Rossi Gemetar Jalani Balapan di Paruh Kedua
A
A
A
URBINO - Valentino Rossi mulai menyadari pertarungan perebutan gelar MotoGP terbilang berat. Terutama melihat rekor kompatriotnya, yakni Jorge Lorenzo dan Marc Marquez di balapan paruh kedua musim ini.
Sirkus MotoGP telah menyelesaikan sembilan balapan awal di musim ini dan Valentino Rossi berhasil menempati pimpinan klasemen sementara dengan raihan 179 poin. Tiga kemenangan dan belum pernah keluar dari perebutan podium adalah catatan mengesankan The Doctor selama balapan paruh pertama berlangsung. (Baca juga: Skenario Perhitungan Poin Juara Dunia MotoGP)
Dengan selisih 13 poin dari Lorenzo, Rossi sedikit nyaman melakukan liburan musim panas. Namun pertanyaan muncul apakah di sembilan balapan berikutnya dia bisa menaklukkan gelar juara dunia kesepuluh?
Pertanyaan itu muncul karena Rossi memiliki catatan buruk selama mengaspal di paruh kedua. Tengok saja rapornya di musim lalu, meski berhasil naik podium sebanyak delapan kali di mana dua diantaranya podium pertama, namun pemilik nomor 46 itu belum bisa tertidur pulas.
Pasalnya, catatan mengesankan Lorenzo dan Marquez juga tak kalah bagus. Sebut saja joki Repsol Honda di mana ia konsisten memenangkan balapan pembuka di paruh kedua (Indianapolis) sebanyak tiga kali berturut-turut.
"Saya berpikir bahwa ada tiga lintasan jagoan Marc. Di sisi lain Lorenzo juga sangat kuat. Tahun lalu saya memiliki balapan yang baik di Indy, kemudian datang ke Brno. Di Silverstone Marc dan Jorge sangat kuat. Kemudian Misano, di mana saya merasa sangat nyaman. Berikut Aragon, di lintasan ini saya tidak yakin," analisis Rossi di paruh kedua seperti dikutip Speedweek, Selasa (21/7/2015).
Sirkus MotoGP telah menyelesaikan sembilan balapan awal di musim ini dan Valentino Rossi berhasil menempati pimpinan klasemen sementara dengan raihan 179 poin. Tiga kemenangan dan belum pernah keluar dari perebutan podium adalah catatan mengesankan The Doctor selama balapan paruh pertama berlangsung. (Baca juga: Skenario Perhitungan Poin Juara Dunia MotoGP)
Dengan selisih 13 poin dari Lorenzo, Rossi sedikit nyaman melakukan liburan musim panas. Namun pertanyaan muncul apakah di sembilan balapan berikutnya dia bisa menaklukkan gelar juara dunia kesepuluh?
Pertanyaan itu muncul karena Rossi memiliki catatan buruk selama mengaspal di paruh kedua. Tengok saja rapornya di musim lalu, meski berhasil naik podium sebanyak delapan kali di mana dua diantaranya podium pertama, namun pemilik nomor 46 itu belum bisa tertidur pulas.
Pasalnya, catatan mengesankan Lorenzo dan Marquez juga tak kalah bagus. Sebut saja joki Repsol Honda di mana ia konsisten memenangkan balapan pembuka di paruh kedua (Indianapolis) sebanyak tiga kali berturut-turut.
"Saya berpikir bahwa ada tiga lintasan jagoan Marc. Di sisi lain Lorenzo juga sangat kuat. Tahun lalu saya memiliki balapan yang baik di Indy, kemudian datang ke Brno. Di Silverstone Marc dan Jorge sangat kuat. Kemudian Misano, di mana saya merasa sangat nyaman. Berikut Aragon, di lintasan ini saya tidak yakin," analisis Rossi di paruh kedua seperti dikutip Speedweek, Selasa (21/7/2015).
(bep)