10 Penyerang Top dengan Performa Terburuk di 2014-2015
A
A
A
LIVERPOOL - Didatangkan dengan maksud mendongkrak performa tim, beberapa penyerang ini justru tampil melempem sepanjang musim 2014-2015. Daya dobrak sebuah tim sering menjadi landasan apakah mereka bakal mampu tampil cermerlang. Bahkan tidak jarang rentetan gol dari penyerang menjadi kunci kesuksesan sebuah tim, tanpa mengesampingkan peran semua lini. Tapi sayang beberapa penyerang ini justru menjadi mimpi buruk buat timnya karena minim kontribusi.
Tidak jarang performa buruk mereka membuat timnya harus kehilangan kesempatan mendapatkan gelar juara dan bersaing di kompetisi tertinggi Eropa. Kualitas mereka memang tidak perlu diragukan lagi, namun dengan alasan mulai tergerus usia dan kesulitan beradaptasi, membuat juru gedor top dunia ini gagal menunjukkan performa terbaiknya. Dari sekian banyak penyerang kelas dunia yang menghiasai musim kemarin, Sindonews coba merangkumnya jadi 10 penyerang dengan penampilan terburuk di musim 2014-2015:
1. Mario Balotelli
Dalam urutan teratas daftar penyerang dengan kinerja terburuk sepanjang musim kemarin ada nama, juru gedor milik Liverpool, Mario Balotelli. Setelah kehilangan Luis Suarez yang hengkang ke Barcelona pada bursa transfer musim panas tahun lalu, pemain berjuluk Super Mario itu diboyong dengan mahar 16 juta pounds dari AC Milan dengan tujuan jadi suksesor pendahulunya. Dari segi kualitas, penyerang muda timnas Italia ini memang tidak perlu diragukan lagi namun kontroversi tidak bisa dipisahkan dari pemain dengan gaya rambut mohawk tersebut.
Sejak awal kedatangan Balotelli ke Anfield, Rodgers kerap disebut telah melakukan perjudian. Terbukti ramalan tersebut benar saat Balo hanya mencetak tiga gol buat The Reds -julukan Liverpool- di semua kompetisi dengan masing-masing gol Liga Champions, Liga Europa dan Liga Inggris musim 2014-2015. Akibatnya Balotelli dianggap sebagai transfer terburuk Liverpool. Minimnya kontribusi Balotelli berimbang kepada kinerja tim yang harus puas finish pada posisi enam klasemen akhir Liga Inggris dan gagal mengunci tiket ke Liga Champions.
2. Radamel Falcao
Dipinjam Manchester United dari AS Monaco dengan mahar 6 juta pounds, kehadiran Radamel Falcao sempat menghadirkan optimisme pada kubu Setan Merah -julukan United-. Tampil memukau bersama dua tim sebelumnya yakni FC Porto dan Atletico Madrid, namun Falcao gagal unjuk gigi bersama United dengan hanya menyumbang empat gol sepanjang musim kemarin. Masalah cedera kerap jadi penyebab kenapa penyerang asal Kolombia itu tidak bisa tampil optimal dengan hanya mengoleksi 14 penampilan di Liga Inggris.
Falcao telah benar-benar berjuang di United sepanjang musim kemarin. Pemain 29 tahun itu tampil mengecewakan dan karena itu United enggan mempermanenkan statusnya. Sevilla kabarnya berusaha memanfaatkan momen tersebut untuk mendatangkan Falcao. Sevilla memiliki dua kesempatan untuk tampil di Liga Champions musim depan karena berada di posisi mereka di La Liga dan di Liga Europa. Hal itu tentu akan menjadi magnet bagi Falcao kembali ke Spanyol.
3. Daniel Sturridge
Penampilan Sturridge bersama Liverpool terbilang tidak terlalu mengesankan, sejak didatangkan dari Chelsea pada 2013 lalu. Sturridge sempat tampil memakau saat mempunyai tandem sekelas Luis Suarez, tapi sayang sepeninggal penyerang asal Uruguay itu. Sturridge sejauh ini masih gagal jadi andalan The Reds untuk urusan mencetak gol. Pada musim terakhir, Ia hanya menyumbang empat gol dari tujuh penampilan di Liga Inggris, akibat menderita cedera panjang dan mengharuskannya absen selama 5 bulan.
