Sentul Ingin Gelar MotoGP, Ini Syaratnya

Jum'at, 19 Juni 2015 - 17:31 WIB
Sentul Ingin Gelar MotoGP,...
Sentul Ingin Gelar MotoGP, Ini Syaratnya
A A A
BANDUNG - Tidak mudah bisa menjadi tuan rumah gelaran MotoGP. Indonesia sendiri yang mulai dibidik untuk menggelar balap kuda besi ini di Sirkuit Sentul, Jawa Barat, harus mulai menyelesaikan semua persyaratan.

Kepala Bidang OLahraga Roda Dua Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Barat, Sony Muhammad Heryadi kepada media ini mengatakan, jika Indonesia ingin mendapat izin resmi masuk kalender MotoGP 2017 di Sentul, maka harus ada perombakan total dari sirkuit yang pernah dipakai juga menjadi salah satu seri di musim MotoGP 1997.

Menurutnya, cukup berat jika Sirkuit Sentul harus menjadi venue balapan motor kelas dunia. Menurutnya, Sentul berada di grade 3 penilaian Federasi Balap Motor Internasional (FIM). Untuk bisa menggelar MotoGP sirkuit ini harus naik tingkat ke grade 1.

"Sentul sekarang hanya bisa digunakan untuk kejuaraan kelas 250cc racing dan kelas 600cc standar. Jika tidak ada pembenahan total akan sulit, terlebih sekarang saja safety FIM belum memadai,"ujarnya, Jumat (19/6/2015).

Tapi, lanjut Sony, jika melihat niatan dari pemerintah kala ini, patut diapresiasi. Karena dengan menjadi tuan rumah gelaran MotoGP, akan berimbas kepada perbaikan dunia olahraga bermotor di Tanah Air. Apalagi ia menilai Indonesia memiliki berpotensi yang sangat besar.

Sony menilai, trek Sentul sudah ketinggalan zaman untuk menggelar balapan di eranya MotoGP sekarang. Lay outnya terlalu sederhana, bahkan permukaan aspalnya bergelombang. Ditambah kapasitas teknologi masih jauh dari negara-negara yang sudah mulai bisa menjadi tuan rumah MotoGP.

"Beberapa kali saya nonton MotoGP secara langsung, baik dari fasilitas, penyelenggaraan, teknologi dan lainnya itu luar biasa. Sementara untuk Indonesia penyelenggaraan kelas standar saja masih jauh dari sempurna. Tapi ini satu gebrakan yang baik,"ungkapnya.

Dengan panjang 4,12 kilometer, Sirkuit Sentul diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penyelenggara. Ia menambahkan, sebelumnya ia sempat mendapat kabar juga bahwa gelaran moto GP 2017 akan dihelat di sirkuit yang akan dibuat baru di Jakarta. Tapi impian publik tanah air untuk kembali menikmati ajang balap MotoGP di Sentul tampaknya akan menjadi kenyataan.

"Sebelumnya sudah ada perencanaan, IMI DKI Jakarta yang waktu itu mendapat dukungan dari Gubernurnya akan membuat sirkuit standar internasional yang baru. Dan saya pikir itu bagus, karena kalau Sentul tidak memungkinkan jika tidak dirombak total,"ujarnya.

Begitu juga dengan fasilitas pendukung seperti fasilitas hotel jadi utama bagi penonton dari luar kota atau luar negeri. Shuttle bus atau paket transportasi dari hotel menuju Sentul juga harus menjadi fokus perhatian.

"Jujur, saya sangat antusias. jenjang ke depan dunia balap motor indonesia akan maju pesat. Selain itu akan mulai bermunculan generasi-generasi pebalap handal di Indonesia. Tinggal sekarang pemerintah benar-benar berbenah jika memang hajat besar ini terlaksana. Karena kaitannya juga dengan anggaran,"ungkapnya.

Jika bisa terlaksana, lanjut Sony, dirinya menilai Indonesia akan hebat. Bahkan negara tetangga yang sudah maju dan saat ini sudah bisa menggelar Moto GP, akan merasa tersaingi.

"Tinggal support pemerintah untuk bisa merealisasikannya. Negara tetangga akan mulai tersaingi. Ini justru imbasnya akan baik,"tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, perancang Sentul, Hermann Tilke yang juga telah merancang sejumlah arena balap seperti Sirkuit Sepang di Malaysia, Yas Marina di Abu Dhabi (UEA), Catalunya di Spanyol, hingga Lippo Village International
Formula Circuit di Karawaci, Tangerang, Indonesia pada 2008, datang ke Indonesia.

Kedatangan Tilke ke Indonesia bukanlah tanpa sebab, pihak Dorna Sports SL yang menunjuk dan meminta secara langsung Tilke untuk mendesain ulang layout Sirkuit Sentul. Tilke mengatakan bahwa ia pernah datang ke sirkuit Sentul sekitar 15 tahun lalu.

Sentul sudah berumur lebih dari 20 tahun, memang sudah selayaknya dilakukan renovasi, terutama untuk rencana penyelenggaraan MotoGP tahun 2017. Untuk perlu perubahan desain dimaksud, menurut Tilke perlu waktu enam bulan. Dan untuk renovasinya hanya perlu tak lebih dari satu tahun.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0737 seconds (0.1#10.140)