Sirkuit Sentul dan Sebuah Mimpi yang Tertunda

Minggu, 02 Agustus 2015 - 10:18 WIB
Sirkuit Sentul dan Sebuah Mimpi yang Tertunda
Sirkuit Sentul dan Sebuah Mimpi yang Tertunda
A A A
JAKARTA - Mungkin banyak yang terkejut ketika Sirkuit Sentul mendapatkan peluang menjadi tuan rumah penyelenggara MotoGP 2017. Terkejut karena Sentul dianggap hanya sirkuit biasa yang saat pertama kali dibangun, agak lebih berbau spekulasi dan demi menyenangkan putra penguasa saat itu.

Harus diakui, usaha dalam membangun sirkuit Formula Satu (F1) kedua di Asia setelah Jepang adalah di Indonesia, sekitar 15 tahun yang lalu tak lepas dari peran Hutomo Mandala Putra, putra Presiden Republik Indonesia kala itu HM Soeharto.

Dengan panjang 4,12 km, Sirkuit Internasional Sentul diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penyelenggara F1, hingga akhirnya pada 1997, krisis moneter di Asia menyebabkan hal tersebut menjadi tidak mungkin dilaksanakan. Rampung pada 1994, fasilitas yang ada kini telah sedikit tertinggal perkembangan zaman, hingga menyebabkan tidak cocok menyelenggarakan ajang yang supercepat sekelas F1.

Namun, sirkuit ini tetap cocok bagi pembalap untuk berkompetisi di ajang Asian Formula 3 Super Series. Setelah diadakan beberapa perbaikan di beberapa bagian sirkuit untuk mencapai standar yang ditetapkan FIA untuk menyelenggarakan balapan seperti A1 Grand Prix, yaitu tingkat 2 (tingkat 1 adalah standar untuk menyelenggarakan balapan sekelas F1), maka Sirkuit Sentul akhirnya dapat menyelenggarakan A1 Grand Prix selama dua musim (2005–2006 dan 2006–2007).

Selain itu, Sentul juga pernah digunakan menyelenggarakan MotoGP, jauh sebelum Sirkuit Sepang. Saat itu MotoGP masih menerapkan regulasi mesin 500cc untuk kelas utama. Sementara Rossi berada di MotoGP kelas 125cc. Di sirkuit ini, tercatat dua kali Valentino Rossi menunjukkan kualitasnya di Sentul, yakni pada 1996 dan 1997.

Pada 1996 menjadi debut Rossi di MotoGP. Saat tiba gilirannya di Sentul, Rossi kalah pembalap Jepang Masaki Tokudome yang meraih podium utama. Namun, pada tahun berikutnya Rossi meraih podium utama.

Raikhul amar/ berbagai sumber
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 4.8311 seconds (0.1#10.140)