Kemenangan Rossi Sah

Senin, 29 Juni 2015 - 11:13 WIB
Kemenangan Rossi Sah
Kemenangan Rossi Sah
A A A
ASSEN - Otoritas MotoGP melalui Race Director Mike Webb berusaha menghentikan kontroversi kemenangan pembalap Movistar Yamaha Valentino Rossi di GP Belanda, Sabtu (27/6). Webb menegaskan, Rossi pantas menang karena berada di depan Marc Marquez.

Keberhasilan Rossi menjuarai GP Belanda sempat memunculkan perdebatan. Kubu Marquez, Repsol Honda menuding, Rossi telah berbuat curang sehingga bisa memenangkan balapan. Perdebatan muncul karena Rossi yang finis di posisi terdepan dinilai memotong jalur di rintangan tikungan terakhir setelah sebelumnya mengalami senggolan dengan Marquez.

Namun, Webb memiliki penilaian lain. Setelah melihat semua sisi, pihaknya sangat yakin, Rossi tidak melanggar peraturan dan pantas menjadi juara. ”Kami jelas meninjau insiden dari semua sudut kamera yang kami miliki. Insiden tersebut adalah murni insiden balapan. Tak ada keuntungan yang didapat mereka. Dasar dari pendapat itu adalah gambar dari helikopter menunjukkan Rossi unggul. Jadi, dia pantas menang. Itu adalah insiden balap yang tak bisa dihindari dan titik sulit untuk melewati pembalap. Anda sebenarnya tidak boleh menekan pembalap lain,” tutur Webb.

Rossi yang merasa disudutkan dengan adanya kejadian itu tidak mau tinggal diam. Dia menjelaskan, keputusannya memotong jalan sirkuit disebabkan insiden yang terjadi dengan Marquez. Rossi mengaku sudah berusaha agar tidak memotong jalur. Sayangnnya, walau sudah mengerem motornya hal itu tetap tidak bisa terelakkan lagi. Menurut dia, saat itu dia sudah berada di depan Marquez di chicane (tikungan) terakhir. Dia kemudian menginjak rem dengan keras agar terus bertahan di tengah-tengah lintasan. ”Akan tetapi, saya hanya melihat ban motornya sehingga dia menyenggol siku saya. Itu berarti ada kontak besar pada bagian tengah motor saya,” ungkap Rossi, dilansir Crash.

Situasi tersebut membuatnya harus menerobos ke arah kerikil sehingga secara reflek menambah kecepatan agar tidak terjatuh. Pembalap berusia 36 tahun tersebut itu mengaku sangat beruntung bisa mengontrol motor. Tapi, Rossi mengingatkan, apa yang disampaikannya ini adalah versi dirinya secara pribadi yang masih bisa diingat. ”Saya menginjak rem agar tetap berada di chicane. Tetapi senggolan dari dia membuat saya keluar sehingga tak punya kesempatan tetap bertahan di lintasan. Saat itu, saya tidak punya kesempatan tetap berada di sirkuit sebab kecepatan sangat tinggi,” ujarnya.

Team Principal Honda Livio Suppo memang sempat melancarkan protes keras atas tindakan Rossi. ”Mereka menyentuh satu sama lain. Setelah itu Rossi berpikir bahwa dia bisa mengambil keuntungan dengan memotong jalur di tikungan terakhir. Akan ada proses pemeriksaan yang melibatkan dua pembalap. Kita akan lihat hasilnya nanti,” kata Suppo.

Menurut dia, saat tikungan terakhir Marquez tidak melakukan sesuatu yang begitu agresif. ”Yang pasti, Rossi sangat cerdas. Dia adalah Rossi. Dia bisa mengambil keuntungan dari kesempatan yang sulit. Tapi dalam buku aturan, Anda tidak bisa memotong jalur,” ujar Suppo. Namun, Honda akhirnya melunak setelah mendapat penjelasan Webb.

”Saya telah melihat video lewat tayangan Race Direction. Dalam tayangan itu, Marquez dan Rossi memang terlibat saling sentuh sehingga dia (Rossi) terpaksa keluar jalur. Singkat kata, kami menerima hasilnya,” tutur Suppo.

Decky irawan jasri
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4644 seconds (0.1#10.140)