Yes, Greysia/Nitya ke Final
A
A
A
JAKARTA - Ganda putri Indonesia Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii berhasil melaju ke final BCA Indonesia Open Super Series Premier (BIOSSP) 2015.
Mereka sukses mengatasi pasangan China Yu Yang/Zhong Qianxin 20-22, 21-13, 21-14 di Istora Senayan, Jakarta, kemarin. Pada laga itu, Nitya/Greysia tampil luar biasa sejak pertandingan dimulai. Namun, mereka kurang beruntung pada set pertama, meski sempat unggul. Beruntung, unggulan keenam ini mampu bangkit dan lebih percaya diri mengamankan dua set terakhir setelah bertarung selama satu jam sembilan menit.
“Set pertama, kami belum berhasil karena kurang mengontrol diri yang ingin memaksa mengakhiri permainan lebih cepat. Namun, kami sangat bersyukur akhirnya bisa meraih kemenangan. Tapi, perjuangan kami belum berakhir. Kami ingin kembali mempersiapkan diri lagi di laga final,” kata Greysia, seusai pertandingan. Nasib berbeda dialami ganda campuran Indonesia Tontowi/Liliyana Natsir yang harus tersingkir dari perebutan merebut gelar juara di turnamen berhadiah total USD800.000 tersebut.
Tontowi/Liliyana kalah dari pasangan asal China Zhang Nan/Zhao Yunlei 21-16, 15-21, dan 18-21 di tempat sama. Padahal, Tontowi/Liliyana mengawali laga dengan baik. Mereka mampu mengamankan set pertama 21-16. Namun, Zhang/Zhao mengubah strategi dan unggulan ketiga ini mengaku kurang siap mengantisipasi permainan mereka. Bahkan, Tontowi/Liliyana akhirnya harus mengakui keunggulan pasangan China tersebut. Tontowi/Liliyana tertinggal tipis 18-21.
“Saat kami mau mengejar, kondisi kami sudah tertekan. Tapi, untuk hari ini kami sudah cukup puas dengan permainan. Mudahmudahan bisa menjadi evaluasi ke kejuaraan dunia nanti,” kata Liliyana. Kekalahan ini menjadi kelima secara beruntun bagi Tontowi/ Liliyana dari Zhang/Zhao. Bahkan, hasil ini membuat rekor pertemuan keduanya dalam 15 kali pertemuan menjadi 5-10 untuk ganda campuran terbaik di dunia tersebut.
“Geregetan tidak bisa jadi juara di sini. Persiangan merata. Hong Kong, Inggris juga tidak mudah. Yang harus lebih kami waspadai memang Zhang/Zhao. Mereka stabil dan tidak gampang goyang. Poin kritis tetap tenang. Saya punya satu keyakinan mudah-mudahan di kejuaraan dunia kalau ketemu lagi, saya bisa menang straight game,” papar Liliyana.
Raikhul amar
Mereka sukses mengatasi pasangan China Yu Yang/Zhong Qianxin 20-22, 21-13, 21-14 di Istora Senayan, Jakarta, kemarin. Pada laga itu, Nitya/Greysia tampil luar biasa sejak pertandingan dimulai. Namun, mereka kurang beruntung pada set pertama, meski sempat unggul. Beruntung, unggulan keenam ini mampu bangkit dan lebih percaya diri mengamankan dua set terakhir setelah bertarung selama satu jam sembilan menit.
“Set pertama, kami belum berhasil karena kurang mengontrol diri yang ingin memaksa mengakhiri permainan lebih cepat. Namun, kami sangat bersyukur akhirnya bisa meraih kemenangan. Tapi, perjuangan kami belum berakhir. Kami ingin kembali mempersiapkan diri lagi di laga final,” kata Greysia, seusai pertandingan. Nasib berbeda dialami ganda campuran Indonesia Tontowi/Liliyana Natsir yang harus tersingkir dari perebutan merebut gelar juara di turnamen berhadiah total USD800.000 tersebut.
Tontowi/Liliyana kalah dari pasangan asal China Zhang Nan/Zhao Yunlei 21-16, 15-21, dan 18-21 di tempat sama. Padahal, Tontowi/Liliyana mengawali laga dengan baik. Mereka mampu mengamankan set pertama 21-16. Namun, Zhang/Zhao mengubah strategi dan unggulan ketiga ini mengaku kurang siap mengantisipasi permainan mereka. Bahkan, Tontowi/Liliyana akhirnya harus mengakui keunggulan pasangan China tersebut. Tontowi/Liliyana tertinggal tipis 18-21.
“Saat kami mau mengejar, kondisi kami sudah tertekan. Tapi, untuk hari ini kami sudah cukup puas dengan permainan. Mudahmudahan bisa menjadi evaluasi ke kejuaraan dunia nanti,” kata Liliyana. Kekalahan ini menjadi kelima secara beruntun bagi Tontowi/ Liliyana dari Zhang/Zhao. Bahkan, hasil ini membuat rekor pertemuan keduanya dalam 15 kali pertemuan menjadi 5-10 untuk ganda campuran terbaik di dunia tersebut.
“Geregetan tidak bisa jadi juara di sini. Persiangan merata. Hong Kong, Inggris juga tidak mudah. Yang harus lebih kami waspadai memang Zhang/Zhao. Mereka stabil dan tidak gampang goyang. Poin kritis tetap tenang. Saya punya satu keyakinan mudah-mudahan di kejuaraan dunia kalau ketemu lagi, saya bisa menang straight game,” papar Liliyana.
Raikhul amar
(ars)