Tebar Ancaman, Mourinho Serang Wenger dan Pellegrini
A
A
A
WASHINGTON - Liga Inggris musim 2015/2016 akan bergulir dua pekan lagi, namun Jose Mourinho mulai menebar ancaman pada rivalnya. Pelatih Chelsea itu mengomentari sikap pelatih Manchester City Manuel Pellegrini dan kebijakan transfer Arsenal musim ini di bawah komando Arsene Wenger.
Mourinho yang tengah memimpin pasukannya berlaga di International Championship Cup 2015 di Amerika Serikat, menilai kebijakan transfer Arsenal dalam beberapa musim terakhir sangatlah boros. Pria asal Portugal itu memberi contoh, kedatangan Mesut Oezil, Alexis Sanchez, Mathieu Debuchy, hingga membajak Petr Cech ke Emirates Stadium adalah buah kebijakan Wenger yang dinilai pragmatis.
"Jika Anda menghitung jumlah dana yang dikeluarkan klub dalam tiga atau empat tahun terakhir, saya pikir Anda akan menemukan kejutan jika menempatkan Oezil ditambah Alexis Sanchez, Chambers, dan Debuchy. Itu memberi Anda kejutan," sindir Mourinho dilansir Guardian, Selasa (28/7/2015).
"Itu adalah skuad yang fantastis dengan pemain bagus, kiper fantastis. Mereka lebih dari siap untuk jadi penantang juara. Ambillah kalkulator. Itu adalah hal yang paling mudah, tidak meninggalkan ruang untuk spekulasi. Jika boleh jujur, sikap obyektif dan pragmatis adalah pekerjaan yang paling mudah untuk seorang manajer lakukan," ejeknya.
Tak hanya kuping Wenger yang dipastikan memerah, Pellegrini juga tak luput dari lidah pedas Mourinho. Pelatih asal Chile itu dikritik Mourinho akibat beberapa waktu lalu mengomentari rival beratnya di masa berlibur kompetisi.
"Ketika manajer lain pada hari libur masih memikirkan saya, saya tidak perlu mengomentarinya. Saya tidak tahu mengapa dia melakukannya. Ketika berlibur, saya tidak melakukan apa-apa karena saya meninggalkan London.
"Tentu saja saya masih berpikir tentang sepak bola, tapi saya tidak melakukan wawancara, setidaknya pada waktu itu. Anda akan terbebas dari segala sesuatu seperti pertanyaan, jawaban, kontroversi, interpretasi dan reaksi berlebihan. Saya meliburkan diri. Jika orang lain menggunakan waktu liburan untuk wawancara, itu masalah mereka,"
"Saya tidak punya teori mengapa saya menyelesaikan musim dengan berlibur dan tidak memikirkan manajer lain. Jadi sampai yang pertama muncul, tidak ada yang saya lakukan. Ini bukan pertempuran dengan manajer lain. Tim saya yang melawan tim lain. Tim saya berkompetisi. Saya pun sudah lebih dari siap," pungkasnya.
Mourinho yang tengah memimpin pasukannya berlaga di International Championship Cup 2015 di Amerika Serikat, menilai kebijakan transfer Arsenal dalam beberapa musim terakhir sangatlah boros. Pria asal Portugal itu memberi contoh, kedatangan Mesut Oezil, Alexis Sanchez, Mathieu Debuchy, hingga membajak Petr Cech ke Emirates Stadium adalah buah kebijakan Wenger yang dinilai pragmatis.
"Jika Anda menghitung jumlah dana yang dikeluarkan klub dalam tiga atau empat tahun terakhir, saya pikir Anda akan menemukan kejutan jika menempatkan Oezil ditambah Alexis Sanchez, Chambers, dan Debuchy. Itu memberi Anda kejutan," sindir Mourinho dilansir Guardian, Selasa (28/7/2015).
"Itu adalah skuad yang fantastis dengan pemain bagus, kiper fantastis. Mereka lebih dari siap untuk jadi penantang juara. Ambillah kalkulator. Itu adalah hal yang paling mudah, tidak meninggalkan ruang untuk spekulasi. Jika boleh jujur, sikap obyektif dan pragmatis adalah pekerjaan yang paling mudah untuk seorang manajer lakukan," ejeknya.
Tak hanya kuping Wenger yang dipastikan memerah, Pellegrini juga tak luput dari lidah pedas Mourinho. Pelatih asal Chile itu dikritik Mourinho akibat beberapa waktu lalu mengomentari rival beratnya di masa berlibur kompetisi.
"Ketika manajer lain pada hari libur masih memikirkan saya, saya tidak perlu mengomentarinya. Saya tidak tahu mengapa dia melakukannya. Ketika berlibur, saya tidak melakukan apa-apa karena saya meninggalkan London.
"Tentu saja saya masih berpikir tentang sepak bola, tapi saya tidak melakukan wawancara, setidaknya pada waktu itu. Anda akan terbebas dari segala sesuatu seperti pertanyaan, jawaban, kontroversi, interpretasi dan reaksi berlebihan. Saya meliburkan diri. Jika orang lain menggunakan waktu liburan untuk wawancara, itu masalah mereka,"
"Saya tidak punya teori mengapa saya menyelesaikan musim dengan berlibur dan tidak memikirkan manajer lain. Jadi sampai yang pertama muncul, tidak ada yang saya lakukan. Ini bukan pertempuran dengan manajer lain. Tim saya yang melawan tim lain. Tim saya berkompetisi. Saya pun sudah lebih dari siap," pungkasnya.
(aww)