Bersaing Demi Indonesia
A
A
A
MOGYOROD - Di Sirkuit Hungaroring, Hungaria, sejarah baru akan tercipta. Untuk pertama kali, dua pembalap asal Indonesia Rio Haryanto dan Sean Gelael akan beradu di lintasan balapan GP2 Hungaria yang berlangsung hari ini dan besok.
Meski berbeda tim, keduanya samasama ingin mengharumkan Merah Putih di lintasan balap. Rio, yang membela Campos Racing Team, kembali mengincar kemenangan untuk keempat kali setelah merebut tiga podium utama sprint race di GP Bahrain (19/4), Austria (21/6), dan Inggris (5/7).
Sementara Sean hanya berharap bisa menyelesaikan finis dan menjadi pengalaman paling berharganya pada balapan nanti. Bagi Sean, balapan di Sirkuit Hungaroring menjadi debut sebagai pembalap GP2 bersama tim Carlin. Dia mendapat kesempatan setelah Marco Sorensen mengundurkan diri dari tim tersebut meski sempat digantikan Johnny Cecotto Jr.
Namun, pembalap Tim Jagonya Ayam With Carlin di Formula Renaul 3.5 ini justru diberikan kesempatan besar menggantikannya hingga akhir musim ini. Pembalap berusia 18 tahun itu akan berjuang bersama rekannya asal Prancis Julian Leal selama sisa musim ini. Namun, pembalap kelahiran Jakarta ini akan melewatkan balapan di GP Italia pada September mendatang, karena bertepatan dengan digelarnya balapan di Formula Renault 3.5 yang merupakan prioritasnya.
“Ini kejuaraan besar untuk menjadi pembalap hebat,” ujar Sean, dilansir gpupdate. “Ini kesempatan yang cocok bersama Carlin. Saya hanya ingin mencoba dan belajar sebanyak mungkin di kejuaraan ini. Untuk mendapatkan balapan GP2 dengan Carlin, kami harus memiliki chemistry yang besar dengan sejarah besar,” sambungnya.
Sementara Rio yang sudah empat musim di GP2, terlihat lebih mapan. Dia kini menjadi salah satu driver pesaing merebut gelar juara dunia ajang balapan di bawah kelas Formula One (F1) tersebut. Hal itu tentu membuat Rio semakin bersemangat menjaga momentum keberhasilannya ini. Dengan kepercayaan diri yang tinggi, dia yakin bisa merebut kemenangan di Hungaria.
Namun, Rio mengakui balapan akan berjalan ketat. Apalagi, Sirkuit Hungaroring memiliki kemiripan dengan Sirkuit Monte Carlo karena karakteristiknya yang sempit dan minimnya peluang untuk melakukan overtaking . “Sirkuit Hungaroring memiliki cukup banyak tikungan lambat. Tahun lalu, tim Campos dengan Arthur (Pic) tampil kencang di sirkuit ini sehingga kami punya setting -an mobil yang bagus. Saya berharap kembali dapat tampil maksimal di balapan nanti,” kata Rio.
Meski memiliki karakteristiknya yang sempit, Rio menilai Sirkuit Hungaroring tetap memiliki celah untuk melakukan manuver overtaking , khususnya saat berada di zona-zona aktivasi Drag Reduction System (DRS). Lurusan pit dan tikungan nomor 2, keduanya menjadi zona aktivasi DRS, diperkirakan akan menjadi lokasi dengan percobaan overtaking terbanyak.
Rio pernah membuktikan saat berkiprah di GP3 Series pada 2011 lalu. Ketika itu, pembalap kelahiran Surakarta ini memperlihatkan kemampuan membalap yang luar biasa di bawah guyuran hujan dengan menyalip delapan mobil untuk memenangkan balapan sprint race dari posisi start di urutan kesembilan di Hungaroring. Pada musim ini, Rio masih bertengger di peringkat 3 klasemen pembalap.
Setelah melewati lima seri, Rio sudah mengumpulkan 91 poin, tertinggal 79 angka dari Stoffel Vandoorne (ART Grand Prix) yang kokoh di posisi teratas. Pada kelas konstruktor, Rio juga berada di peringkat 3 klasemen. Bersama Arthur Pic, Rio membawa Campos Racing mengumpulkan 112 poin.