Penyerang Timnas Inggris itu sempat mendapatkan sorotan saat langsung menyumbang gol pada debut perdana usai cedera. Ia mencetak gol saat The Reds menang 2-0 atas West Ham United dalam lanjutan Liga Inggris. Saat masuk sebagai pemain pengganti, pemain berusia 25 tahun itu hanya butuh waktu 12 menit untuk mengoyak gawang lawan. Kemenangan itu membuat Liverpool naik ke peringkat ke-7 klasemen sementara, dengan raihan 38 poin. Tapi sayang hingga akhir musim, Sturridge gagal mendongkrak posisi The Reds untuk berlaga di Liga Champions.
4. Ciro Immobile
Tampil brilian bersama Torino membuat Ciro Immobile hijrah ke Borussia Dortmund dengan mahar 19,5 juta pounds. Status top skor Liga Italia musim 2013-2014 lewat raihan 22 gol dari 33 penampilan bersama Torino, membuat harapan tinggi berada di pundak Immobile. Penyerang asal Italia bahkan digadang-gadang akan jadi pengganti sempurna sepeninggal Robert Lewandowski yang merapat ke Bayern Muenchen. Performa Immobile terbilang cukup baik di Liga Champions, tapi sayang ia bernasib buruk di Bundesliga, Jerman dengan hanya menyumbang tiga gol.
Total Immobile mencetak tujuh gol di semua kompetisi, setelah gagal tampil reguler bersama Dortmund. Pada musim perdana sang pemain harus berjuang keras mengamankan tempat di skuat utama ketika Jurgen Klopp lebih sering menurunkan Pierre-Emerick Aubameyang sebagai penyerang tunggal. Usai Klopp memilih mundur, Immobile yakin akan mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak di tengah banyak klub Eropa yang berminat meminangnya. "Hal yang wajar, bila saya dihubungkan dengan beberapa tim besar. Tapi jika ingin perubahan, maka itu harus menjadi pilihan paling penting yang pernah saya buat," jelas Immobile.
5. Edinson Cavani
Sebelum bergabung bersama Paris Saint-German (PSG) pada bursa transfer musim panas 2013, Cavani adalah salah satu pencetak gol paling produktif di Liga Italia bersama Napoli. Namun penyerang Uruguay itu diboyong klub raksasa asal Prancis dengan mahar 65 juta pounds, kini PSG bisa dibilang sudah membuang-buang uang. Pasalnya kinerja Cavani tidak seperti yang diharapkan dan gagal memenuhi ekspektasi tinggi publik Paris. Pergeseran posisi ke sayap yang dilakukan pelatih Laurent Blanc untuk mengakomodasi Ibrahimovic sebagai penyerang tengah dituding jadi penyebab merosotnya performa Cavani.
Hanya 18 gol ia sumbang di kompetisi Ligue 1, akibatnya Cavani dikabarkan punya hubungan buruk kedua dengan rekan setimnya Zlatan Ibrahimovic. “Satu-satunya kekhawatiran saya adalah saya tidak pernah diajak diskusi terkait posisi saya. Padahal, ketika saya direkrut (dari Napoli), saya diproyeksikan sebagai striker bersama Ibrahimovic. Ada banyak laga di mana saya tidak mencetak gol dan itu normal. Namun orang-orang di Prancis menghakimi saya sebagai penyerang tengah, padahal saya tidak bermain di posisi itu," jelas Cavani.
6. Danny Welbeck
Ketika Danny Welbeck diboyong Arsenal dari Manchester United pada musim panas lalu, beberapa fans The Gunners sangat yakin bila sang pemain akan jadi top skor Liga Inggris. Sayang uang yang dikeluarkan bos Arsenal, Arsene Wenger sebesar 16 juta pounds terbilang sia-sia karena finishing buruk juru gedor asal Inggris tersebut. Welbeck hanya mencetak delapan gol di semua kompetisi dan kerap tampil mengecewakan dibeberapa laga krusial. Beruntung timnya mampu mengunci posisi tiga besar di akhir musim 2014-2015.
