Serena Williams Berjuang Dekati Rekor Steffi Graff
A
A
A
PARIS - Peluang Serena Williams merebut gelar Prancis Terbuka 2015 sangat besar.
Pada laga final di Phillip Courtier, Roland Garros, Paris, nanti malam, unggulan pertama itu difavoritkan meraih kemenangan saat menghadapi petenis asal Republik Ceko Lucie Safarova. Secara statistik petenis nomor satu dunia itu sangat diunggulkan untuk memenangkan pertandingan. Apalagi, Serena terlalu kuat jika bertarung di final.
Dari 23 kali mencapai laga pamungkas ajang grand slam, dia hanya empat kali menelan kekalahan, dua dari kakak kandungnya, Venus Williams, serta masing-masing satu oleh Samantha Stosur dan Maria Sharapova. Selain itu, Serena juga sedang berjuang mendapatkan gelar grand slam yang ke-20 sepanjang kariernya dan akan terpaut dua gelar dari pengoleksi trofi terbanyak Steffi Graff dengan 22 gelar.
Bahkan, kemenangan nanti membuatnya mengamankan jalan untuk memborong empat gelar grand slam di tahun yang sama. Sebelumnya, dia meraih gelar juara di Australia Terbuka, Januari lalu. Pencapaian itu hanya baru bisa dilakukan empat petenis dan Graff menjadi petenis terakhir yang mendapatkannya pada 1988. Namun, Serena tidak boleh terlalu jemawa.
Pasalnya, kemenangannya atas unggulan ke-23 Timea Bacsinszky dalam tiga set 4-6, 6-3, 6-0 di semifinal, dia sempat mengalami masalah pada kebugaran. Terbukti, Serena tampil tampak lamban dan kehilangan set pertama 4-6 karena mengalami sakit di bagian tubuhnya. Pengoleksi 19 gelar juara grand slam ini tampak kesakitan di bawah cuaca 30 derajat yang menutup Paris. Dia bahkan beberapa kali harus mengompres wajahnya dengan handuk dingin.
“Saya merasa tidak terlalu sehat beberapa hari terakhir,” kata Serena, dilansir Sportyahoo . “Saya mencoba segalanya. Saya pikir jika kalah saya akan kalah dengan perjuangan. Jadi, saya mencoba menemukan energi meski tidak tahu dari mana. Tapi, saya menemukan dan memenangkan permainan. Saya berharap bisa berlanjut pada Sabtu (6/6),” paparnya.
Pada penampilan final grand slam ke-24 nanti, Serena berharap bisa fit 100%. Apalagi, lawannya, Safarova, tampil luar biasa sepanjang turnamen ini. Terbukti, dia sukses mengalahkan juara bertahan Maria Sharapova di babak keempat dan menyingkirkan juara Prancis Terbuka 2008 Ana Ivanovic 7-5, 7-5 di semifinal, Kamis, (4/6).
Safarova berharap bisa kembali melanjutkan tren positifnya itu. Apalagi, dia ingin memanfaatkan final grand slam pertamanya sejak 12 tahun berkarier di tingkat profesional dengan mengangkat trofi. Namun, itu tidak akan mudah karena lawannya adalah pengoleksi enam gelar Prancis Terbuka. Bukan hanya itu, rekor head-tohead petenis berusia 28 tahun itu melawan Serena pun sangat memprihatinkan.
Dalam delapan pertemuan, Safarova selalu menelan kekalahan. Apalagi, hanya ada dua petenis dalamsejarah Prancis Terbuka yang mampu menjadi juara memiliki peringkat di luar 10 besar. Terakhir kali diciptakan petenis Italia Francesca Schiavone pada 2010.
“Saya akan mencoba fokus pada permainan diri sendiri. Ini sangat menakjubkan bisa berada di akhir turnamen. Ini tahun ke-12 saya berada di tur untuk mencapai final di ajang grand slam. Jadi, saya akan menghargai pertarungan nanti,” ujar Safarova.
