Rossi Ingatkan Marquez, MotoGP Bukan Permainan Playstation
A
A
A
ASSEN - Insiden senggolan yang melibatkan Valentino Rossi dengan Marc Marquez kembali terjadi dan kali ini di Sirkuit Assen, Belanda, Sabtu (27/6/2015) malam WIB. Peristiwa menegangkan itu terjadi di lap terakhir atau tepat di chicane (trek menyerupai huruf s), saat kedua joki kuda besi ini saling berebut tempat di podium pertama.
Pada kesempatan ini Rossi masih diselimuti dewi keberuntungan. Sebab senggolan itu justru membawanya merebut kemenangan perdana sejak 2009 di San Marino di mana ia mampu menyelesaikan balapan dengan podium pertama setelah memulai balapan dari pole position.
Pro dan kontra pun muncul ketika Rossi memenangkan balapan di seri kedelapan musim ini. Kendati demikian, diskusi panjang ini akhirnya berakhir setelah Race Direction atau Direktur Balap MotoGP membeberkan kronologi kejadian.
Tak hanya team principal Honda, Livio Suppo saja yang akhirnya memilih membisu. Semua pecinta Baby Alien pun secara perlahan mulai menarik diri dari diskusi kemenangan kontroversial Rossi tersebut.
Ketika semua orang sudah terdiam, Carlo Pernat malah bersuara. Dia berkata: "Gambaran ironisnya dari Grand Prix Belanda adalah darah di mata Marquez dan senyum kecut dari Valentino," kata manajer Andrea Iannone seperti dicomot GPOne, Minggu (28/6/2015).
Pernat menambahkan: "Marc berpikir ia telah melakukan hal yang indah dan tidak memiliki kesalahan. Tapi Senyuman dari Vale seperti ingin berkomunikasi bahwa Anda tidak sedang bermain Playstation, dan harus berhati-hati. Saya pikir terlalu banyak kontroversi, keduanya sama sama fenomena dan dicintai . Lorenzo tidak begitu, Ia adalah rider bersih. Tapi dalam performa yang buruk dan tidak seperti mereka berdua (Marc dan Vale)," tukasnya.
Pada kesempatan ini Rossi masih diselimuti dewi keberuntungan. Sebab senggolan itu justru membawanya merebut kemenangan perdana sejak 2009 di San Marino di mana ia mampu menyelesaikan balapan dengan podium pertama setelah memulai balapan dari pole position.
Pro dan kontra pun muncul ketika Rossi memenangkan balapan di seri kedelapan musim ini. Kendati demikian, diskusi panjang ini akhirnya berakhir setelah Race Direction atau Direktur Balap MotoGP membeberkan kronologi kejadian.
Tak hanya team principal Honda, Livio Suppo saja yang akhirnya memilih membisu. Semua pecinta Baby Alien pun secara perlahan mulai menarik diri dari diskusi kemenangan kontroversial Rossi tersebut.
Ketika semua orang sudah terdiam, Carlo Pernat malah bersuara. Dia berkata: "Gambaran ironisnya dari Grand Prix Belanda adalah darah di mata Marquez dan senyum kecut dari Valentino," kata manajer Andrea Iannone seperti dicomot GPOne, Minggu (28/6/2015).
Pernat menambahkan: "Marc berpikir ia telah melakukan hal yang indah dan tidak memiliki kesalahan. Tapi Senyuman dari Vale seperti ingin berkomunikasi bahwa Anda tidak sedang bermain Playstation, dan harus berhati-hati. Saya pikir terlalu banyak kontroversi, keduanya sama sama fenomena dan dicintai . Lorenzo tidak begitu, Ia adalah rider bersih. Tapi dalam performa yang buruk dan tidak seperti mereka berdua (Marc dan Vale)," tukasnya.
(sha)