7. Robin Van Persie
Masa depan Van Persie bersama Manchester United berada di ujung tanduk, saat tampil buruk sepanjang musim lalu. Tampil memukau di Piala Dunia, penyerang asal Belanda itu kemudian mencetak musim yang hebat saat pertama kali memakai jersey United. Start bagus RvP bersama United gagal diteruskan hingga musim-musim berikutnya, dengan hanya mencetak 10 gol di semua kompetisi. United terhitung hanya mengandalkan Rooney sebagai juru gedor, mengingat kontribusi Van Persie.
8. Rodrigo Palacio
Inter Milan baru saja menjalani musim terburuk sepanjang sejarah klub dengan mengunci posisi delapan di akhir musim Liga Italia 2014-2015. Bersamaan dengan performa gemilang rekan setimnya Mauro Icardi, penampilan Rodrigo Palacio justru tidak terlalu spesial. Penyerang berusia 33 tahun hanya mencetak 12 gol sepanjang musim di semua kompetisi.
9. Giovani Dos Santos
Setelah dipuji sebagai salah satu penyerang paling menjanjikan, Giovani Dos Santos gagal memenuhi harapan. Mantan winger Barcelona itu telah mencetak musim luar biasa bersama Villareal, dengan mencetak 13 gol dan membantu tim berjuluk Yellow Submarine mengamankan tempat di Liga Europa. Tak hanya itu Dos Santos juga sempat bersinar di Piala Dunia, sebelum kinerjanya makin merosot. Pada musim terakhir, Dos Santos hanya mencetaj 1 gol dalam 25 pertandingan di Liga Spanyol.
10. Didier Drogba
Sementara banyak suporter setia sangat senang melihat Didier Drogba kembali ke Liga Inggris, tapi sedikit yang menyadari bahwa produktivitas sang pemain membuat gerakan Chelsea di bursa transfer terbilang sia-sia. Penyerang berusia 37 tahun itu hanya mencetak tujuh gol dalam 38 pertandingan sepanjang musim terakhir. Gol yang dicetak Drogba tidak terlalu spesial karena tercipta saat menghadapi tim-tim papan bawah seperti Leicester City, Newcastle United, Maribor atau Shrewsbury. Beruntung Chelsea tetap tampil gemilang sepanjang musim hingga mengunci gelar Liga Inggris musim 2014-2015 pada periode kedua era Jose Mourinho.
Tidak jarang performa buruk mereka membuat timnya harus kehilangan kesempatan mendapatkan gelar juara dan bersaing di kompetisi tertinggi Eropa. Kualitas mereka memang tidak perlu diragukan lagi, namun dengan alasan mulai tergerus usia dan kesulitan beradaptasi, membuat juru gedor top dunia ini gagal menunjukkan performa terbaiknya. Dari sekian banyak penyerang kelas dunia yang menghiasai musim kemarin, Sindonews coba merangkumnya jadi 10 penyerang dengan penampilan terburuk di musim 2014-2015:
1. Mario Balotelli
Dalam urutan teratas daftar penyerang dengan kinerja terburuk sepanjang musim kemarin ada nama, juru gedor milik Liverpool, Mario Balotelli. Setelah kehilangan Luis Suarez yang hengkang ke Barcelona pada bursa transfer musim panas tahun lalu, pemain berjuluk Super Mario itu diboyong dengan mahar 16 juta pounds dari AC Milan dengan tujuan jadi suksesor pendahulunya. Dari segi kualitas, penyerang muda timnas Italia ini memang tidak perlu diragukan lagi namun kontroversi tidak bisa dipisahkan dari pemain dengan gaya rambut mohawk tersebut.
Sejak awal kedatangan Balotelli ke Anfield, Rodgers kerap disebut telah melakukan perjudian. Terbukti ramalan tersebut benar saat Balo hanya mencetak tiga gol buat The Reds -julukan Liverpool- di semua kompetisi dengan masing-masing gol Liga Champions, Liga Europa dan Liga Inggris musim 2014-2015. Akibatnya Balotelli dianggap sebagai transfer terburuk Liverpool. Minimnya kontribusi Balotelli berimbang kepada kinerja tim yang harus puas finish pada posisi enam klasemen akhir Liga Inggris dan gagal mengunci tiket ke Liga Champions.