Raikhul amar
Pada laga final di Phillip Courtier, Roland Garros, Paris, nanti malam, unggulan pertama itu difavoritkan meraih kemenangan saat menghadapi petenis asal Republik Ceko Lucie Safarova. Secara statistik petenis nomor satu dunia itu sangat diunggulkan untuk memenangkan pertandingan. Apalagi, Serena terlalu kuat jika bertarung di final.
Dari 23 kali mencapai laga pamungkas ajang grand slam, dia hanya empat kali menelan kekalahan, dua dari kakak kandungnya, Venus Williams, serta masing-masing satu oleh Samantha Stosur dan Maria Sharapova. Selain itu, Serena juga sedang berjuang mendapatkan gelar grand slam yang ke-20 sepanjang kariernya dan akan terpaut dua gelar dari pengoleksi trofi terbanyak Steffi Graff dengan 22 gelar.
Bahkan, kemenangan nanti membuatnya mengamankan jalan untuk memborong empat gelar grand slam di tahun yang sama. Sebelumnya, dia meraih gelar juara di Australia Terbuka, Januari lalu. Pencapaian itu hanya baru bisa dilakukan empat petenis dan Graff menjadi petenis terakhir yang mendapatkannya pada 1988. Namun, Serena tidak boleh terlalu jemawa.
Pasalnya, kemenangannya atas unggulan ke-23 Timea Bacsinszky dalam tiga set 4-6, 6-3, 6-0 di semifinal, dia sempat mengalami masalah pada kebugaran. Terbukti, Serena tampil tampak lamban dan kehilangan set pertama 4-6 karena mengalami sakit di bagian tubuhnya. Pengoleksi 19 gelar juara grand slam ini tampak kesakitan di bawah cuaca 30 derajat yang menutup Paris. Dia bahkan beberapa kali harus mengompres wajahnya dengan handuk dingin.
“Saya merasa tidak terlalu sehat beberapa hari terakhir,” kata Serena, dilansir Sportyahoo . “Saya mencoba segalanya. Saya pikir jika kalah saya akan kalah dengan perjuangan. Jadi, saya mencoba menemukan energi meski tidak tahu dari mana. Tapi, saya menemukan dan memenangkan permainan. Saya berharap bisa berlanjut pada Sabtu (6/6),” paparnya.
Pada penampilan final grand slam ke-24 nanti, Serena berharap bisa fit 100%. Apalagi, lawannya, Safarova, tampil luar biasa sepanjang turnamen ini. Terbukti, dia sukses mengalahkan juara bertahan Maria Sharapova di babak keempat dan menyingkirkan juara Prancis Terbuka 2008 Ana Ivanovic 7-5, 7-5 di semifinal, Kamis, (4/6).
Safarova berharap bisa kembali melanjutkan tren positifnya itu. Apalagi, dia ingin memanfaatkan final grand slam pertamanya sejak 12 tahun berkarier di tingkat profesional dengan mengangkat trofi. Namun, itu tidak akan mudah karena lawannya adalah pengoleksi enam gelar Prancis Terbuka. Bukan hanya itu, rekor head-tohead petenis berusia 28 tahun itu melawan Serena pun sangat memprihatinkan.
Dalam delapan pertemuan, Safarova selalu menelan kekalahan. Apalagi, hanya ada dua petenis dalamsejarah Prancis Terbuka yang mampu menjadi juara memiliki peringkat di luar 10 besar. Terakhir kali diciptakan petenis Italia Francesca Schiavone pada 2010.
“Saya akan mencoba fokus pada permainan diri sendiri. Ini sangat menakjubkan bisa berada di akhir turnamen. Ini tahun ke-12 saya berada di tur untuk mencapai final di ajang grand slam. Jadi, saya akan menghargai pertarungan nanti,” ujar Safarova.
Raikhul amar
(ftr)