Tidak Ada Keganjilan di Laga SEA Games

Minggu, 21 Juni 2015 - 09:48 WIB
Tidak Ada Keganjilan di Laga SEA Games
Tidak Ada Keganjilan di Laga SEA Games
A A A
SURABAYA - Timnas Indonesia U-23 bukan hanya gagal membawa pulang medali, tapi yang lebih menyakitkan isu kasus suap dan pengaturan skor menghantam pasukan Garuda Muda.

Pada pertandingan semifinal SEA Games 2015, timnas kalah dari Thailand 0-5. Indonesia juga gagal meraih medali perunggu setelah kembali takluk dari Vietnam dengan skor serupa, 0-5. Dua pertandingan ini dinilai sejumlah kalangan tidak berjalan normal. Bagaimana tanggapan wakil kapten timnas U-23 Evan Dimas terkait isu tersebut. Dan apa rencananya di tengah matinya sepak bola Indonesia? Berikut petikan wawancara KORAN SINDO dengan pemain Persebaya Surabaya tersebut.

Evan, bagaimana kabarnya?

Baik-baik saja, Mas. Cuma ini susah buat bangun, agak sakit, kena ambeien.

Soal isu pengaturan skor dan suap di tim sepak bola SEA Games, tanggapan kamu?

Waduh, kalau soal itu langsung ke Pak Gede saja (Manajer Timnas SEA Games). Gakenak saya jawabnya.

Sebenarnya apa yang kamu rasakan ketika berada di Singapura, terutama saat bertanding melawan Thailand dan Myanmar ?

Saya merasa pertandingan melawan Thailand atau Vietnam berjalan normal. Kami semua tampil fight, ingin memenangkan pertandingan.

Sebelum pertandingan apa ada keganjilan?

Tidak ada. Semua berjalan seperti pertandingan-pertandingan sebelumnya. Berdiskusi dengan pelatih, manajer, dan sesama pemain. Saling memberikan motivasi. Kami semua ingin menang.

Lawan Thailand, timnas seperti tidak bisa berbuat apa-apa sehingga kalah besar. Padahal melawan Singapura, timnas tampil luar biasa?

Soal teknis pelatih lebih tahu. Pastinya pertandingan semifinal memang berbeda. Beban lebih berat. Kualitas Thailand juga tidak bisa disamakan dengan Singapura.

Terkait kondisi sepak bola Indonesia, yang kena sanksi FIFA. Apa itu membawa pengaruh kepada pemain?

Yang pasti soal itu, juga jadi obrolan pemain. Pak Gede ataupun ofisial tim meminta semua pemain fokus pada pertandingan dulu.

Soal isu pengaturan skor dan suap, apa itu sekarang mengganggu?

Keluarga, tetangga, teman ada saja yang tanya. Enggak enak juga rasanya. Saya sendiri merasa bermain sungguhsungguh di lapangan dan saya yakin teman-teman juga sama.

Apa aktivitas sekarang?

Sementara di rumah dulu. Belum ada rencana apa-apa.

Soal rencana timnas U 23 yang akan tampil di Turnamen Surise of Java, apa sudah dengar dan mau ikut main?

Kabarnya begitu. Kalau saya ikut saja, daripada menganggur seperti ini. Bagaimanapun, saya juga butuh pemasukan untuk biaya saya dan keluarga. Sekarang harus berhemat karena kompetisi juga belum jelas.

Apa tidak berniat pindah profesi atau bermain di luar negeri?

Saya masih muda dan hanya bisa bermain sepak bola. Sampai sekarang juga belum ada tim dari luar yang menghubungi. Mudah-mudahan kondisi sepak bola kita yang seperti ini bisa segera berakhir.

Rachmad tomy
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4139 seconds (0.1#10.140)