2. Radamel Falcao
Dipinjam Manchester United dari AS Monaco dengan mahar 6 juta pounds, kehadiran Radamel Falcao sempat menghadirkan optimisme pada kubu Setan Merah -julukan United-. Tampil memukau bersama dua tim sebelumnya yakni FC Porto dan Atletico Madrid, namun Falcao gagal unjuk gigi bersama United dengan hanya menyumbang empat gol sepanjang musim kemarin. Masalah cedera kerap jadi penyebab kenapa penyerang asal Kolombia itu tidak bisa tampil optimal dengan hanya mengoleksi 14 penampilan di Liga Inggris.
Falcao telah benar-benar berjuang di United sepanjang musim kemarin. Pemain 29 tahun itu tampil mengecewakan dan karena itu United enggan mempermanenkan statusnya. Sevilla kabarnya berusaha memanfaatkan momen tersebut untuk mendatangkan Falcao. Sevilla memiliki dua kesempatan untuk tampil di Liga Champions musim depan karena berada di posisi mereka di La Liga dan di Liga Europa. Hal itu tentu akan menjadi magnet bagi Falcao kembali ke Spanyol.
3. Daniel Sturridge
Penampilan Sturridge bersama Liverpool terbilang tidak terlalu mengesankan, sejak didatangkan dari Chelsea pada 2013 lalu. Sturridge sempat tampil memakau saat mempunyai tandem sekelas Luis Suarez, tapi sayang sepeninggal penyerang asal Uruguay itu. Sturridge sejauh ini masih gagal jadi andalan The Reds untuk urusan mencetak gol. Pada musim terakhir, Ia hanya menyumbang empat gol dari tujuh penampilan di Liga Inggris, akibat menderita cedera panjang dan mengharuskannya absen selama 5 bulan.
Penyerang Timnas Inggris itu sempat mendapatkan sorotan saat langsung menyumbang gol pada debut perdana usai cedera. Ia mencetak gol saat The Reds menang 2-0 atas West Ham United dalam lanjutan Liga Inggris. Saat masuk sebagai pemain pengganti, pemain berusia 25 tahun itu hanya butuh waktu 12 menit untuk mengoyak gawang lawan. Kemenangan itu membuat Liverpool naik ke peringkat ke-7 klasemen sementara, dengan raihan 38 poin. Tapi sayang hingga akhir musim, Sturridge gagal mendongkrak posisi The Reds untuk berlaga di Liga Champions.
4. Ciro Immobile
Tampil brilian bersama Torino membuat Ciro Immobile hijrah ke Borussia Dortmund dengan mahar 19,5 juta pounds. Status top skor Liga Italia musim 2013-2014 lewat raihan 22 gol dari 33 penampilan bersama Torino, membuat harapan tinggi berada di pundak Immobile. Penyerang asal Italia bahkan digadang-gadang akan jadi pengganti sempurna sepeninggal Robert Lewandowski yang merapat ke Bayern Muenchen. Performa Immobile terbilang cukup baik di Liga Champions, tapi sayang ia bernasib buruk di Bundesliga, Jerman dengan hanya menyumbang tiga gol.
Total Immobile mencetak tujuh gol di semua kompetisi, setelah gagal tampil reguler bersama Dortmund. Pada musim perdana sang pemain harus berjuang keras mengamankan tempat di skuat utama ketika Jurgen Klopp lebih sering menurunkan Pierre-Emerick Aubameyang sebagai penyerang tunggal. Usai Klopp memilih mundur, Immobile yakin akan mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak di tengah banyak klub Eropa yang berminat meminangnya. "Hal yang wajar, bila saya dihubungkan dengan beberapa tim besar. Tapi jika ingin perubahan, maka itu harus menjadi pilihan paling penting yang pernah saya buat," jelas Immobile.
