Putus Penantian Gelar Selama 17 Tahun

Senin, 13 Juli 2015 - 10:23 WIB
Putus Penantian Gelar Selama 17 Tahun
Putus Penantian Gelar Selama 17 Tahun
A A A
Pasangan Martina Hingis dan Sania Mirza tampil sebagai juara ganda putri Wimbledon 2015. Bagi Hingis yang berkebangsaan Swiss, prestasi tersebut terasa begitu spesial. Sukses tersebut sekaligus memutus penantian selama 17 tahun untuk kembali tampil sebagai yang terbaik.

Hingis yang kini berusia 34 tahun, berpasangan dengan Mirza yang berusia 28 tahun, tampil apik sejak pertandingan perdana mereka di ajang Wimbledon kali ini. Puncaknya, pasangan itu sukses menundukkan duet Rusia Ekaterina Makarova dan Elena Vernina dengan kedudukan 5-7, 7-6, dan 7-5.

Hingis terakhir kali menjuarai nomor ganda putri Wimbledon saat berpasangan dengan Jana Novotna pada 1998. Tapi, sebelumnya atau tepat pada tahun 1996, Hingis juga sempat merasakan gelar serupa. Saat itu, petenis kelahiran 30 September 1980 itu berpasangan dengan Helena Sukova. Mantan ratu tenis dunia WTA tersebut tidak ragu menyebut jika Mirza, yang berasal dari India, sangat membantu dalam duetnya kali ini.

Padahal, pasangan ini sebetulnya belum cukup lama tampil bersama. Duet Hingis dengan Mirza baru benar-benar aktif tampil bersama, Maret lalu. “Ini lembaran baru dalam hidup saya. Setelah 17 tahun, bisa dibilang butuh suatu keberuntungan untuk tetap dapat bermain di lapangan Wimbledon. Ini jauh melebihi keinginan saya. Pasangan saya sangat membantu,” ungkap Hingis, dilansir Yahoo Sport. Gelar ganda putri Wimbledon, nyatanya kemungkinan bukan satusatunya prestasi yang bisa didapat dalam ajang Wimbledon tahun ini.

Hingis masih berkesempatan menambah gelar juara pada nomor ganda campuran yang akan berlangsung tadi malam. Berpasangan dengan petenis asal India, Leander Paes, duet tersebut akan ditantang pasangan Alexander Peya dan Time Babos. Jika benarbenar sukses memenangkan gelar tersebut, bisa dibilang ajang Wimbledon kali ini akan menjadi tahun yang tidak bisa dilupakan Hingis sepanjang kariernya.

Tidak hanya Hingis yang sangat bersukur dengan prestasi apik yang diukirnya. Hal serupa dituturkan Mirza. Petenis putri kelahiran Mumbai, Maharashtra, India, tersebut menganggap apa yang dicapainya saat ini sebagai impian yang sudah begitu dinantikan sejak kecil. “Menjadi juara di Wimbledon adalah impian kami sejak kecil. Menjadi petenis (di India) adalah saat membayangkan suatu saat menjadi juara di Wimbledon.

Sebagai seorang India, saya seperti berada di Little India. Banyak sekali orang India di Inggris. Di tempat ini pula saya mendapatkan dukungan besar,” paparnya.

Decky Irawan Jasri
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2576 seconds (0.1#10.140)