AG Butuh Rekening Khusus

Rabu, 29 Juli 2015 - 10:06 WIB
AG Butuh Rekening Khusus
AG Butuh Rekening Khusus
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo mendesak pemerintah agar segera membuatkan rekening atas nama Olympic Committee (OC).

Tujuannya, agar dana kegiatan lebih transparan. Menurut Rita, rekening khusus OC itu juga dibuat saat Indonesia menjadi tuan rumah beberapa ajang multi even tola hraga lain sebelumnya, seperti SEA Games 2011, Asian Beach Games 2008, serta Islamic Solidarity Games (ISG) 2013.

Itu juga terkait dengan penyerapan anggaran dana Asian Games (AG) 2018 yang sudah lama parkir di APBN 2015, tapi belum juga digunakan. “Ada rekening tersendiri buat OC, jadi transaksinya semua melalui satu pintu dan lebih transparan,” kata Rita kepada wartawan. Sebelumnya, Rita mendesak pemerintah agar segera membayarkan dana garansi deposit sebesar USD2 juta serta dana promosi dan marketingsenilai USD15 juta kepada Dewan Olimpiade Asia (OCA).

Pasalnya, Indonesia sudah terlambat jauh dari deadlineyang seharusnya dibayarkan enam bulan setelah penandatanganan Host City Contract (HCC) yang jatuh pada Februari lalu. Keterlambatan itu lantaran payung hukum persiapan penyelenggaraan AG 2018 berupa Keputusan Presiden (Keppres) yang baru ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 30 April 2015.

Meski alasan keterlambatan itu sudah disetujui OCA, Rita mengaku kewajiban itu harus segera dituntaskan mengingat akan berpengaruh pada jaminan Indonesia tetap menjadi tuan rumah. “Secara komitmen yang telah disepakati di HCC, seharusnya dana garansi sebesar USD2 juta itu sudah terlambat. Itu dulu yang penting.

Kalau itu tak kunjung dibayar, Indonesia tidak punya ikatan dengan OCA sehingga bisa saja nanti hak kita sebagai tuan rumah dicabut,” tandas Rita. Di sisi lain, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) meyakinkan bahwa dana pembayaran jaminan kepada OCA sudah tersedia.

Kemenpora ingin segera menyelesaikan pembayaran mengingat jika tidak segera dibayarkan akan mengganggu penyerapan anggaran APBN 2015. Namun, tetap harus menggunakan sistem dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Menurut Juru Bicara Kemenpora Gatot S Dewa Broto, pemerintah akan segera melakukan Memorandum of Undertsanding (MoU) yang diperkirakan bakal selesai pekan ini.

Itu dilakukan agar tidak terjadi kesalahan di kemudian hari, termasuk menghindari kesalahan nomor rekening OCA untuk pembayaran dana deposito jaminan AG. “Belum tentu perlu (MoU). Ya, tidak mungkin salah rekening. Bendaharanya kansudah jelas dari Kemenpora.

Karena itu, perlu dibuatkan rekening atas nama OC agar dana pemasukan dan pengeluaran dari situ agar jelas. Kami tidak masalah dengan sistem pembayarannya, karena ini dana untuk Asian Games dan KOI tidak pernah terima uang. Jadi, nanti apa pun masuknya ke rekening OC,” ujarnya.

Dalam APBN 2015, Kemenpora meloloskan anggaran sebesar Rp381 miliar untuk persiapan penyelenggaraan AG seperti yang diminta KOI. Sekitar Rp225 miliar akan dibayarkan untuk dana jaminan deposito serta marketingdan promosi kepada OCA dan sisanya akan dikeluarkan untuk launchingdan persiapan lainnya. Namun, hingga kini dana tersebut belum dikeluarkan dari kantong anggaran Kemenpora.

Raikhul amar
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5896 seconds (0.1#10.140)