Pengusiran Valdes, Pancing Emosi Pemain Spanyol di United
A
A
A
MANCHESTER - Pengusiran Victor Valdes mendapat empati dari rekan-rekan di Manchester United. Tak hanya pemain berpaspor Spanyol yang tak suka dengan cara Louis van Gaal mengenyahkan Valdes dari tim senior United, pemain dari negara pengguna bahasa Spanyol juga mengungkapkan protes yang sama atas sikap keras pelatih asal Belanda itu.
Pemain asal Spanyol David De Gea, Juan Mata, dan Ander Herrera, serta bek asal Argentina Marcos Rojo dan pemain sayap Ekuador Antonio Valencia, mengungkapkan kekecewaanya atas tindakan Van Gaal yang dinilai melecehkan nama besar Victor Valdes.
Meski para pemain tidak secara langsung mengungkapkan perasaan mereka kepada Van Gaal tentang masalah ini, namun mereka tetap berharap Valdes mendapat penghormatan yang layak. Daily Mail mengabarkan, para pemain memang menerima kebijakan United yang ingin melepas Valdes, namun mereka merasa pemain senior seperti Valdes -yang memenangi tiga trofi Liga Champions bersama Barcelona dan Piala Dunia bersama Spanyol- layak diperlakukan dengan lebih terhormat.
Perseteruan Van Gaal dengan Valdes terjadi pada pertengahan Juli lalu. Van Gaal kecewa atas penolakan Valdes untuk bermain di tim reserves atau U-21. Puncaknya, mantan pelatih timnas Belanda itu tidak memasukkan nama Valdes dalam tur pramusim MU ke Amerika Serikat (AS).
Permusuhan memasuki babak baru yang lebih sengit setelah Van Gaal mengusir Valdes dengan cara yang brutal. Valdes yang kembali ke Kompleks Latihan MU di Carrington, Minggu (2/8/2015) mendapati jersey dan perlengkapan latihannya tidak ada di loker ruang ganti MU. Perlengkapan latihan itu dipindahkan ke ruang ganti pemain tim kedua (cadangan) atau U-21 MU atas perintah Van Gaal. (Baca juga: Diusir Van Gaal Secara Brutal, Valdes Segera Hengkang)
Van Gaal mengakui kemurkaannya terhadap Valdes lantaran kiper kelahiran L'Hospitalet de Llobregat, Spanyol, 14 Januari 1982, itu menolak bermain di tim kedua atau tim reserves MU. Atas dasar itu pula mantan pelatih Bayern Muenchen (2009–2011) itu tidak membawa Valdes ke AS. "Valdes tidak dipilih (ikut tur) karena tidak mengikuti filosofi saya. Filosofi adalah bagaimana Anda bermain sepak bola dan bagaimana Anda menjaga ritme pertandingan Anda, "kata Van Gaal bulan lalu.
"Musim lalu dia menolak untuk bermain di tim kedua. Ada banyak aspek dalam filosofi, seperti bagaimana Anda harus bermain layaknya kiper di Manchester United. Bila Anda tidak bersedia (menerapkan) prinsip-prinsip filosofi tersebut, maka hanya ada satu jalan, keluar dari tim," papar Van Gaal.
"Bagi kami itu adalah kekecewaan besar. Kami pikir dia akan mengikuti filosofi kami. Ini sangat disayangkan, karena kami telah diberi kesempatan untuk merehabilitasi. Kemudian kami memberi kontrak, dan dia fit untuk bermain. Tapi, ketika Anda tidak bermain di tim utama, Anda harus bermain di tim kedua."
Pemain asal Spanyol David De Gea, Juan Mata, dan Ander Herrera, serta bek asal Argentina Marcos Rojo dan pemain sayap Ekuador Antonio Valencia, mengungkapkan kekecewaanya atas tindakan Van Gaal yang dinilai melecehkan nama besar Victor Valdes.
Meski para pemain tidak secara langsung mengungkapkan perasaan mereka kepada Van Gaal tentang masalah ini, namun mereka tetap berharap Valdes mendapat penghormatan yang layak. Daily Mail mengabarkan, para pemain memang menerima kebijakan United yang ingin melepas Valdes, namun mereka merasa pemain senior seperti Valdes -yang memenangi tiga trofi Liga Champions bersama Barcelona dan Piala Dunia bersama Spanyol- layak diperlakukan dengan lebih terhormat.
Perseteruan Van Gaal dengan Valdes terjadi pada pertengahan Juli lalu. Van Gaal kecewa atas penolakan Valdes untuk bermain di tim reserves atau U-21. Puncaknya, mantan pelatih timnas Belanda itu tidak memasukkan nama Valdes dalam tur pramusim MU ke Amerika Serikat (AS).
Permusuhan memasuki babak baru yang lebih sengit setelah Van Gaal mengusir Valdes dengan cara yang brutal. Valdes yang kembali ke Kompleks Latihan MU di Carrington, Minggu (2/8/2015) mendapati jersey dan perlengkapan latihannya tidak ada di loker ruang ganti MU. Perlengkapan latihan itu dipindahkan ke ruang ganti pemain tim kedua (cadangan) atau U-21 MU atas perintah Van Gaal. (Baca juga: Diusir Van Gaal Secara Brutal, Valdes Segera Hengkang)
Van Gaal mengakui kemurkaannya terhadap Valdes lantaran kiper kelahiran L'Hospitalet de Llobregat, Spanyol, 14 Januari 1982, itu menolak bermain di tim kedua atau tim reserves MU. Atas dasar itu pula mantan pelatih Bayern Muenchen (2009–2011) itu tidak membawa Valdes ke AS. "Valdes tidak dipilih (ikut tur) karena tidak mengikuti filosofi saya. Filosofi adalah bagaimana Anda bermain sepak bola dan bagaimana Anda menjaga ritme pertandingan Anda, "kata Van Gaal bulan lalu.
"Musim lalu dia menolak untuk bermain di tim kedua. Ada banyak aspek dalam filosofi, seperti bagaimana Anda harus bermain layaknya kiper di Manchester United. Bila Anda tidak bersedia (menerapkan) prinsip-prinsip filosofi tersebut, maka hanya ada satu jalan, keluar dari tim," papar Van Gaal.
"Bagi kami itu adalah kekecewaan besar. Kami pikir dia akan mengikuti filosofi kami. Ini sangat disayangkan, karena kami telah diberi kesempatan untuk merehabilitasi. Kemudian kami memberi kontrak, dan dia fit untuk bermain. Tapi, ketika Anda tidak bermain di tim utama, Anda harus bermain di tim kedua."
(sha)