Minim Gereget
A
A
A
SURABAYA - Piala Kemerdekaan yang dibekingi Tim Transisi Menpora awalnya disebut-sebut bakal mengakomodir semua klub Divisi Utama. Nyatanya, hingga pengumuman peserta turnamen, hanya sebagian kecil klub Divisi Utama yang terangkut.
Turnamen ini pun terasa minim gereget. Contohnya dari Jawa Timur, dari 14 klub yang masuk level dua akhirnya terpecah dan hanya enam yang ikut. Mereka adalah Persepam MU, Persebo Jaya Bondowoso, Madiun Putra, Persikap Pasuruan Jaya, Persatu Tuban dan Persinga Ngawi.
Sedangkan sebagian besar lain pilih tak terlibat, seperti PSBI Blitar, PSBK Blitar, PS Mojokerto Putra, Laga FC, Metro FC Malang, Perssu Sumenep, Persewangi Banyuwangi dan Persida Sidoarjo. Informasi sementara menyebutkan klub-klub tersebut memang tak berminat. Uniknya, Persibo Bojonegoro dan Persema Malang yang sebelumnya mendapat undangan juga tidak tercantum.
Padahal Persibo sudah kadung memulai seleksi pemain demi mengikuti event yang digelar mulai 1 Agustus nanti. “Kami sudah antusias ingin ikut, tapi malah tidak tercantum. Padahal ada undangannya. Kami masih mengupayakan agar bisa ikut,” kata eks Manajer Persibo Nur Yahya.
Sedangkan sejumlah klub lain memilih tak terlibat karena khawatir bermasalah di kemudian hari. Perssu Sumenep, Persekam Meteo FC, PSBI dan PSBK Blitar adalah kelompok yang tak ingin nantinya disebut membangkang dari federasi alias PSSI. Persatu Tuban, salah satu klub yang ikut Piala Kemerdekaan, punya alasan tersendiri memilih ikut event tersebut.
Manajer Fahmi Fikroni mengakui Persatu ingin berkompetisi. “Kami adalah juara Liga Nusantara musim lalu yang kemudian rugi besar karena musim ini tak ada kompetisi. Kami tidak ingin semakin merugi dan mengikuti kompetisi apa saja yang dijalankan,” kata Fahmi.
Kukuh setyawan
Turnamen ini pun terasa minim gereget. Contohnya dari Jawa Timur, dari 14 klub yang masuk level dua akhirnya terpecah dan hanya enam yang ikut. Mereka adalah Persepam MU, Persebo Jaya Bondowoso, Madiun Putra, Persikap Pasuruan Jaya, Persatu Tuban dan Persinga Ngawi.
Sedangkan sebagian besar lain pilih tak terlibat, seperti PSBI Blitar, PSBK Blitar, PS Mojokerto Putra, Laga FC, Metro FC Malang, Perssu Sumenep, Persewangi Banyuwangi dan Persida Sidoarjo. Informasi sementara menyebutkan klub-klub tersebut memang tak berminat. Uniknya, Persibo Bojonegoro dan Persema Malang yang sebelumnya mendapat undangan juga tidak tercantum.
Padahal Persibo sudah kadung memulai seleksi pemain demi mengikuti event yang digelar mulai 1 Agustus nanti. “Kami sudah antusias ingin ikut, tapi malah tidak tercantum. Padahal ada undangannya. Kami masih mengupayakan agar bisa ikut,” kata eks Manajer Persibo Nur Yahya.
Sedangkan sejumlah klub lain memilih tak terlibat karena khawatir bermasalah di kemudian hari. Perssu Sumenep, Persekam Meteo FC, PSBI dan PSBK Blitar adalah kelompok yang tak ingin nantinya disebut membangkang dari federasi alias PSSI. Persatu Tuban, salah satu klub yang ikut Piala Kemerdekaan, punya alasan tersendiri memilih ikut event tersebut.
Manajer Fahmi Fikroni mengakui Persatu ingin berkompetisi. “Kami adalah juara Liga Nusantara musim lalu yang kemudian rugi besar karena musim ini tak ada kompetisi. Kami tidak ingin semakin merugi dan mengikuti kompetisi apa saja yang dijalankan,” kata Fahmi.
Kukuh setyawan
(bbg)