Raikhul amar
Meski berbeda tim, keduanya samasama ingin mengharumkan Merah Putih di lintasan balap. Rio, yang membela Campos Racing Team, kembali mengincar kemenangan untuk keempat kali setelah merebut tiga podium utama sprint race di GP Bahrain (19/4), Austria (21/6), dan Inggris (5/7).
Sementara Sean hanya berharap bisa menyelesaikan finis dan menjadi pengalaman paling berharganya pada balapan nanti. Bagi Sean, balapan di Sirkuit Hungaroring menjadi debut sebagai pembalap GP2 bersama tim Carlin. Dia mendapat kesempatan setelah Marco Sorensen mengundurkan diri dari tim tersebut meski sempat digantikan Johnny Cecotto Jr.
Namun, pembalap Tim Jagonya Ayam With Carlin di Formula Renaul 3.5 ini justru diberikan kesempatan besar menggantikannya hingga akhir musim ini. Pembalap berusia 18 tahun itu akan berjuang bersama rekannya asal Prancis Julian Leal selama sisa musim ini. Namun, pembalap kelahiran Jakarta ini akan melewatkan balapan di GP Italia pada September mendatang, karena bertepatan dengan digelarnya balapan di Formula Renault 3.5 yang merupakan prioritasnya.
“Ini kejuaraan besar untuk menjadi pembalap hebat,” ujar Sean, dilansir gpupdate. “Ini kesempatan yang cocok bersama Carlin. Saya hanya ingin mencoba dan belajar sebanyak mungkin di kejuaraan ini. Untuk mendapatkan balapan GP2 dengan Carlin, kami harus memiliki chemistry yang besar dengan sejarah besar,” sambungnya.
Sementara Rio yang sudah empat musim di GP2, terlihat lebih mapan. Dia kini menjadi salah satu driver pesaing merebut gelar juara dunia ajang balapan di bawah kelas Formula One (F1) tersebut. Hal itu tentu membuat Rio semakin bersemangat menjaga momentum keberhasilannya ini. Dengan kepercayaan diri yang tinggi, dia yakin bisa merebut kemenangan di Hungaria.
Namun, Rio mengakui balapan akan berjalan ketat. Apalagi, Sirkuit Hungaroring memiliki kemiripan dengan Sirkuit Monte Carlo karena karakteristiknya yang sempit dan minimnya peluang untuk melakukan overtaking . “Sirkuit Hungaroring memiliki cukup banyak tikungan lambat. Tahun lalu, tim Campos dengan Arthur (Pic) tampil kencang di sirkuit ini sehingga kami punya setting -an mobil yang bagus. Saya berharap kembali dapat tampil maksimal di balapan nanti,” kata Rio.
Meski memiliki karakteristiknya yang sempit, Rio menilai Sirkuit Hungaroring tetap memiliki celah untuk melakukan manuver overtaking , khususnya saat berada di zona-zona aktivasi Drag Reduction System (DRS). Lurusan pit dan tikungan nomor 2, keduanya menjadi zona aktivasi DRS, diperkirakan akan menjadi lokasi dengan percobaan overtaking terbanyak.
Rio pernah membuktikan saat berkiprah di GP3 Series pada 2011 lalu. Ketika itu, pembalap kelahiran Surakarta ini memperlihatkan kemampuan membalap yang luar biasa di bawah guyuran hujan dengan menyalip delapan mobil untuk memenangkan balapan sprint race dari posisi start di urutan kesembilan di Hungaroring. Pada musim ini, Rio masih bertengger di peringkat 3 klasemen pembalap.
Setelah melewati lima seri, Rio sudah mengumpulkan 91 poin, tertinggal 79 angka dari Stoffel Vandoorne (ART Grand Prix) yang kokoh di posisi teratas. Pada kelas konstruktor, Rio juga berada di peringkat 3 klasemen. Bersama Arthur Pic, Rio membawa Campos Racing mengumpulkan 112 poin.
Raikhul amar
(ftr)