Dugaan Pengaturan Skor Buat Kiper Persib Kecewa Berat
A
A
A
BANDUNG - Dampak berita mengenai dugaan pengaturan skor yang dilakukan Timnas U-23 saat berlaga di SEA Games 2015, membuat kiper Persib Bandung Muhammad Natshir kecewa berat. Ia menjadi salah satu penggawa Indonesia saat dikalahkan Myanmar 2-4 di laga pertama.
Hingga saat ini kabar dugaan pengaturan skor masih terus menggelinding. Pihak polisi belum bisa mengusut laporan dari seseorang berinisial BS itu karena belum dilengkapi bukti. (Baca juga : Polisi Belum Bisa Usut Kasus Pengaturan Skor)
Kiper muda Maung Bandung yang akrab disapa Deden itu mengaku kaget saat ditanya setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. "Saya dapat kabar itu ketika tiba di Indonesia. Kaget, kecewa, sedih, campur aduk semuanya. Apalagi, kita baru datang usai berjuang membela nama bangsa. Saat dapat kabar itu saya sangat kecewa," kata Deden, Jumat (19/6/2015) seperti dilansir laman resmi Persib.
Deden sangat yakin kalau tuduhan keji itu tidak benar. Apalagi, jika sampai melibatkan pemain, karena selama berada di Singapura, pemain selalu bersama-sama. Ia pun percaya, selama ini tim berjuang keras untuk memenangkan setiap pertandingan. "Saya yakin itu tidak benar," pungkasnya.
Hingga saat ini kabar dugaan pengaturan skor masih terus menggelinding. Pihak polisi belum bisa mengusut laporan dari seseorang berinisial BS itu karena belum dilengkapi bukti. (Baca juga : Polisi Belum Bisa Usut Kasus Pengaturan Skor)
Kiper muda Maung Bandung yang akrab disapa Deden itu mengaku kaget saat ditanya setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. "Saya dapat kabar itu ketika tiba di Indonesia. Kaget, kecewa, sedih, campur aduk semuanya. Apalagi, kita baru datang usai berjuang membela nama bangsa. Saat dapat kabar itu saya sangat kecewa," kata Deden, Jumat (19/6/2015) seperti dilansir laman resmi Persib.
Deden sangat yakin kalau tuduhan keji itu tidak benar. Apalagi, jika sampai melibatkan pemain, karena selama berada di Singapura, pemain selalu bersama-sama. Ia pun percaya, selama ini tim berjuang keras untuk memenangkan setiap pertandingan. "Saya yakin itu tidak benar," pungkasnya.
(bbk)