Rekrutan Anyar Liverpool: Sewaktu di City Saya Frustasi
A
A
A
LIVERPOOL - James Milner mengakui rasa frustasi begitu terasa saat dia berkari bagi Manchester City. Milner mengungkapkan hal itu setelah dia pindah dari City ke Liverpool.
Di tahun-tahun terakhirnya membela City, Milner lebih banyak duduk di bangku cadangan. Padahal, sebelumnya, dia terhitung salah satu pilar utama yang membantu City menjuarai Liga Inggris di musim 2011/12.
Alhasil, Milner pun hengkang ke Liverpool setelah kontraknya bersama City habis. Di Liverpool, Milner akan memakai nomor punggung tujuh.
"Sangat frustasi selama karir saya di City. Ada beberapa saat yang menyenangkan tetapi ada waktu yang naik turun di sana seperti lazimnya di dunia sepak bola," kata Milner di Sports Mole.
Milner menambahkan, dia sebetulnya masih ingin membuktikan diri di City. Namun dia kecewa dan tidak bisa berbuat apa-apa ketika sang pelatih, Manuel Pellegrini tidak memilih dirinya sebagai pilihan utama.
"Ada saat di mana kami sukses selama lima tahun karir saya di sana. Saya pikir saya turut andil dalam hal itu dan ada waktu di mana saya merasa saya ditinggalkan secara tidak adil," kata Milner.
"Saya pikir Anda ingin diperlakukan adil. Jika Anda bermain baik, maka Anda layak bermain. Tetapi jika sebaliknya, maka Anda tidak layak berada dalam tim," tutupnya.
Di tahun-tahun terakhirnya membela City, Milner lebih banyak duduk di bangku cadangan. Padahal, sebelumnya, dia terhitung salah satu pilar utama yang membantu City menjuarai Liga Inggris di musim 2011/12.
Alhasil, Milner pun hengkang ke Liverpool setelah kontraknya bersama City habis. Di Liverpool, Milner akan memakai nomor punggung tujuh.
"Sangat frustasi selama karir saya di City. Ada beberapa saat yang menyenangkan tetapi ada waktu yang naik turun di sana seperti lazimnya di dunia sepak bola," kata Milner di Sports Mole.
Milner menambahkan, dia sebetulnya masih ingin membuktikan diri di City. Namun dia kecewa dan tidak bisa berbuat apa-apa ketika sang pelatih, Manuel Pellegrini tidak memilih dirinya sebagai pilihan utama.
"Ada saat di mana kami sukses selama lima tahun karir saya di sana. Saya pikir saya turut andil dalam hal itu dan ada waktu di mana saya merasa saya ditinggalkan secara tidak adil," kata Milner.
"Saya pikir Anda ingin diperlakukan adil. Jika Anda bermain baik, maka Anda layak bermain. Tetapi jika sebaliknya, maka Anda tidak layak berada dalam tim," tutupnya.
(sha)