Keretakan Internal Mercedes

Minggu, 07 Juni 2015 - 08:57 WIB
Keretakan Internal Mercedes
Keretakan Internal Mercedes
A A A
GRAND Prix (GP) Monaco yang baru saja berakhir menjadi buah bibir ketika tim Mercedes melakukan blunder dalam hal pengaturan strategi yang dibayar mahal dengan hilangnya poin kemenangan yang seharusnya hampir pasti diraih Lewis Hamilton.

Saya menyaksikan dari studio FOX Sports dan masih segar dalam ingatan betapa terkejutnya saya ketika melihat mereka menarik Hamilton yang sedang memimpin di belakang safety carpada babak terakhir balapan. Mungkin dari perhitungan data mereka menunjukkan ada selisih jarak yang cukup bagi mereka untuk melakukan pit-stopdengan nyaman dan mempertahankan posisi teratas, tapi dengan selisih hanya beberapa detik manuver ini sangatlah berisiko.

Yang lebih penting lagi, jika pembalap kehilangan posisi di trek Monaco, akan hampir mustahil bagi mereka menyalip lawannya dan walaupun Anda harus memiliki kepercayaan terhadap data yang Anda kumpulkan. Bagi saya, itu tetap sebuah keputusan yang sangat berbahaya. Saya juga tidak memungkiri kalau kinerja para kru di pit-stopsangatlah konsisten beberapa tahun terakhir ini.

Namun, kesempatan menyalip di Monaco sangatlah rendah bila dibandingkan dengan kemungkinan adanya blunder di pit-stopdan kita semua tahu bagaimana mudahnya pistol pembuka roda yang macet dapat membuat perhitungan stop Anda berantakan. Sayang, itulah yang terjadi dengan Hamilton, tertahan di posisi ketiga dan tidak mampu menyalip ke depan walaupun dengan karet ban yang lebih baru.

Satu hari setelah balapan selesai, saya tidak bisa berhenti memikirkan tentang komentar yang dilontarkan tentang apa kemungkinan yang bisa membuat sebuah tim juara dunia melakukan kesalahan seperti ini. Hanya anggota tim Mercedes yang tahu dengan pasti apa yang terjadi dan pada saat ini mereka semua bungkam terhadap pertanyaan tersebut. Namun, ada beberapa hal yang bisa kita coba analisis.

Pertama, Hamilton memberitahukan bahwa ban mobilnya menjadi dingin ketika berada di belakang safety carsetelah tim memberikan perintah tetap berada di trek. Jadi, bisa dilihat bahwa komentar dari Hamilton memiliki efek yang cukup besar karena bisa membuat tim merevisi perintah mereka. Kedua, pada wawancara setelah balapan Nikki Lauda mengatakan bahwa dia telah meminta maaf kepada kru Hamilton.

Hal ini mencuatkan sebuah tanda tanya besar bagi saya mengenai kenapa dia harus meminta maaf? Sejauh yang saya mengerti adalah kru Hamilton yang memiliki wewenang untuk mengambil keputusan dalam balapan. Hal ini mengindikasikan bahwa seseorang (atau beberapa orang lain) terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Dua poin ini sepertinya memberikan sinyal adanya perpecahan dalam proses pengambilan keputusan.

Hal ini mengindikasikan bahwa orang yang mengambil keputusan terpengaruh oleh Hamilton atau lebih parahnya adalah dipaksa untuk mengubah keputusannya oleh orang lain yang seharusnya tidak terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Apakah ini kembali terjadi GP Kanada dini hari nanti? ?

Mantan Pembalap F1, Analis di FOX Sports
Alex Yoong
(ars)
Berita Terkait
Penunjang Kinerja Profesional...
Penunjang Kinerja Profesional dengan Mobilitas Tinggi
Fasilitasi Anak Hadapi...
Fasilitasi Anak Hadapi Dunia Digital Tanpa Tekanan
Perjuangan Nicky Sonjaya...
Perjuangan Nicky Sonjaya Berdayakan Masyarakat Tuai Hasil Manis
Ingin Bermanfaat buat...
Ingin Bermanfaat buat Orang Lain, Septia Yetri Opani Lakukan Ini
Layanan Teknologi Bantu...
Layanan Teknologi Bantu RS di Vietnam Tangani Pasien Covid-19
5 Tips dan Trik Bekerja...
5 Tips dan Trik Bekerja atau Belajar Produktif di Rumah
Berita Terkini
Hari Kedua JSSL Singapore...
Hari Kedua JSSL Singapore 7s: Tim U-12 Sapu Bersih Kemenangan dan U-14 Teror Pemuncak Klasemen!
7 jam yang lalu
6 Petarung UFC Terkena...
6 Petarung UFC Terkena Skorsing Medis: Michael Chandler 60 Hari, Alexander Volkanovski 45 Hari!
12 jam yang lalu
Misteri Keyakinan Alex...
Misteri Keyakinan Alex Pereira: Perjalanan Spiritual di Balik Oktagon, Benarkah Mualaf?
12 jam yang lalu
Biodata dan Agama Oleksandr...
Biodata dan Agama Oleksandr Gvozdyk, Petinju Ukraina Penantang Anthony Hollaway yang Menggemparkan
13 jam yang lalu
Ambisi Nova Arianto...
Ambisi Nova Arianto di Piala Dunia U-17 2025: Bawa Timnas Indonesia U-17 Lolos Fase Gugur!
13 jam yang lalu
Daftar Liga Terbaik...
Daftar Liga Terbaik di Asia dan ASEAN 2025: Arab Saudi Teratas, Indonesia Ditelikung Kamboja!
14 jam yang lalu
Infografis
S 680 Guard 4MATIC,...
S 680 Guard 4MATIC, Sedan Mewah Lapis Baja Buatan Mercedes
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved