Ilmu dari Pelatih Prancis
Kamis, 04 Juni 2015 - 10:42 WIB
Transfer Ilmu dari Pelatih Prancis
A
A
A
JAKARTA - Untuk memantapkan kesiapan pelatih menghadapi SEA Games 2017 Malaysia dan Asian Games 2018 Indonesia, PB Forki menggenjot para pelatih karate Indonesia.
Tak tanggung-tanggung, mereka mendapat transfer ilmu dari pelatih asal Prancis Tareq Abdesselem di The Belazza Suites Permata Hijau, Jakarta, 2–7 Juni. ”Target kegiatan ini tentunya meningkatkan kualitas SDM pelatih. Dengan kualitas pelatih meningkatkan, peluang melahirkan bibit-bibit atlet pun makin terbuka,” ujar ketua panitia pelaksana yang juga Kabid Binpres PB Forki Zulkarnen Purba saat pembukaan Penataran Pelatih Karate Tingkat Madya dan Utama Menuju Asian Games 2018, Selasa (2/6).
Persoalan melahirkan prestasi terbaik memang bukan hanya faktor atlet, malah yang terpenting adalah kualitas pelatih. Apalagi, ini menyangkut program-program latihan yang bisa mendukung terciptanya atlet berkualitas. Karena itu, kebijakan mendatangkan pelatih asal Prancis untuk menggembleng para pelatih karate Indonesia adalah suatu kebijakan yang tepat.
Apalagi, tantangan Indonesia ke depan semakin berat, terutama karena negara lain, termasuk Asia Tenggara, juga makin berkembang, seperti Malaysia, Thailand, Vietnam. Bahkan, persaingan di karate Asia semakin berat karena masih ada Jepang dan Iran yang kerap mendominasi persaingan di Benua Asia.
”Dengan kegiatan seperti ini, kami ingin pelatih Indonesia terus mengikuti perkembangan karate baik di Asia Tenggara (SEAKF), Asia (AKF), dan dunia (WKF). Target akhirnya tentu mereka bisa mencetak karateka berprestasi,” tandas Zulkarnaen.
Raikhul amar
Tak tanggung-tanggung, mereka mendapat transfer ilmu dari pelatih asal Prancis Tareq Abdesselem di The Belazza Suites Permata Hijau, Jakarta, 2–7 Juni. ”Target kegiatan ini tentunya meningkatkan kualitas SDM pelatih. Dengan kualitas pelatih meningkatkan, peluang melahirkan bibit-bibit atlet pun makin terbuka,” ujar ketua panitia pelaksana yang juga Kabid Binpres PB Forki Zulkarnen Purba saat pembukaan Penataran Pelatih Karate Tingkat Madya dan Utama Menuju Asian Games 2018, Selasa (2/6).
Persoalan melahirkan prestasi terbaik memang bukan hanya faktor atlet, malah yang terpenting adalah kualitas pelatih. Apalagi, ini menyangkut program-program latihan yang bisa mendukung terciptanya atlet berkualitas. Karena itu, kebijakan mendatangkan pelatih asal Prancis untuk menggembleng para pelatih karate Indonesia adalah suatu kebijakan yang tepat.
Apalagi, tantangan Indonesia ke depan semakin berat, terutama karena negara lain, termasuk Asia Tenggara, juga makin berkembang, seperti Malaysia, Thailand, Vietnam. Bahkan, persaingan di karate Asia semakin berat karena masih ada Jepang dan Iran yang kerap mendominasi persaingan di Benua Asia.
”Dengan kegiatan seperti ini, kami ingin pelatih Indonesia terus mengikuti perkembangan karate baik di Asia Tenggara (SEAKF), Asia (AKF), dan dunia (WKF). Target akhirnya tentu mereka bisa mencetak karateka berprestasi,” tandas Zulkarnaen.
Raikhul amar
(ftr)