5. Edinson Cavani
Sebelum bergabung bersama Paris Saint-German (PSG) pada bursa transfer musim panas 2013, Cavani adalah salah satu pencetak gol paling produktif di Liga Italia bersama Napoli. Namun penyerang Uruguay itu diboyong klub raksasa asal Prancis dengan mahar 65 juta pounds, kini PSG bisa dibilang sudah membuang-buang uang. Pasalnya kinerja Cavani tidak seperti yang diharapkan dan gagal memenuhi ekspektasi tinggi publik Paris. Pergeseran posisi ke sayap yang dilakukan pelatih Laurent Blanc untuk mengakomodasi Ibrahimovic sebagai penyerang tengah dituding jadi penyebab merosotnya performa Cavani.
Hanya 18 gol ia sumbang di kompetisi Ligue 1, akibatnya Cavani dikabarkan punya hubungan buruk kedua dengan rekan setimnya Zlatan Ibrahimovic. “Satu-satunya kekhawatiran saya adalah saya tidak pernah diajak diskusi terkait posisi saya. Padahal, ketika saya direkrut (dari Napoli), saya diproyeksikan sebagai striker bersama Ibrahimovic. Ada banyak laga di mana saya tidak mencetak gol dan itu normal. Namun orang-orang di Prancis menghakimi saya sebagai penyerang tengah, padahal saya tidak bermain di posisi itu," jelas Cavani.
6. Danny Welbeck
Ketika Danny Welbeck diboyong Arsenal dari Manchester United pada musim panas lalu, beberapa fans The Gunners sangat yakin bila sang pemain akan jadi top skor Liga Inggris. Sayang uang yang dikeluarkan bos Arsenal, Arsene Wenger sebesar 16 juta pounds terbilang sia-sia karena finishing buruk juru gedor asal Inggris tersebut. Welbeck hanya mencetak delapan gol di semua kompetisi dan kerap tampil mengecewakan dibeberapa laga krusial. Beruntung timnya mampu mengunci posisi tiga besar di akhir musim 2014-2015.
7. Robin Van Persie
Masa depan Van Persie bersama Manchester United berada di ujung tanduk, saat tampil buruk sepanjang musim lalu. Tampil memukau di Piala Dunia, penyerang asal Belanda itu kemudian mencetak musim yang hebat saat pertama kali memakai jersey United. Start bagus RvP bersama United gagal diteruskan hingga musim-musim berikutnya, dengan hanya mencetak 10 gol di semua kompetisi. United terhitung hanya mengandalkan Rooney sebagai juru gedor, mengingat kontribusi Van Persie.
8. Rodrigo Palacio
Inter Milan baru saja menjalani musim terburuk sepanjang sejarah klub dengan mengunci posisi delapan di akhir musim Liga Italia 2014-2015. Bersamaan dengan performa gemilang rekan setimnya Mauro Icardi, penampilan Rodrigo Palacio justru tidak terlalu spesial. Penyerang berusia 33 tahun hanya mencetak 12 gol sepanjang musim di semua kompetisi.
9. Giovani Dos Santos
Setelah dipuji sebagai salah satu penyerang paling menjanjikan, Giovani Dos Santos gagal memenuhi harapan. Mantan winger Barcelona itu telah mencetak musim luar biasa bersama Villareal, dengan mencetak 13 gol dan membantu tim berjuluk Yellow Submarine mengamankan tempat di Liga Europa. Tak hanya itu Dos Santos juga sempat bersinar di Piala Dunia, sebelum kinerjanya makin merosot. Pada musim terakhir, Dos Santos hanya mencetaj 1 gol dalam 25 pertandingan di Liga Spanyol.
10. Didier Drogba
Sementara banyak suporter setia sangat senang melihat Didier Drogba kembali ke Liga Inggris, tapi sedikit yang menyadari bahwa produktivitas sang pemain membuat gerakan Chelsea di bursa transfer terbilang sia-sia. Penyerang berusia 37 tahun itu hanya mencetak tujuh gol dalam 38 pertandingan sepanjang musim terakhir. Gol yang dicetak Drogba tidak terlalu spesial karena tercipta saat menghadapi tim-tim papan bawah seperti Leicester City, Newcastle United, Maribor atau Shrewsbury. Beruntung Chelsea tetap tampil gemilang sepanjang musim hingga mengunci gelar Liga Inggris musim 2014-2015 pada periode kedua era Jose Mourinho.
(akr)