Haus Kekuasaan, Madrid Ogah Lepas Monopoli
A
A
A
MADRID - Presiden Otoritas Kompetisi Sepak Bola Spanyol (LFP), Javier Tebas mengecam sikap Real Madrid yang terus menyerukan penolakan kepada undang-undang menyangkut pembagian rata hak siar televisi di sepak bola Spanyol. Tebas menuding El Real -julukan Madrid- haus kekuasan dengan terus memonopoli hak siar dan mengklaim klub asal Ibukota Spanyol itu sebagai satu-satunya klub yang menolak aturan baru soal pembagian hak siar.
Seperti diketahui Madrid dan Barcelona sudah cukup lama mendapatkan keistimewaan dengan jumlah hak siar yang lebih besar tiga kali lipat ketimbang 18 klub Liga Spanyol lainnya hingga sering menimbulkan kecemburuan. Namun monopoli Madrid dan Barca akan segera berakhir pada musim 2016-2017, seiring mulai berlakunya pemerataan hak siar televisi seiring undang-undang baru yang ditetapkan pemerintah Spanyol.
(Baca Juga: Detik Terakhir Monopoli Barca-Madrid di Liga Spanyol)
"Madrid adalah klub besar yang mengklaim bisa jadi pelopor soal transparansi, tapi jujur mereka punya kepentingan lain di Liga Spanyol. Saya pikir Madrid ingin terus memonopoli hak siar. Ini adalah campuran antara kekuasaan dan uang. Tidak jelas apa yang diinginkan Madrid, hingga menjalin kerjasama dengan Telefonica dan Microsoft karena ini aneh bagi saya," jelas Tebas dilansir Soccerway, Senin (29/6/2015).
Pada saatnya dua raksasa Liga Spanyol itu tidak bisa lagi menikmati keistimewaan seperti dulu. Rencananya, 50 persen hak siar akan dibagi secara merata tanpa syarat kepada 20 tim peserta Liga Spanyol, sementara 50 persen sisanya ditentukan oleh beberapa kriteria seperti peringkat tim dalam lima musim terakhir, kemampuan untuk menghasilkan pemasukan tambahan dari penyiaran, dan lain-lain.
"Saya berbicara tentang perang di sepak bola Spanyol karena hampir 42 klub setuju terkait aturan pembagian hak siar terpusat, hanya Madrid satu-satunya klub yang tidak setuju. Kenapa? Anda harus menanyakan sendiri hal tersebut kepada Madrid," tandasnya.
Seperti diketahui Madrid dan Barcelona sudah cukup lama mendapatkan keistimewaan dengan jumlah hak siar yang lebih besar tiga kali lipat ketimbang 18 klub Liga Spanyol lainnya hingga sering menimbulkan kecemburuan. Namun monopoli Madrid dan Barca akan segera berakhir pada musim 2016-2017, seiring mulai berlakunya pemerataan hak siar televisi seiring undang-undang baru yang ditetapkan pemerintah Spanyol.
(Baca Juga: Detik Terakhir Monopoli Barca-Madrid di Liga Spanyol)
"Madrid adalah klub besar yang mengklaim bisa jadi pelopor soal transparansi, tapi jujur mereka punya kepentingan lain di Liga Spanyol. Saya pikir Madrid ingin terus memonopoli hak siar. Ini adalah campuran antara kekuasaan dan uang. Tidak jelas apa yang diinginkan Madrid, hingga menjalin kerjasama dengan Telefonica dan Microsoft karena ini aneh bagi saya," jelas Tebas dilansir Soccerway, Senin (29/6/2015).
Pada saatnya dua raksasa Liga Spanyol itu tidak bisa lagi menikmati keistimewaan seperti dulu. Rencananya, 50 persen hak siar akan dibagi secara merata tanpa syarat kepada 20 tim peserta Liga Spanyol, sementara 50 persen sisanya ditentukan oleh beberapa kriteria seperti peringkat tim dalam lima musim terakhir, kemampuan untuk menghasilkan pemasukan tambahan dari penyiaran, dan lain-lain.
"Saya berbicara tentang perang di sepak bola Spanyol karena hampir 42 klub setuju terkait aturan pembagian hak siar terpusat, hanya Madrid satu-satunya klub yang tidak setuju. Kenapa? Anda harus menanyakan sendiri hal tersebut kepada Madrid," tandasnya.
(akr)