Unggulan Mulai Tumbang
A
A
A
LONDON - Langkah Simona Halep terhenti pada babak pertama Grand Slam Wimbledon 2015. Petenis asal Rumania itu menyerah tiga set dari Jana Cepelova asal Slovakia 7-5, 4-6, dan 3-6 di Venue The All England Lawn Tennis and Croquet Club, Selasa (30/6).
Kekalahan Halep pada putaran pertama ini terbilang sangat mengejutkan melihat statusnya sebagai unggulan ketiga di Wimbledon. Apalagi, Super Simo,julukan Halep, harus takluk dari petenis yang menghuni posisi 106 dunia dan baru memenangkan satu pertandingan sepanjang tahun ini.
”Saya tidak memiliki harapan-harapan apa pun saat datang kemari, tapi saya tidak mengharapkan kekalahan pada putaran pertama,” kata Halep, dilansir wtatour. ”Saya tahu ini akan menjadi turnamen yang sulit bagi saya. Tapi, dia (Capelova) bermain bagus hari ini. Dia berjuang dan bermain agresif sampai akhir,” ujarnya.
Petenis berperingkat tiga dunia ini mengaku memiliki persiapan yang kurang bagus sebelum ke Wimbledon. Buktinya, dia selalu kandas pada babak-babak awal, termasuk kekalahan pada putaran kedua Prancis Terbuka, akhir Mei lalu. Mengoleksi tiga gelar sepanjang musim ini, performa Halep terlihat menurun pada beberapa turnamen terakhir.
Sederet hasil tersebut membuatnya tidak memiliki kepercayaan diri yang tinggi bisa mengulang atau mendapatkan hasil lebih baik di Wimbledon tahun lalu, saat dia mencapai semifinal. ”Keyakinan saya tidak terlalu tinggi. Saat pertandingan itu sulit karena tekanan dan Anda tidak menangani dengan sangat baik, Anda pasti akan kehilangan. Saya tahu ini akan sulit, tetapi jujur saya tidak pernah berpikir akan berakhir seperti hari ini,” ujarnya.
Selain Halep, terhentinya langkah Eugeni Bouchard juga menjadi kejutan lain. Petenis 21 tahun asal Kanada itu kalah dari petenis kualifikasi asal China Duan Ying Ying 6-7 (3/7), 4- 6. Ini merupakan kekalahan ke-12 baginya dari 14 pertandingan terakhirnya dan akan membuatnya terlempar dari peringkat 20 besar dunia.
Meski begitu, Bouchard mengakui dirinya bermain melawan saran medis setelah menderita robek otot perut tingkat dua di Eastbourne pekan lalu. Unggulan ke-12 ini sempat disarankan tidak bertarung di Wimbledon. Namun, dia nekat dan akhirnya kalah dari petenis berperingkat 117 dunia.
”Setelah Eastbourne, saya menahan rasa sakit dan terasa ingin menangis dalam ujian sebelum ke sini. Mungkin saya tidak pintar untuk bermain di sini, tapi saya tidak akan bisa lulus pada Wimbledon,” tandas Bouchard, yang menjadi finalis Wimbledon tahun lalu itu.
Raikhul amar
Kekalahan Halep pada putaran pertama ini terbilang sangat mengejutkan melihat statusnya sebagai unggulan ketiga di Wimbledon. Apalagi, Super Simo,julukan Halep, harus takluk dari petenis yang menghuni posisi 106 dunia dan baru memenangkan satu pertandingan sepanjang tahun ini.
”Saya tidak memiliki harapan-harapan apa pun saat datang kemari, tapi saya tidak mengharapkan kekalahan pada putaran pertama,” kata Halep, dilansir wtatour. ”Saya tahu ini akan menjadi turnamen yang sulit bagi saya. Tapi, dia (Capelova) bermain bagus hari ini. Dia berjuang dan bermain agresif sampai akhir,” ujarnya.
Petenis berperingkat tiga dunia ini mengaku memiliki persiapan yang kurang bagus sebelum ke Wimbledon. Buktinya, dia selalu kandas pada babak-babak awal, termasuk kekalahan pada putaran kedua Prancis Terbuka, akhir Mei lalu. Mengoleksi tiga gelar sepanjang musim ini, performa Halep terlihat menurun pada beberapa turnamen terakhir.
Sederet hasil tersebut membuatnya tidak memiliki kepercayaan diri yang tinggi bisa mengulang atau mendapatkan hasil lebih baik di Wimbledon tahun lalu, saat dia mencapai semifinal. ”Keyakinan saya tidak terlalu tinggi. Saat pertandingan itu sulit karena tekanan dan Anda tidak menangani dengan sangat baik, Anda pasti akan kehilangan. Saya tahu ini akan sulit, tetapi jujur saya tidak pernah berpikir akan berakhir seperti hari ini,” ujarnya.
Selain Halep, terhentinya langkah Eugeni Bouchard juga menjadi kejutan lain. Petenis 21 tahun asal Kanada itu kalah dari petenis kualifikasi asal China Duan Ying Ying 6-7 (3/7), 4- 6. Ini merupakan kekalahan ke-12 baginya dari 14 pertandingan terakhirnya dan akan membuatnya terlempar dari peringkat 20 besar dunia.
Meski begitu, Bouchard mengakui dirinya bermain melawan saran medis setelah menderita robek otot perut tingkat dua di Eastbourne pekan lalu. Unggulan ke-12 ini sempat disarankan tidak bertarung di Wimbledon. Namun, dia nekat dan akhirnya kalah dari petenis berperingkat 117 dunia.
”Setelah Eastbourne, saya menahan rasa sakit dan terasa ingin menangis dalam ujian sebelum ke sini. Mungkin saya tidak pintar untuk bermain di sini, tapi saya tidak akan bisa lulus pada Wimbledon,” tandas Bouchard, yang menjadi finalis Wimbledon tahun lalu itu.
Raikhul amar
(ftr)